1. Mandoding Haleluya No. 404:1
Ganup ari do in, ronsi tahun hu taun, sihol do hu dodingkon Goran-Mu.
Ham Tuhan Naibata, sai hupuji do Ham, halani haganup layak-Mu.
Ham arta na harga, poltik hujolom in, humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
Bonani na dear, ronsi sadokahnin, Panondang na lihar, bai ganup na golap in.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Rom 12:2
“Anjaha ulang ma sarupa nasiam pakon dunia on, tapi mubah ma marhitei habayuon ni uhur, ase boi nasiam manimbangi atap aha do rosuh ni uhur ni Naibata, ai ma na madear, harosuh ampa na gokan dear.”

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
Paulus sebagai rasul Kristus menasehati jemaat Kristen di Roma. Mereka diingatkan untuk memberikan hidup mereka sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Tuhan. Persekutuan di rumah ibadah memang tidak boleh ditinggalkan. Akan tetapi ibadah sejati adalah meliputi segenap hidup Kristen setiap hari. Penyerahan diri ini meliputi badan dan roh, mempersembahkan hidup suci kepada Tuhan.

Persembahan yang hidup meliputi budi juga. Kata “jangan” adalah imperative, yakni kalimat perintah. Orang Kristen adalah anak-anak Tuhan, bukan anak-anak dunia, walaupun berada di dunia. Sebagai anak-anak Tuhan, harus tampil beda dalam artian tidak boleh serupa dengan dunia ini. Tapi budi itu harus dibaharui. Sebagai dampak pembaharuan budi tersebut adalah mengakui bahwa kehendak Allah adalah benar, tepat, dan baik.

Melalui nas renungan ini, kita diingatkan rasul Paulus beberapa hal. Pertama, meskipun pandemi Covid-19 masih berlanjut dengan varian baru, hendaknya hidup kita mengikuti kehendak Tuhan bukan kehendak kita sendiri. Kedua, hendaknya kita sebagai anak-anak Tuhan menunjukkan gaya hidup yang berbeda dengan dunia. Menolak budaya konsumerisme dalam arti keinginan yang lebih untuk memperoleh berbagai materi untuk menjadi milik pribadinya. Kemudian menampakkan kasih Tuhan (agape), meskipun anak-anak dunia membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita sebagai anak-anak Tuhan, membalas kejahatan dengan kebaikan. Ketiga, hendaknya kita berikan Tuhan mengubah hidup kita melalui Roh-Nya. Bagi Tuhan tidak ada yang tak mungkin. Termasuk dalam memperbaharui perilaku kehidupan. Sebab itu tidak ada kata menyerah dalam diri anak-anak Tuhan. Seruan tersebut mari kita lakukan dalam persekutuan dan pelayanan di manapun dengan kerendahan hati dan keikhlasan, demi kemuliaan nama Tuhan. Amin.

5. Mandoding Haleluya No. 340:1
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon.
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon.
Huondoskon ma, huondoskon ma,
bani Jesus Sipaluah huondoskon ma.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS