PEMATANGSIANTAR. GKPS. OR. ID. Sidang Sinode Bolon (SSB) GKPS ke-45 tinggal menghitung  bulan. Segala persiapan untuk kelancaran persidangan terus dikerjakan oleh panitia. Rapat-rapat, sosialisasi serta membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder GKPS terus diupayakan. Sembari melakukan pekerjaan, panitia pun tak lupa memohon kepada seluruh jemaat GKPS untuk terus mendoakan persiapan yang dilakukan agar Tuhan berkenan dan turut campur tangan dalam setiap proses persiapan.

 

Inilah yang melatarbelakangi Panitia mengadakan Doa Bersama Menyongsong SSB GKPS ke-45, dengan mengundang Pimpinan Sinode, Praeses GKPS Distrik I, Pendeta-Penginjil-Pegawai yang bertugas di kantor sinode, serta Pendeta dan Pengurus GKPS Resort yang berada di wilayah Pematangsiantar sekitarnya. Selain berkumpul untuk mendoakan persiapan SSB ke-45, panitia juga membuka ruang bagi undangan memberikan masukan demi suksesnya penyelenggaraan sidang tersebut.

 

Pada Rabu (30/3) sore, bertempat di GKPS Peniel Resort Siantar V, Jl. Pdt. J. Wismar Saragih, Pematangsiantar, diadakanlah doa bersama, yang dilayani oleh Pdt. Immanuel Sitio sebagai pemimpin pujian, Pdt. Nolden Lingga sebagai liturgis, Pdt. Putri Saragih membacakan parmahan na madear (buku renungan harian GKPS), Pdt. John Christian Saragih sebagai pendoa syafaat, dan Pdt. Josia Siboro sebagai pelayan firman Tuhan.

 

Dalam khotbahnya yang mengutip kitab Ayub 33: 4, Pdt. Josia Siboro meyakinkan para panitia dan undangan untuk tidak ragu melakukan yang terbaik dalam perhelatan SSB ke-45.

 

“Sekalipun SSB ke-45 adalah pekerjaan besar dan tidak mudah untuk dikerjakan, selama Allah memberi kita kehidupan, pasti Ia juga akan menaruhkan pada hidup kita masing-masing semangat dan kekuatan. Untuk itu, mari kita semua yang terlibat dalam persiapan SSB ke-45 memakai kehidupan yang Allah anugerahkan untuk tetap memberi buah-buah pikiran, tenaga dan semangat yang terbaik sehingga pelaksanaan SSB ke-45 menjadi kemuliaan bagi nama-Nya”, ajak Pdt. Josia.

 

 

Selesai doa bersama, panitia menjamu Pimpinan Sinode dan para tamu undangan untuk menikmati makan malam bersama. Pada kesempatan itu, Pimpinan Sinode bersama panitia manurduk dayok nabinatur (menyerahkan ayam susun), makanan khas Simalungun kepada perwakilan masing-masing 9 resort yang diundang, sebagai ungkapan syukur dan ikatan bahwa SSB ke-45 adalah tanggungjawab bersama.

 

Namun sebelum doa makan dibawakan oleh Kepala Departemen Persekutuan Pdt. Robert j. Saragih, terlebih dahulu panitia memberi kesempatan kepada Pimpinan Sinode untuk menyampaikan sambutannya.

 

Sekretaris Jenderal GKPS Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe dalam sambutannya menerangkan, SSB ke-45 bukan hanya isuhutkon (dituan-nyonya rumahkan) panitia dan Pimpinan Sinode, melainkan juga seluruh warga GKPS yang berdomisili di Pematangsiantar dan sekitarnya.

 

“Mengapa doa bersama dalam rangka SSB ke-45 diawali dari Pematangsiantar? Karena yang sesungguhnya menjadi tuan-nyonya rumah SSB ke-45adalah Pematangsiantar. Oleh karena itu sepatutnyalah panitia membangun komunikasi yang baik dengan 9 Resort yang berada di wilayah Pematangsiantar dan sekitarnya, agar SSB ke-45 berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan”, terang Sekjend.

 

Pada kesempatan itu, Sekjend GKPS pun mengajak agar 9 Resort yang berada di wilayah Pematangsiantar dan sekita menjadi tuan-nyonya rumah yang baik bagi 500-an peserta SSB ke-45.

 

Setelah jamuan makan bersama selesai, acara pun dilanjutkan dengan diskusi, menerima masukan dari Pimpinan Sinode, para Pendeta dan Pengurus GKPS Resort di wilayah Pematangsinatar dan sekitarnya agar pelaksanaan SSB ke-45 berjalan dengan baik.

 

Sebelum menerima masukan dari undangan, Ketua Umum Panitia Dr. Hisarma Saragih berkesempatan menyampaikan rencana program kerja yang sudah disusun panitia.

 

“Terima kasih atas kehadiran dari bapak/ibu sekalian. Mengikutkan jadwal kegiatan GKPS tahun 2022, SSB ke-45 akan berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 28 Juni –1 Juli 2022. SSB ke-45 ini membutuhkan dana sebesar 1,1 miliar. Untuk itu, kami dari panitia telah merancang bersama program kerja untuk mensukseskan perhelatan SSB ke-45 serta mengharapkan kebersamaan kita menjamu makan para peserta selama perhelatan SSB berlangsung”, terang dosen USI ini.

 

Sementara itu Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dalam arahannya menyampaikan, ada kerinduan mendalam bagi para para peserta SSB ke-45 45 untuk melakukan persidangan secara tatap muka.

 

“Kerinduan peserta SSB ke-45 untuk bertemu secara tatap muka amatlah besar apalagi mengingat negeri kita pada dua tahun belakangan ini dilanda pandemi Covid-19, sehingga membatasi pertemuan tatap muka dengan jumlah besar”, ucap Ephorus.

 

Untuk itu Ephorus berharap SSB ke-45 dapat benar-benar dikemas membumi bagi warga GKPS, terbangunnya kekeluargaan yang erat dan semangat bersama mangkobashon (mengerjakan) SSB-ke-45.

 

“Saya dan pak Sekjend berpikir untuk mengadopsi cara gereja-gereja di Indonesia timur dalam mengemas perhelatan persidangan. Sidang Sinode dimaknai bukan hanya agenda resmi organisasi, namun juga pesta iman dan sarana membangun kepemilikan bersama. Rumah-rumah warga gerejalah yang dipakai sebagai tempat penginapan para peserta. Apabila pandemi Covid-19 semakin melandai, mudah-mudahan hal tersebut bisa kita adopsi dan terapkan”, pinta Ephorus.

 

Ditambahkan Ephorus, doa dan harapan warga, melalui SSB ke-45 GKPS semakin membawa baik lagi ke depannya.

 

“SSB ke-45 merupakan sidang kerja, dimana ada evaluasi bersama bagi melihat 2 tahun perjalanan GKPS dalam periode ini serta merancang banyak hal baik bagi GKPS di sisa tahun periode ini”, pungkas Ephorus.

 

Pada sesi memberi masukan, seluruh perwakilan 9 Resort bersepakat untuk mendukung penuh pelaksanaan SSB ke-45, baik dalam menyambut maupun membantu pendanaan yang dibutuhkan. Hal lainnya, panitia juga menampung usul Pimpinan Sinode dan salah satu undangan agar penginapan peserta di rumah-rumah warga jemaat, dengan catatan mempertimbangkan grafik penyebaran Covid-19. Panitia juga menerima masukan dari undangan terkait perlunya test PCR ataupun antigen kepada para seluruh peserta sebelum persidangan dibuka. Dan yang terakhir agar persidangan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sound system yang sesuai dengan Balai Bolon GKPS sebagai lokasi persidangan agar peserta sidang dapat mengikuti alur percakapan.

 

Di akhir acara, Sekretaris Panitia Pdt. Immanuel Sitio memberikan informasi bahwa proposal SSB ke-45 dalam waktu dekat ini akan dikirimkan ke seluruh resort-resort GKPS. (bgs/hks)