
1. Mandoding Haleluya No. 199:1
Piga bintang na i langit, domma ibilangi ho;
Piga hombun na mardalan, ongga do ihira ho.
Naibatanta do mamilang ganup bintang na marlinang
ulang magou age sada, ai ganup do in harga.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Daniel 12:3
“Halak siparuhur marsinondang do songon sondang ni langit, anjaha sidea na manogu-nogu buei halak hu hapintoron marsinondang do songon bintang ronsi sadokah ni dokahni.”
“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kemarin, kita menerima firman Tuhan melalui ayat harian mengenai hikmat manusia. Hikmat itu dikatakan supaya jangan membuat iman menjadi bergantung padanya. Sepenting apakah hikmat itu, sampai-sampai dapat mempengaruhi iman seseorang? Hikmat itu sangat penting. Dalam bahasa yang lain, hikmat itulah yang kita sebut sebagai kebijakan atau kebijaksanaan. Melalui ayat harian hari ini, kita menjadi semakin tahu bahwa orang yang memiliki kebijaksanaan akan bercahaya seperti cahaya cakrawala. Cakrawala itu adalah langit, tempatnya bintang-bintang; dan, bintang yang paling dekat dengan bumi adalah matahari, yang berjarak hampir 150 juta kilometer dari bumi. Kita tahu, bahwa matahari selalu bercahaya dan tidak pernah kehilangan cahayanya. Walau jarak yang terbentang begitu jauh, tetapi cahaya matahari bisa sampai ke bumi dan bermanfaat bagi bumi. Seperti itulah hidup orang yang bijaksana, yang selalu memancarkan cahaya setiap saat, tanpa pernah berhenti, tidak hanya bagi yang dekat, tapi juga bagi yang jauh sekalipun. Matahari memberikan cahayanya bukan berdasarkan permintaan manusia. Maka, orang bijaksana pun memperlihatkan kebijaksanaannya kepada orang lain, bukan berdasarkan permintaan orang lain tersebut.
Cahaya matahari juga menjadi sinar yang menerangi jalan seseorang, sehingga terhindar dari benturan dan kecelakaan. Seperti itulah Tuhan menginginkan hidup kita menjadi penuntun bagi banyak orang. Lewat ucapan dan perbuatan kita, sebaiknya itu menjadi penuntun bagi orang lain untuk tetap berjalan di dalam kebenaran. Itu semua bisa kita lakukan jika kita hidup sebagai orang yang bijaksana.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Matius 10:16 memberitahukan kepada kita tentang perilaku dari kehidupan seseorang yang bijak (halak ma maruhur). Di situ dikatakan bahwa hendaklah kita cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kita tidak bisa memilih atau menghidupi salah satu saja, yaitu: cerdik atau tulus. Harus keduanya, karena melalui keduanya itulah kita semakin dituntun untuk hidup dengan bijaksana. Maka, dengan demikian kita pun bisa menuntun orang lain untuk hidup dalam kebenaran. Jika kita menjadikan Allah dan kekuatanNya sebagai dasar dari kebijaksanaan kita, maka itu akan bertahan dan bermanfaat serta menuntun orang lain untuk hidup dalam kebenaran juga, karena kekuatan Allah itu kekal. Tetaplah letakkan hati dan pikiran kita di dalam kekuatan Allah, karena itulah sumber iman dan kebijaksanaan kita. Tetaplah bercahaya seperti cahaya cakrawala, karena orang di sekitar kita pasti membutuhkannya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 369:1
Anggo marsinondang bintang, ganup na i langit in.
Sai masihol do uhurhu, sol podas hu surga in.
Ambit ma marhabong ahu lao ma au bai Bapa in.
Hu hutangku na i surga, huta hasonangan in.
6. Tonggo Ham Bapa Nami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS