1. Mandoding Haleluya No. 406:3
Tanoh na gombur musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar.
Jenges idahon damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Musa 6:8
“Tapi dapotan idop ni uhur do si Noak i lobei ni Naibata.”
“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”
4. Renungan
Sewaktu seorang pemuda merayakan hari kelahirannya dengan cara mengundang sanak saudara dan teman-temannya, maka sangat wajar jika ia mendapatkan hadiah berupa kado ulang tahun dari orang-orang yang diundangnya. Sewaktu seorang siswa mendapatkan peringkat pertama di tiga kali ujian berturut-turut, maka sangat wajar jika ia mendapatkan hadiah kejuaraan dari gurunya. Sewaktu seorang pekerja telah bekerja secara penuh waktu selama satu bulan, maka sangat wajar jika ia mendapatkan gaji di awal bulan berikutnya. Sewaktu seorang pembeli memberikan uang pecahan seratus ribu rupiah kepada salah seorang pegawai di apotek, maka sangat wajar jika ia mendapatkan satu kotak atau lebih masker medis. Lalu, saat TUHAN berfirman, “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” di ayat 7, apa yang tiba-tiba membuat Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN di ayat 8? Artinya, sewaktu seluruh manusia akan dihapuskan oleh Tuhan dari muka bumi, apa yang membuat Nuh mendapatkan keselamatan, sehingga ia tidak termasuk ke dalam manusia yang akan dihapuskan dari muka bumi? Jawabannya adalah karena manusia di muka bumi hidup dalam kejahatan (ayat 5), sementara Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah (ayat 9). Betul memang bahwa di mana ada kejahatan dan dosa, maka di situ akan diberikan kasih karunia. Rasul Paulus menegaskannya di dalam Roma 5:20, “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,”
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa itu kasih karunia? Kita bisa mengartikan kasih karunia sebagai bentuk pengasihan dari Allah kepada manusia, yang terwujud dalam pengampunan dosa, dan itu disempurnakan dalam kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus. Siapa yang mendapatkan kasih karunia itu? Dalam Keluaran 33:19 disebutkan, “Tetapi firmanNya: “Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.” Maka, kasih karunia itu adalah pemberian dari Allah, tanpa didasari sesuatu apa pun dari diri manusia. Itulah yang diterima oleh Nuh, seperti yang dikatakan dalam ayat harian kita hari ini. Kita tidak usah mempermasalahkan mengapa ia mendapat kasih karunia dari Tuhan. Kita justru mau belajar tentang apa yang Nuh lakukan setelah ia mendapatkan kasih karunia tersebut. Di sini, kita pasti sudah mengetahui jawabannya, bahwa Nuh dengan setia dan bertanggung jawab menjalankan perintah yang Tuhan berikan kepadanya, yaitu membuat sebuah bahtera hingga selesai. Inilah yang menjadi renungan bagi kita hari ini, sebagai orang-orang yang juga telah menerima kasih karunia dari Tuhan, yaitu agar kita tetap setia dan bertanggung jawab menjalankan perintah yang Tuhan berikan kepada kita hingga selesai. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 506
Idopni uhurNi Tuhanta Jesus Kristus.
Pakon holong ni ateiNi Naibata Bapa.
Ampa parsaoranni Tonduy Napansing ma.
Mangkasomani hita haganupan. Amen.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS