
1. Mandoding Haleluya No. 337:1+3
Husombah Ham Tuhan, tangihon au,
sai uhur-Mu Tuhan pasaud Ham.
Sai lambin tambah ma holongku hu Bamu,
sai tambah ma holong Bamu.
Sanggah tarsosak au, parngit tumang,
iapoh Ham do au sonang tumang.
Haposankin do Ham, Ham Sipagoluh au,
sai tambah ma holong Bamu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jesaya 53:3
“Ipahiri anjaha isimbili jolma do ia, dalahi na somal mandagei sitaronon ampa naborit do ia; Iponopkon halak do bohini dompaksi, ipahiri do ia anjaha seng masuk hira ia bannami.”
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
nas kita hari ini berbicara tentang nubuatan nabi Yesaya terhadap Yesus Kristus sang Mesias. Pada pasal sebelumnya, nabi Yesaya telah melihat dan menubuatkan bahwa Injil Kristus akan diterima dengan baik oleh bangsa-bangsa bahkan dari kalangan bangsa non Yahudi, karena sejatinya mereka dan raja-raja mereka akan menyambutnya, bahwa banyak orang yang tidak pernah melihat Dia akan percaya pada-Nya. Namun berbeda dengan reaksi atas ketidakpercayaan orang-orang Yahudi, meski pemberitahuan/pemberitahuan yang sudah mereka terima sebelumnya tentang kedatangan Mesias dalam Perjanjian Lama, dan banyaknya kesempatan yang mereka miliki untuk mengenal-Nya secara pribadi. Kondisi ini mendorong nabi Yesaya untuk menuliskan bagaimana sang Mesias yang seharusnya mereka percayai itu. Dia dalam eksistensi-Nya, Dia dalam reaksi orang-orang yang sebenarnya menjadi alamat misi Mesias untuk hadir ke dunia ini. Diawali dengan pemaparan akan eksistensi Mesias dalam realitanya, yaitu dihina dan dihindari orang (hal ini lebih menekankan bahwa Sang Mesias bukanlah sosok yang mempunyai pengagum atau pengikut, bahkan banyak orang yang menghindari-Nya). Sang Mesias yang akan mengalami kesengsaraan dan menderita kesakitan (dengan apa yang akan dilakukan dan diterima oleh Yesus sebagai wujud dari pernyataan kasih-Nya terhadap manusia yang berdosa), dihina dan orang menutup matanya terhadap Dia (sikap yang kerap dilakukan terhadap seorang pesakitan karena penyakit kusta yang dideritanya, karena kusta dianggap sebuah penyakit yang memalukan, yang najis, sehingga setiap orang akan menutup mata dan menghindar bila ada seseorang yang berpenyakit kusta). Sang Mesias yang membawa keselamatan justru dihina dan dihindari orang, dan bahkan tidak masuk hitungan.
Jemaat Tuhan,
dalam hal ini kita akan diperhadapkan tentang apa sebenarnya misi Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya, dan apa konsekuensi yang akan diterima-Nya saat Ia melakukan misi penyelamatan itu. Benar bahwa Yesus akan mengalami penderitaan, sakit, kekecewaan, dan kesedihan besar karena dosa-dosa umat manusia. Ia bukan hanya tidak diinginkan, tetapi juga dihina dan dihindari, ditinggalkan dan dibenci, dianggap cela bagi manusia, seorang yang hina dina, yang membuat orang malu untuk berteman dan tidak punya harga apa pun. Ia dihina sebagai orang yang rendah, ditolak sebagai orang jahat. Orang menutup mukanya terhadap Dia, mengalihkan pandangan mereka, dan tidak peduli dengan penderitaan-penderitaan-Nya seolah-olah semuanya itu tidak ada kaitan apa-apa dengan mereka.
Jemaat Tuhan,
untuk suatu karya besar yang dilakukan Tuhan kepada kita umat yang berdosa, lalu apa dan bagaimana seharusnya yang kita lakukan terhadap-Nya, terhadap sosok yang selama ini dihina, ditolak, sengsara dan dianggap tidak ada? Tentu melalui nas hari ini kita kembali kepada refleksi secara pribadi atas apa yang kita lakukan selama ini dan bagaimana reaksi kita atas penyelamatan yang dilakukan Mesias terhadap kita. Sikap menerima dan membawanya dalam kehidupan kita seharusnya yang akan kita lakukan di perjalanan hidup kita. Sikap bahwa kita bersyukur dan memperlihatkan iman kita yang tidak tergoyahkan kepada-Nya. Totalitas penyerahan diri, dan bersandar kepada-Nya, hanya itu yang dapat kita lakukan sebagai wujud bahwa kita menerima Mesias yang rela dihina dan menjalani kesengsaraan demi kita, maka selamat menghayati kehinaan dan kesengsaraan-Nya dalam iman yang teguh. Amin.
5. Mandoding Kidung Pujian “Selidiki Aku”
Selidiki aku, lihat hatiku,
apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus?
Kau yang Maha Tahu dan menilai hidupku.
Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu.
T’lah kulihat kebaikan-Mu, yang tak pernah habis di hidupku.
Kuberjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS