1. Mandoding Haleluya No. 107:1+4
Irikkon nasiam ma Au, sonai nini Tuhanta.
Sai parnalang ma dirimu, Hatangku malah harga.
Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup.

 

Na toruh uhur do Au on, sai tong holong atei-Hu.
Lamlam uhur-Hu, ai tongtong lamlam homa Hatang-Ku.
Tongtong hutatap Naibata, ai pe Au on ihutkon ma.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Markus 10:45
“Ai Anak ni Jolma in pe, seng roh Ia ase iidangi halak, tapi laho mangidangi do, anjaha mamberehon hosah-Ni bahen tobus ni buei halak.”

 

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

 

4. Renungan
Banyak orang datang kepada Yesus dengan motivasi ingin duduk manis dan nyaman di kerajaan-Nya. Ada juga seperti Yakobus dan Yohanes yang memiliki keinginan dan cita-cita tersembunyi ketika mereka berkata kepada Yesus, “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” (Markus 10:37). Apa yang mereka inginkan adalah duduk di takhta kekuasaan dengan bermahkotakan kemuliaan di pemerintahan Kristus. Menurut Injil Matius, bahkan ibu dari keduanya juga memintakan hal yang sama kepada Yesus (Matius 20:21). Ambisi seperti ini sebagaimana dikatakan Yesus adalah merupakan karakter dari orang-orang kafir yang menginginkan dan mencari dengan jalan dan cara apapun untuk memperoleh kedudukan duniawi. Ambisi dan keinginan mereka adalah menjadi orang nomor satu atau orang top dan menjadi terkenal serta idola, sementara untuk itu mereka tidak segan-segan memperalat orang lain untuk memuluskan cita-citanya. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus justru memutarbalikkan prosedur duniawi dengan mengatakan, “Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10:44).

 

Jemaat Tuhan,
Juruselamat kita tidak menuntut dan meminta sesuatu dari kita, namun Ia sendiri yang terlebih dahulu berbuat segala sesuatu bagi kita. Ia sendiri terlebih dahulu bertindak selaku Teladan dan menjadikan segala sesuatu dapat terjadi. Sebagaimana dalam nas hari ini Ia mengatakan kepada kita, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Sepanjang masa mungkin orang-orang bertanya, “Mengapa Yesus Kristus, Anak Allah, harus datang ke dunia? Apakah salah satu misi dan tujuannya adalah untuk pembaharuan sosial dan politik? Apakah kedatangan-Nya untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan berdasarkan keadilan dan kasih duniawi? Jawabnya adalah tidak! Ia datang untuk menjadi Hamba yang menderita dan memanggil orang-orang untuk datang kepada-Nya serta mempersembahkan diri dan nyawa-Nya di kayu salib untuk menebus semua orang yang telah jatuh ke dalam dosa. Itulah Yesus yang kita percayai dan imani serta yang memanggil kita untuk melayani seperti Ia melayani manusia.

 

Dengan demikian, melalui nas hari ini timbul pertanyaan juga bagi kita selaku pengikut-Nya. Mengapa kita ada di sini saat ini? Mengapa Allah menciptakan kita? Mengapa Kristus menebus dan menyelamatkan kita? Mengapa Roh Kudus memanggil kita untuk menjadi orang percaya dan mengimani Firman Tuhan? Pastinya, kita telah dipanggil dan ditambahkan ke dalam keluarga Allah oleh Kristus agar kita dapat melayaniNya dan saling melayani seperti yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Selamat melayani. Amin.

 

5. Mandoding “Melayani Lebih Sungguh”
Melayani, melayani lebih sungguh. Melayani, melayani lebih sungguh.
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku. Melayani, melayani lebih sungguh.

 

Mengasihi, mengasihi lebih sungguh. Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
Tuhan lebih dulu mengasihi kepadaku. Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS