1. Mandoding Haleluya No. 129:1
Ai jumpah au na holong atei, au na tarbuang in hinan.
Jesus Tuhan parholong atei, hubangku, na kahou hinan.
Nuan hutanda Tuhankin, parholong atei banggal in,
parholong atei banggal in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Korint 1:28
“Na toruh anjaha na mahiri i dunia on ipilih Naibata, na lang in do tene, ase langkononni na adong hinan,”
“dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,”
4. Renungan
Pernahkah kita merasa direndahkan atau dilecehkan orang sebagai pengikut Kristus? Pernahkah orang bersikap cuek kepada kita hanya karena kita beragama Kristen? Memang sudah menjadi tabiat manusia sejak dari dahulu kala untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang bahwa mereka lebih baik dari pada orang lain, maka sikap merendahkan orang lain, termasuk orang percaya, adalah merupakan cara bagi mereka untuk menyatakan diri bahwa merekalah yang teratas. Sekalipun demikian janganlah hal itu menggoyahkan hati dan keimanan kita, karena kita adalah anak-anak Tuhan dan di mata-Nya kita adalah berharga dan sempurna dari segala segi. Bagaimanapun miskin dan rendahnya kita di mata dunia, bagaimanapun orang-orang memandang kita, apapun pekerjaan kita, sudah jelas bahwa kita telah dipilih Allah. Ia telah mencurahkan Roh-Nya dalam diri kita dan membuka mata kita untuk memandang dan mengenal hikmat Allah. Kita telah dipanggil ke dalam misi kudus untuk menyatakan kebenaran Injil dan memberitakannya kepada dunia. Semua orang yang tidak menyukai dan merendahkan kita karena kita tidak memakai standar dunia dalam hidup kita, mereka akan tetap buta akan kebenaran yang sejati kecuali mereka mau membuka diri dan membiarkan Allah membuka hati mereka untuk menerima firman-Nya.
Ingatlah bagaimana Tuhan Yesus lebih memilih bergaul dengan orang-orang yang terpinggirkan secara sosial, seperti: pelacur, pemungut cukai, orang yang hina dan kesepian, yang putus asa dan direndahkan. Dengan kata lain, orang-orang yang dianggap dunia tidak pantas dan tidak layak, itu justru yang dipilih Tuhan seperti dikatakan nas hari ini. Allah dapat memakai anak yang paling kecil atau orang yang tidak diperhitungkan, bahkan benda-benda mati, untuk memberitakan Injil-Nya. Maka kita harus menghindarkan diri dari sikap menganggap remeh terhadap siapapun dan apapun. Orang yang telah mengenal hikmat Allah, siapapun ia dan serendah apapun dunia menilainya, akan tetap berdiri teguh menghadapi apapun tuduhan yang dilancarkan kepadanya. Lebih baik kita ditolak dan dipermalukan karena kita sebagai anak-anak Tuhan, daripada dielu-elukan di tengah-tengah orang-orang duniawi. Dunia dan orang-orang tidak akan mampu menjatuhkan orang percaya karena kita berjalan dan hidup bersama kekuatan Allah melalui Roh-Nya dan tidak ada yang mampu mengalahkan kita.
Maka, janganlah hati kita menjadi tawar dan semangat kita menjadi patah hanya karena kita tidak ada apa-apanya menurut ukuran dunia. Walau kita tidak terpandang dan hina di mata dunia, dan kita dianggap tidak berarti menurut pandangan dunia, tetaplah kita hidup dalam kekuatan Roh Kudus, karena kita telah dipilih Allah menjadi anak-anak-Nya. Kita harus yakin bahwa bagaimanapun dunia memandang kita, yang jelas kita adalah orang-orang pilihan, anak Allah yang hidup, orang yang dipanggil untuk menjadi alat-Nya memberitakan kabar baik dan hidup dalam Kristus, tanpa malu dan tidak pernah mampu digoyahkan oleh apapun. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 299:1-2
Domma ihopkop Tuhanku tonduyhu ase maluah tonduyhu tongtong.
Domma isasap Tuhanku dousangku ase manggoluh tonduyhu tongtong.
Malas uhurhu megah uhurhu lao pasangapkon Tuhan bai goluhkon.
Nai ma hapeni holongni ateiNi hita pe patut marholong tongtong.
Domma ipilih Tuhanta ge hita, lao manaksihon holongni tongtong.
Domma isuruh Tuhanta ge hita, lao mangkatahon Hata-Ni tongtong.
Laho ma hita misir ma hita, mangambilankon Tuhan parholong in.
Ase maluah homa hasomanta, gabe manggoluh bai Tuhanta in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS