1. Mandoding Haleluya No. 310:1
Ge daoh ponop openi ujungni dalanankin.
Tuhan do manogu ahu bani pardalanankin.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuhMu.
Lang be sangsi janah gobir sai totap porsaya au.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Korint 1:10
“Ia do na paluahkon hanami humbani hamatean, anjaha paluahonNi ope, anjaha tenger do uhurnami Bani, paluahonNi do age hunjon hujanan.”
“Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepadaNya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian kita hari ini ditulis oleh rasul Paulus, tapi melibatkan Timotius. Itulah mengapa kata gantinya adalah “kami.” Di ayat ini, rasul Paulus sebenarnya mau mengajar umat Kristen di Korintus agar tidak bersandar pada diri sendiri, khususnya sewaktu menghadapi penderitaan. Ia, dan Timotius, telah mengalami banyak penderitaan dalam hidupnya, bahkan yang sampai mengancam nyawanya. Semua penderitaan itu bisa dilaluinya, tetapi bukan karena kekuatan dan kehebatannya, melainkan karena Kristus yang menyelamatkannya. Tindakan penyelamatan yang dilakukan Kristus terhadapnya telah dilakukan berulang kali. Itulah mengapa ia yakin bahwa pengharapan yang ditaruh di dalam Kristus akan menghasilkan keselamatan.
Jika kita ditanya, siapakah manusia yang ingin hidup dalam kesuksesan? Siapakah manusia yang ingin jauh dari penderitaan? Pastilah semua manusia menginginkannya. Saat kesuksesan ingin diraih dan penderitaan ingin dijauhi, caranya adalah dengan menaruh pengharapan kepada Kristus. Apa yang diharapkan dari Kristus? Ayat harian hari ini mengatakan bahwa: Kristus menyelamatkan dari kematian yang begitu ngeri dan Ia menyelamatkan lagi untuk di kemudian hari. Jadi, karya Kristus adalah karya keselamatan, sehingga kepadaNyalah pengharapan layak dijatuhkan. Karya keselamatan yang dilakukan Kristus itu terjadi berkali-kali. Maka, bagi siapa keselamatan itu diperlukan? Jawabannya adalah bagi orang yang sedang dalam penderitaan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, setidaknya ada 4 (empat) hal yang bisa kita pelajari dari penderitaan, yaitu: 1) penderitaan itu menjadi sarana penolong, penghiburan, dan penguatan bagi orang lain, tidak hanya bagi kita (2 Kor. 1:6); 2) penderitaan itu menjadikan kita penuh kesabaran, bukan malah penuh kemarahan (2 Kor. 1:6); 3) di balik penderitaan selalu ada penghiburan, bagi bagi diri sendiri maupun bagi orang lain (2 Kor. 1:7); dan, 4) di balik penderitaan, manusia sadar bahwa ia tidak bisa mengendalikan dan menyelamatkan dirinya sendiri. Maka, selanjutnya penderitaan berfungsi sebagai 2 (dua) hal dalam kehidupan kita, yaitu: 1) sebagai cermin, yaitu membantu kita untuk mengintrospeksi diri; dan 2) sebagai jendela, yaitu penanda bahwa masih ada harapan. Momen-momen pasca Paskah ini memberi keyakinan bagi kita bahwa karya keselamatan yang telah Kristus lakukan bagi kita lewat kebangkitanNya dari kematian, tidak akan berhenti sampai di situ saja. Ia tetap menjadi Penyelamat kita, selama kehidupan manusia masih ada di tengah-tengah dunia ini. Oleh karena itu, tetap yakin dan tegarlah dalam menjalani hidup kita masing-masing. Ia akan menyelamatkan kita lagi. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 9:1
Tuhan Naibata, sai parorot Ham.
Daging pakon tonduynami, in ma na pinindo nami
sai pajorgit Ham, gannup hanai on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS