1. Mandoding Kidung Jemaat No. 2:1
Suci, suci, suci Tuhan Mahakuasa.
Dikau kami puji di pagi yang teduh.
Suci, suci, suci murah dan perkasa.
Allah Tri Tunggal, Agung nama-Mu!
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Petrus 5:1-2
“Ase, hupaingat ma sintua-sintua na i tongah-tongah nasiam, songon hasoman sintua anjaha saksi pasal sitaronon ni Kristus, homa siparrupei bani hasangapon na sihol sipatalaron ope: “Parmahani nasiam ma hulanan ni Naibata na bani nasiam, ulang songon paksaan, tapi humbani malas ni uhur ma, domu hubani rosuh ni Naibata; ulang ma halani uhur haut, tapi humbani porlu ni uhur ma.”
“Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
saat orang Kristen mengalami penderitaan dan dianiaya oleh pemerintahan kaisar Romawi, Petrus menasehatkan para penatua dan jemaat. Petrus adalah salah satu dari 12 murid Yesus dan satu dari tiga orang yang menyaksikan Yesus dimuliakan. Dalam kehidupan sehari-hari, ia sering kali berperan sebagai juru bicara para rasul dan menyaksikan peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Firman Tuhan mencatat bahwa Petruslah yang berkhotbah di hari Pentakosta dan menjadi sokoguru jemaat di Yerusalem. Namun ketika ia menulis surat ini kepada para pemimpin, ia menasehati mereka dengan menyebut diri sebagai teman penatua. Itu artinya, ia tidak lebih berkuasa dibandingkan dengan mereka. Ia mengingatkan para pemimpin jemaat agar menjadi gembala bagi jemaat Tuhan, bukan karena paksaan tetapi dengan sukarela.
Petrus memaparkan karakteristik seorang pemimpin rohani yang baik, antara lain: pertama, menyadari bahwa mereka sedang menggembalakan kawanan domba Allah dan bukan miliknya sendiri melainkan milik Tuhan. Kedua, menggembalakan dengan dorongan yang kuat untuk melayani dan bukan karena upah. Artinya, fokus pada apa yang dapat diberikan dan bukan pada apa yang akan mereka dapatkan. Ketiga, memimpin dengan memberi teladan, bukan memerintah.
Kita sebagai orang percaya sesungguhnya adalah seorang pemimpin bagi sesama kita di dalam konteks yang berbeda. Melalui firman Tuhan ini, kita diingatkan untuk memimpin dengan memiliki kriteria Kristus. Itu artinya, kita sebagai seorang pemimpin agar menjadi pemimpin yang memiliki moral yang baik, tidak mementingkan diri sendiri, tulus hati, ramah, tidak pemarah, tidak melakukan kekerasan, sabar, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan kebenaran, sehingga kepemimpinan yang kita lakukan dapat menjadi berkat dan membangun mereka yang kita pimpin. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 118:1
Tuhan Jesus Siparmahan, ganup biri-biri do.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikhononhu Ham.
Sai irikkononhu Ham. Sai irikhononku Ham.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikhononku Ham.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS