1. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon.
Na doyuk kahou magou ahu, hape maluah do.

Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin.
Salosei hape utangkin, ibahen layak-Ni in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Epesus 5:2
“Anjaha marparlahou ma nasiam ibagas haholongan, songon Kristus na manghaholongi nasiam, anjaha ibere do diri-Ni manghophop hita, gabe siluah ampa galangan bani Naibata, gabe uap na misbou.”

“Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”

 

4. Renungan
Anak, apalagi ketika masih kecil biasanya suka menirukan gaya atau cara orang tuanya ketika melakukan suatu aktivitas. Misalnya ketika orang tuanya membaca majalah maka diapun tak mau ketinggalan mengambil sebuah buku dan meniru gaya orang tuanya walaupun dia belum bisa membaca bahkan mungkin posisi buku itu bisa saja terbalik. Memang orang tua adalah role model bagi anak dan anak selalu belajar dengan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

Ini adalah suatu gambaran yang baik tentang apa yang dikatakan rasul Paulus untuk kita lakukan dalam nas hari ini. Selaku anak-anak yang dikasihi Allah, seyogyanyalah kita berusaha mencontoh ataupun mengikuti keteladanan-Nya. Dan contoh keteladanan yang telah diperbuat Allah yang paling jelas dapat kita lihat melalui kehidupan dan kematian Yesus bagi kita. Paulus menyebut hal itu dengan “jalan kasih,” yaitu hidup dalam kasih pengorbanan. Seringkali kita diberi banyak kesempatan untuk mendemonstrasikan kasih kepada sesama kita namun seringkali kita juga gagal mengikuti teladan Yesus Kristus. Namun selaku anak-anak Allah kita diingatkan bahwa hidup kita haruslah ditandai dengan kasih bukan hanya dalam kata-kata melainkan disertai perbuatan dan aksi. Dengan kata lain, cara hidup kita haruslah semakin menyatakan kasih yang tanpa pamrih terhadap sesama kita. Sebagaimana Kristus mengasihi kita, maka hidup kita haruslah menunjukkan kasih juga setiap saat. Tidak ada alasan yang berkenan kepada Allah tentang mengapa kita tidak berjalan dalam kasih. Allah telah mengasihi kita dengan kasih yang kekal dan Dia mengharapkan kasih yang sama dari kita kepada-Nya dan kepada sesama kita.

Hiduplah dalam kasih! Ingat bahwa kasih itu harus dinyatakan dan tidak sekedar kata yang keluar dari mulut semata. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya (1 Yoh. 4:20). Ketika kasih kita kepada sesama merupakan kasih yang tulus dan penuh pengorbanan, maka di sanalah hidup kita menyenangkan Allah. Jika selama ini kita masih belum mengasihi sesama seperti yang diperintahkan Kristus, maka biarlah hari ini merupakan hari dimana kita mulai belajar bagaimana hidup dalam kasih. Dengan merenungkan dan mengamini bagaimana kasih Allah yang sungguh besar bagi kita maka di sanalah kita dimampukan Kristus untuk melakukannya. Mengasihi sesama sebagaimana Kristus mengasihi kita kiranya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri kita. Kasih adalah ciri utama kehidupan Kristen. Apa pun yang ada pada kita dan apapun yang mampu kita lakukan namun tanpa kasih semuanya tidak berguna dan sia-sia belaka (1 Kor. 13). Mengasihi seperti Kristus menuntut suatu pengorbanan. Biarlah setiap orang dapat melihat dan merasakan kasih yang sejati dari kita karena Allah selalu melihat kita secara luar dan dalam. Ingatlah bahwa hidup dalam kasih adalah perintah Allah bagi kita hari ini. Tuhan memberkati! Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 350:1
Holong na humbani Tuhan, na roh humbai Jesus in.
Sai totap do marsinondang holong ni Tuhanta in.
Sai sondangkon ma holong-Ni das bai hagolapan in.
Ase haganup pardousa ipaluah Naibata.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS