1. Mandoding Haleluya No. 347:1

Batu gingging na toguh, Ham do batar-batarhin.

Na gogoh toguh do Ham, bai gilumbang tahan Ham.

Sai hudilo Jesus in, tolong au anak-Mu on.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Korint 2:5

“ase maronjolan haporsayaon nasiam bani hagogohon ni Naibata, ulang ma bani hapentaron ni jolma.

“supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

 

4. Renungan

Salah satu kecenderungan manusia adalah mengandalkan dirinya sendiri dalam hidupnya. Namun Paulus setelah mengenal Kristus, menundukkan dirinya pada tangan Allah yang Mahakuasa dan segera menyadari bahwa hikmat dunia yang dibanggakan manusia adalah suatu kebodohan di hadapan Tuhan. Kemampuan fisik kita, hikmat manusia dan kepandaian insani tidak ada apa-apanya di hadapan kuasa Allah yang Mahatahu, Mahakudus dan Mahaadil.

Jadi ketika Paulus sampai untuk pertama sekali di Korintus, ia tidak meyakinkan mereka dengan kehebatannya berbicara, atau membuat mereka terkesan lewat kepandaiannya. Paulus tidak memenangkan mereka dengan kata-kata manis, namun dengan digerakkan Roh Tuhan ia tidak menyampaikan sesuatu apapun selain daripada Yesus Kristus dan keselamatan yang dianugerahkan-Nya bagi dunia dan manusia berdosa yang percaya kepada-Nya. Untuk menyatakan betapa hampanya hikmat dunia, Paulus yang unggul dalam segala aspek hikmat dan pengetahuan manusiawi tidak datang dengan mengandalkan kemampuan dan kepintaran yang dimilikinya, tetapi ia mengosongkan dirinya dalam kelemahan dan takut serta hormat di hadapan Tuhan. Ia mengesampingkan segala prestasi, keahlian, dan kehebatannya demi pemberitaan Injil yang telah dipercayakan Kristus kepadanya. Paulus ingin menunjukkan bahwa sesungguhnya ada hikmat ilahi yang datang dari atas dan seyogyanya semua hamba Tuhan hanya membicarakan dan menyaksikan segala sesuatu yang datangnya dari Allah, yaitu hikmat sejati yang tidak dimiliki dunia dan kebenaran hakiki yang hanya dinyatakan kepada orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus saja.

Maka dalam nas hari ini, rasul Paulus memiliki keinginan yang kuat agar jemaat Korintus dan semua orang percaya tidak menggantungkan dan mendasarkan imannya pada kata-kata manis dan pesona dunia yang begitu menarik dan menggoda, maupun hikmat duniawi yang menawarkan janji-janji palsu apalagi di zaman modern era teknologi dan informasi saat ini. Jangan tergiur pada tawaran dunia yang menyesatkan. Pesan Injil Kristus sangatlah jelas, sederhana, dan tegas. Oleh karena itu, janganlah kita mendasarkan hidup dan iman kita pada hikmat dunia tetapi hanya pada kekuatan dan kuasa Allah saja. Memang menurut dunia, hikmat Allah adalah suatu kebodohan. Namun janganlah hal itu menjadikan kita berpaling dari dasar iman yang teguh dan kokoh, yaitu hikmat dari Allah serta kekuatan yang tiada batas dari Tuhan dalam segenap kehidupan kita. Firman Tuhan mungkin saja tidak mempesona secara pandangan manusia, namun percayalah bahwa Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang percaya. Maka, tetaplah setia dan berdiri teguh dalam dasar iman yang kokoh, yang bukan berasal dari hikmat dunia melainkan pada kekuatan Allah saja. Percayalah bahwa dengan demikian hidup kita akan mengalami kemenangan dan tetap memiliki kekuatan menghadapi segala situasi dan kondisi yang terjadi di dunia ini. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 130:1+6

Ai domma jumpah au ondolan ni tonduyhin na magou in;

Daroh ni Jesus do manahan sadokah ni dokah ni in.

Maseda pe dunia on, tongtong togap ondolan on.

 

Ondolan on ma iananku, sadokah au i tanoh on.

Sai in ma hagoluhkononku paima rotap hosahkon.

Tongtong do sipujionkin Tuhanku, Sipagoluh in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS