1. Manddoding Haleluya No. 354:1
Humbai hurungan ni dousangkin,
roh au Bamu, roh au Bamu.
Hu haluahon bai daroh-Mu
Jesus, au roh Bamu.
Ganup uhurhu malum hape,
gabe bayak ‘ge masombuh pe.
Humbai dousangku, roh au Bamu,
Jesus, au roh Bamu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Hesekiel 16:8
“Jadi sanggah na montas Ahu hu lambungmu use, anjaha mangkawah Ahu bam, tonggor ma, jumpah ma panorangni boi ma riridon ho. Jadi Hupaherbang ma hiou-Hu bam, laho manrungkub hatalanjangonmu, marbulawan ma Ahu bam, anjaha marpadan ma Ahu pakon ho, nini Tuhan Jahowa, jadi Ahu ma simada ho.”
“Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.”
4. Renungan
Penulis novel terkenal pada abad 19 pernah menuliskan bahwa, “Harta yang paling berharga yang dimiliki seorang pria di dunia adalah hati seorang wanita.” Manusia adalah makhluk yang lemah dan sangat rapuh. Namun manusia diciptakan dan diperlengkapi dengan satu hal yaitu, cinta dan kasih, dan diciptakan memiliki romantisme. Dalam Alkitab dicatat bahwa kata-kata pertama yang diucapkan oleh manusia adalah suatu nyanyian cinta dari seorang pria kepada seorang wanita, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” (Kej. 2:23). Dengan kata lain, Alkitab dipenuhi dengan kisah cinta dan kasih. Allah sangat mengasihi, mencintai, dan memperhatikan umat-Nya bagaikan kasih seorang suami kepada istrinya. Dalam nas hari ini Allah menggambarkan bagaimana kasih dan cinta-Nya kepada umat-Nya dan hal itu digambarkan-Nya melalui suatu perumpamaan. “Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.”
Allah menciptakan manusia dengan sempurna tanpa kekurangan sesuatu apapun. Namun manusia sering tidak menyadari keindahan dirinya diciptakan. Manusia diciptakan berbeda dengan ciptaan lainnya, dimana dalam menciptakan manusia Allah melakukan suatu rancangan dan melibatkan Allah Tritunggal, membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri serta memberikan hati dan akal budi kepadanya dan menjalin relasi kasih sayang dengan manusia ciptaan-Nya tersebut. Jika apa yang dikatakan penulis novel di atas benar, bahwa hati seorang wanita adalah harta yang paling berharga bagi seorang pria, maka dapat kita bayangkan bagaimana sakitnya kehilangan hati yang sangat berharga itu. Bagaimana sakitnya hati Allah atas ketidaksetiaan dari manusia yang diciptakan-Nya segambar dengan Dia? Maka hal yang paling menyakitkan dalam relasi antara Allah dengan kita, ciptaan-Nya, adalah ketidaksetiaan dan ketidaktaatan kita kepada-Nya. Hal seperti ini adalah suatu penyangkalan atas kasih dan cinta Allah yang begitu besar dan sangat dalam kepada kita. Allah sangat tersakiti apabila kita, yang sangat dicintai dan dikasihi-Nya, mendua hati kepada-Nya. Pada kenyataannya itulah yang sudah kita lakukan dan yang kita butuhkan adalah kasih karunia dan pengampunan dari Allah.
Dan yang menjadi kabar baik adalah bahwa kasih Allah tidak pernah berubah kepada kita. Ia selalu mencari jalan bagaimana agar kita, kekasih hati-Nya, dapat kembali kepada-Nya. Dalam keberdosaan kita Allah tetap memberikan suatu harapan. Allah tidak pernah melupakan umat yang dikasihi-Nya, sehingga untuk menebus umat-Nya dari dosa Ia rela mengorbankan Anak-Nya, Yesus Kristus, mati bagi kita. Dengan demikian, kita memiliki relasi baru dengan-Nya, relasi antara Kristus dan jemaat-Nya bagaikan relasi antara suami dan istri (Ef. 5:25-27). Dalam keberdosaan, kita adalah pemberontak, namun dalam kasih karunia, kita adalah kekasih hati-Nya yang telah ditebus, disucikan dan dimahkotai dengan kemuliaan-Nya. Ketelanjangan aurat dosa kita telah ditutupi-Nya dengan kain kasih cinta-Nya. Kristus telah mengenakan pakaian kebenaran kepada kita. Oleh karena itu, kita patut bersyukur karena kita yang tidak pantas dikasihi telah kembali menjadi kekasih Kristus dan kita diperlengkapi dengan pakaian kebesaran dan kemuliaan-Nya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
na doyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin,
salosei hape utangkin, ibaen layak-Ni in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS