1. Mandoding Haleluya No. 341:1+3
Ari na madear tumang lao marayakkon Tuhan in.
Hubaritahon Ham Tuhan bujur au mandalankon in.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Sai sonang do pangahapkin, anggo hujolom HataNiin.
Sai na totap do uhurhin, ai huhaposi Tuhankin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Samuel 2:1
“Nini si Hanna ma bani tonggoni; Marolob-olob do uhurhu ibagas Jahowa; timbul do tandukku ibagas Jahowa. Itartawai pamanganku do munsuhku, halani marmegah ni uhur ahu ibagas pangurupionmu.”
“Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolonganMu.”
4. Renungan
Ada dua ayat dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang mau kita baca, yang berhubungan dengan apa yang dirasakan Hana pada ayat harian kita hari ini.. Ayat yang pertama adalah Pengkhotbah 3:11, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Ayat yang kedua adalah Matius 5:4, “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” Hana adalah isteri dari Elkana (Elkana juga memiliki isteri yang lain, yang bernama Penina). Hana hidup sebagai seorang perempuan yang bersusah hati, karena TUHAN telah menutup kandungannya dan Penina menyakiti hatinya. Tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus berdoa kepada TUHAN di bait suci, meminta diberikan seorang anak laki-laki. Bahkan imam Eli sempat menyangka bahwa Hana sedang mabuk, karena hanya melihat bibirnya saja yang bergerak-gerak saat berdoa, tetapi suaranya tidak kedengaran. Namun, buah dari ketekunannya dalam berdoa kepada Tuhan ternyata diingat Tuhan. Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, yang diberi nama Samuel.
Jemaat GKPS yang dikasihi Tuhan, sampai di sini kita pasti telah memahami mengapa Hana akhirnya bersukaria dan mulutnya mencemooh musuhnya. Betul bahwa kita tidak bisa mengetahui dengan pasti tentang apa yang benar-benar dirasakan oleh Hana. Tapi kita tahu bagaimana kisah kehidupannya, yang memang begitu lama hidup dalam dukacita. Ternyata, bisa juga orang menjadi berdukacita bukan karena ditinggalkan orang yang dikasihinya, melainkan karena belum diberikan buah hati atau kekasih hati, yaitu anak. Itulah yang dialami oleh Hana. Tuhan kemudian membuat hari-harinya menjadi indah sesuai dengan waktu Tuhan. Hana yang dulunya berdukacita, menjadi bersukacita dan bersukaria karena Tuhan karena Tuhan mengingat dan menjawab doanya.
Maka, hendaklah kita juga tetap memiliki keyakinan dan ketekunan dalam berdoa kepada Tuhan, sambil tetap terus mengusahakannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, termasuk tentang jawaban atas permohonan-permohonan kita kepadaNya. Jika itu telah terjadi pada Hana, maka itu pun juga bukan tidak mungkin terjadi pada hidup kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 378:1+3
Au idilo Tuhan Jesus, au idilo Tuhan Jesus,
au idilo Tuhan Jesus: Porsan silang sai ihutkon Au.
Jesus do manogu ahu, Jesus do manogu ahu,
Jesus do manogu ahu, huihutkon Jesus Tuhankin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS