1. Mandoding Kidung Jemaat No. 332:1-2
Kekuatan serta penghiburan diberikan Tuhan padaku.
Tiap hari aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku.
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan ‘ku dib’rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian memperkuat imanku.
Tiap hari Tuhan besertaku, diberi rahmatNya tiap jam.
DiangkatNya bila aku jatuh, dihalauNya musuhku kejam.
Yang namaNya Raja Mahakuasa, Bapa yang kekal dan abadi,
mengimbangi duka dengan suka dan menghibur yang sedih.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Tessalonika 2:16-17
“Ase Tuhanta Jesus Kristus pakon Naibata Bapanta na mangkaholongi hita anjaha na mambere banta apoh-apoh na manongtong ampa pangarapan na madear marhitei idop ni uhur, Ia ma mangapohi anjaha patotapkon uhur nasiam bani sagala horja ampa hata na madear.”
“Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.”
4. Renungan
Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan,
waktu Harry Lauder, komedian besar Skotlandia, menerima kabar bahwa putranya dibunuh di Prancis, ia berkata, “Di saat seperti ini, ada tiga jalan terbuka bagi manusia: Ia mungkin memberi jalan kepada keputusasaan dan mengalami kepahitan. Ia mungkin berusaha untuk menenggelamkan kesedihannya dalam minuman atau dalam kehidupan yang jahat. Atau ia mungkin berbalik kepada Tuhan.”
Saat berada di posisi Lauder, pilihan apa yang bisa kita ambil? Pastinya Tuhan mau kita memilih yang ketiga, yaitu: berbalik kepada Tuhan. Situasi penderitaan dan kedukaan yang pernah menimpa kita dapat memberikan reaksi yang berbeda bagi semua orang. Reaksi kita akan situasi kedukaan dan penderitaan itu sebenarnya menggambarkan siapa kita dan bagaimana iman percaya kita bekerja. Untuk itulah rasul Paulus memberi penjelasan kepada jemaat di Tesalonika bahwa sesungguhnya Alah telah menyediakan penghiburan abadi dan pengharapan yang baik sebagai bukti kasihnya kepada kita. Rasul Paulus mengajarkan melalui ayat ini untuk mengimani anugerah itu.
Ia meminta jemaat di Tesalonika untuk mengucapkan syukur atas keselamatan dan terlebih atas kemuliaan yang mereka terima dalam Kristus Yesus. Tidak ada hal lain yang lebih berharga dari kedua hal tersebut mengingat keadaan manusia yang secara logika sulit pulih (Roma 3:23), tetapi syukur kepada Allah sebab Ia menyelamatkan bukan dengan menggunakan logika atau akal ataupun daya upaya manusia, tetapi semata-mata hanya kasih karuniaNya (Efesus 2:8). Rasul Paulus sangat mengharapkan jemaat di Tesalonika sungguh-sungguh menyadari hal itu dan menjalani kehidupan yang berakar dan beriman kepada Kristus. Dengan cara apa? Dalam 2 Tesalonika 2:15, rasul Paulus memberikan nasihatnya agar jemaat Tesalonika beriman melalui hidup yang berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang tidak lain adalah kebenaran Firman Tuhan yang mereka terima baik secara lisan maupun tertulis. Hari ini, melalui nasihat rasul Paulus, Firman Tuhan kembali menguatkan kebenaran bahwa jika kita berdiri teguh dan berpegang pada FirmanNya maka Kristus akan menjadi sumber pengharapan, penghiburan sejati dan menjadi sumber datangnya segala hal yang baik bagi kita, sehingga kita dimampukan untuk mengarungi kehidupan di dunia ini dengan penuh kemenangan.
Lepaskan dan buanglah segala khawatirmu, sebab kepastian dan jaminan dari Tuhan telah dinyatakanNya melalui Yesus Kristus yang telah menjadi keselamatan kita. Seperti Yesus melangkah pasti menghadapi seteru dunia sejak Ia lahir, melayani, menderita, disalibkan, mati, dan bangkit. Demikianlah kita sebagai orang percaya hendaknya tidak perlu takut, khawatir, kecut, dan tawar hati meski berbagai gelombang dunia sedang mencobai kita. Penghiburan sejati telah hadir melalui Roh Tuhan yang memasuki setiap ruang, tempat, dan waktu dalam kehidupan kita. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 402:1-2
Kuperlukan Jurus’lamat, agar jangan ‘ku sesat;
s’lalu harus kurasakan bahwa Tuhanku dekat.
Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
Bila Tuhanku membimbing, ‘ku di malam pun tent’ram.
Kuperlukan Jurus’lamat, kar’na imanku lemah.
HiburanNya menguatkan; sungguh tiada bandingnya.
Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
Bila Tuhanku membimbing, ‘ku di malam pun tent’ram.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS