1. Mandoding “T’rima Kasih Tuhan”
T’rima kasih Tuhan, untuk kasih setia-Mu, yang kualami dalam hidupku.
T’rima kasih Yesus, untuk kebaikan-Mu, sepanjang hidupku.
T’rima kasih Yesusku, buat anug’rah yang Kau b’ri.
S’bab hari ini Tuhan adakan, syukur bagi-Mu.
T’rima kasih Yesusku, buat anug’rah yang Kau b’ri.
S’bab hari ini Tuhan adakan, syukur bagi-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 33:6
“Marhitei hata ni Jahowa do ijadihon langit, anjaha marhitei hosah ni pamangan-Ni sagala bala-Ni.”

 

“Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
kisah penciptaan adalah sebuah kisah yang terus melekat dengan eksistensi Allah, yang pada dasarnya kisah penciptaan adalah sebagai sebuah pembuktian, bahwa Ia adalah Allah yang Maha Kuasa, Maha Pencipta, dan Maha Segalanya. Melalui firman-Nya, Allah menciptakan semua ciptaan, langit, dan bumi beserta segala isinya. Hal itu telah dituliskan dan disaksikan melalui kisah penciptaan dalam kitab Kejadian. Dan pernyataan itu semakin ditekankan kembali dalam nas kita hari ini, yang menuliskan bahwa, “Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.” Membaca kisah penciptaan dalam kitab Kejadian, maka kita akan mengetahui bahwa formulasi kalimat dalam proses penciptaan adalah, “Berfirmanlah Allah, lalu jadilah,” hal ini mengartikan bahwa tidak ada jarak antara firman Allah dan perwujudannya. Allah cukup berfirman, lalu jadilah yang dikatakan. Ini juga sebagai sebuah ketegasan bahwa kuasa Tuhan secara penuh atas dunia ciptaan, dan firman menjadi sarana pewahyuan diri Sang Pencipta. Firman-Nya adalah suatu alat kuasa yang dinyatakan Allah saat Ia mencipta. Saat Allah berfirman, Ia menyatakan diri-Nya bahwa Ialah Sang Pencipta, dan setiap orang sepatutnya percaya bahwa Ialah Allah Pencipta segalanya.

 

Jemaat Tuhan,
lalu dalam proses penciptaan, setelah Allah menjadikan langit dengan firman-Nya, maka dituliskan dalam nas kita “nafas dari mulut-Nya segala tentara-Nya.” Nafas (ruach) juga dapat berarti “roh” dan hal ini menegaskan bahwa nafas Allah adalah aktivitas Roh Allah. Kalimat ini mengandung pengertian bahwa: perpaduan kuasa firman Allah dengan kuasa Roh Allah (melalui pekerjaan iman) memperlihatkan kuasa kreatif Allah demi umat-Nya. Ciptaan yang diciptakan melalui firman-Nya, diberi kehidupan oleh-Nya dengan memberikan nafas dari mulut-Nya. Transfer kehidupan dilakukan Allah kepada setiap ciptaan-Nya, menjadi ciptaan yang hidup, yang mampu melihat dan mempercayai kuasa Sang Pencipta.

 

Jemaat Tuhan,
melalui nas kita hari ini, kita semakin diingatkan bahwa pusat dari segala sesuatunya adalah Allah itu sendiri, karena sejatinya Ia adalah Allah Pencipta, Allah Maha Kuasa, dan Allah Maha Segalanya. Begitu besar kuasa-Nya, sehingga melalui firman dan nafas-Nya maka ada kehidupan di dunia ini. Tentu kehidupan yang kita jalani saat ini adalah kehidupan yang penuh dengan pujian dan selalu berjalan dalam rasa takut kepada-Nya. Agaknya ini yang disampaikan oleh pemazmur, bahwa saat kita menyadari Allah mencipta dengan firman-Nya dan memberi kehidupan dengan nafas-Nya, maka setiap orang yang menerima kehidupan itu selayaknya merespons itu dengan kehidupan yang mengarahkan pujian kepada-Nya. Sebegitu berkuasanya Allah, maka layaklah semua yang bernafas memuji-Nya. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 401:1-2
Hupuji hupasangap Ham, Bapa pardear layak.
Ganupan ijadihon Ham, sonai age na masa.
Itompa Ham ganup hape, dagingku pakon tonduy pe.
Napuji ma Goran-Mu.

 

Ganupan tinompa-Mu in, sol sonang bahenon-Mu.
Arian pakon borngin in, sai Ham do na marmudu.
‘Ge uhum bai gomgoman-Mu, pintor janah sintong ganup.
Na puji ma Goran-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS