PEMATANGSIANTAR.GKPS.OR.ID. Tumbuh dan hidup bersama membangun spirit pelayanan di GKPS menjadi poin penting yang ditekankan oleh Pdt. Anita Dearni Saragih dalam khotbahnya di ibadah pembukaan Sidang Majelis Pendeta GKPS tahun 2022.
Mengutip Ibrani 10: 24-25, Pdt. Anita Dearni Saragih, S.Th menekankan dua hal yang perlu diperhatikan untuk bisa bertumbuh, yakni: sikap saling memperhatikan dan saling menasihati.
“Dalam pelayanan yang diperlukan bukanlah perintah melainkan ajakan untuk meningkatkan pelayanan yang sifatnya pastoral, sehingga diperlukan sikap memperhatikan dan menasihati agar kita bertumbuh dan hidup bersama dalam membangun spirit pelayanan di GKPS”, terang Pdt. Anita Saragih yang merupakan Ketua Majelis Pendeta GKPS ini.
Perhelatan Sidang Majelis Pendeta GKPS tahun ini diagendakan berlangsung selama tiga hari, dimulai pada Rabu (19/1) pagi dan berakhir pada Jumat (21/1) sore, dan diikuti seluruh anggota Majelis Pendeta GKPS.
Sehubung pandemi Covid-19 dan ditemukannya kasus penyebaran Omicron di Indonesia, maka Sidang Majelis Pendeta GKPS dilaksanakan secara hybrid, dengan sentral pelaksanaan sidang di Balai Bolon GKPS, Jl. Pdt. J. Wismar Saragih, Pematang Siantar.
Hal ini disampaikan oleh Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba kala menyampaikan sambutan sebelum persidangan dibuka oleh Ketua Majelis Pendeta GKPS.
“Memang berat memutuskan persidangan ini dilakukan secara hybrid mengingat banyaknya agenda rapat yang harus dibahas dan diputuskan, namun kita harus berani mengambil keputusan untuk menunda pertemuan kita secara ragawi, terang Ephorus GKPS ini. Ia berharap, di masa pandemi Covid-19 ini agar seluruh pelayan di GKPS ikut berkontribusi secara maksimal dalam tugas pelayanan, saling dukung-mendukung, saling mendoakan, dan terus bersinergi membangun pelayanan.
“Virus Omicron sudah menyebar di Indonesia, dan jumlah yang terpapar sudah mencapai ratusan orang, namun hal ini janganlah menghambat persekutuan kita, jangan mengurangi semangat dan kesatuan di tengah-tengah jemaat. Mari kita terus bersinergi membangun pelayanan”, ajak Ephorus.
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, di tengah-tengah acara ibadah pembukaan, diadakan pelepasan terhadap para Pendeta yang telah memasuki masa pensiun.
Dalam laporannya, Sekjend GKPS Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe memberikan informasi kepada seluruh peserta persidangan bahwa pada tahun 2021 sampai Januari 2022, sepuluh orang Pendeta GKPS telah memasuki masa pensiun, yakni: Pdt. Jaksen H. Saragih, Pdt. Syahril Sitopu, Pdt. Martin Rumanja Purba, Pdt. Dr. Jan Jahaman Damanik, Pdt. Sudiarlensius Purba, Pdt. Dr. Jontor Situmorang, Pdt. Jan Jonner Sinaga, Pdt. Jameldin Sipayung, Pdt. Hotsiaman Sipayung, Pdt. Doliaman Damanik. Namun yang hadir saat acara pelepasan tinggal sembilan orang Pendeta yang didampingi masing-masing istri.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, pada bulan November 2021 yang lalu, Pdt. Dr. Jan Jahaman telah terlebih dahulu meninggalkan kita menuju keabadian”, jelas Pdt. Paul Ulrich Munthe.
Pada acara pelepasan Pendeta yang telah memasuki masa emeritus, Ephorus GKPS menyampaikan bahwa masa emeritus adalah masa kebahagiaan, dan setiap orang pasti mengharapkan akan tiba di masa emeritus. Pengalaman para orangtua kita yang telah memasuki masa emeritus semakin meneguhkan para pelayan bahwa Tuhan begitu luar bisa dalam menuntun kehidupan para pelayan-Nya.
“Orangtua kita yang memasuki masa emeritus adalah orang yang berpengalaman, ada yang mantan Pimpinan Pusat, mantan anggota Majelis Gereja, mantan Ketua Majelis Pendeta, mantan Praeses dan mantan Pendeta Resort. Dari pengalaman mereka kita belajar bahwa Tuhan luar biasa menuntun kehidupan para pelayan-Nya”, ucap Pdt. Deddy Fajar Purba.
Sebagai bentuk rasa terima kasih, mewakili seluruh warga GKPS, Pimpinan Sinode bersama dengan Ketua Majelis Pendeta menyematkan pin salib yang terbuat dari emas kepada masing-masing Pendeta yang telah memasuki masa pensiun.
Pewarta: Panitia Sidang Majelis Pendeta GKPS Tahun