1. Mandoding Haleluya No. 19:1
Damei do niMu bereon, Jesus bani bangsaMu.
TonduyMu do pasaudkon, hata bai jabolonMu.
Na doyuk janah masombuh, au seng patut rongkon Ham.
Tonduy Napansing ma suruh ‘se gogoh manombah Ham.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Job 33:4
“Tonduy ni Naibata do na dob manjadihon ahu, anjaha hosah ni Pargogoh Na So Tarimbang do pagoluhkon ahu.”

 

“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hampir semua orang Kristen tahu kisah Ayub di dalam Alkitab. Kisahnya tidak hanya dramatis dan penuh tangis di awal, tapi juga berakhir sukacita dan berkat ganda di akhir. Pertanyaan besar yang muncul dari kisah Ayub tersebut adalah mengapa orang benar atau orang saleh mengalami penderitaan yang sangat berat? Perlu kita pahami bersama bahwa yang dimaksud dengan orang saleh atau orang benar bukanlah orang yang tidak berdosa. Jika orang benar atau orang saleh adalah orang yang tidak berdosa, maka tidak ada satu pun di dunia ini yang layak disebut sebagai orang benar atau orang saleh, karena semua orang telah berbuat dosa (bdk. Roma 3:23). Orang benar adalah orang berdosa yang selalu sadar dan mengaku bahwa ia berdosa, sehingga ia selalu mencari pengampunan dari Tuhan. Ayub disebut sebagai orang benar dan saleh karena ia sadar tentang siapa Tuhan dan siapa dirinya di hadapan Tuhan.

 

Ayat harian hari ini memperlihatkan kepada kita sisi lain dari kehidupan Ayub yang disebut sebagai orang saleh. Ia memahami siapa Tuhan, yaitu yang telah membuat dirinya. Ia mengakui Yang Mahakuasa, yaitu yang telah membuat ia hidup.

 

Ya, ke arah inilah ayat harian hari ini, yaitu mengetuk kesadaran dan pengakuan kita tentang keberadaan Tuhan terhadap hidup kita. Mampukah kita sampai pada pemahaman dan pengakuan seperti Ayub, yang tidak dapat hidup dan tidak menjadi sesuatu jika bukan karena Tuhan yang melakukannya? Sebagai manusia, kita memang tidak bisa dan tidak cocok dibandingkan dengan benda-benda mati ciptaan manusia, seperti: mobil, senter, atau kompor gas. Tapi kita pasti tahu benda utama apa yang membuat mobil, senter, dan kompor gas itu hidup atau menyala. Ketiganya membutuhkan bahan bakar untuk bisa hidup dan dimanfaatkan. Bensin yang cair, baterai yang padat, dan gas yang menguap, adalah bahan bakar dalam bentuk yang berbeda-beda, yang membuat mobil, senter, dan kompor gas hidup dan dapat digunakan. Begitulah manusia, yang adalah makhluk mati yang diciptakan Allah dari debu tanah, hingga akhirnya menjadi makhluk yang hidup setelah Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (bdk. Kej. 2:7).

 

Jemaat GKPS yang dikasihi Tuhan dimana pun kita berada, Roh Allah yang telah membuat kita, dan nafas Yang Mahakuasa yang membuat kita hidup. Jika kita sudah sampai pada keyakinan itu, maka selanjutnya adalah meyakini kebalikannya. Maksudnya, jika seorang warga gereja meninggal, apa keyakinan kita di balik kematiannya itu? Apakah kita berkeyakinan bahwa seseorang meninggal karena perbuatannya sendiri? Atau kita berkeyakinan bahwa seseorang meninggal karena perbuatan orang lain? Tidak. Jika kita membaca sekali lagi ayat harian hari ini, maka kita akan mengetahui bahwa Roh Allah dan nafas Yang Mahakuasa yang membuat kita hidup. Dengan demikian, marilah kita hidup untuk Tuhan, karena Ialah sumber kehidupan kita. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 70:1
Ale tonduyhu na puho Tuhanmu, domma itaban do nagori toruh.
Megah uhurmu martuah ma ho, rap pakon Jesus manggoluh ma ho.
Rap pakon Jesus manggoluh ma ho.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS