1. Mandoding “Kaulah Harapan”
Bukan dengan kekuatanku, ‘ku dapat jalani hidupku.
Tanpa Tuhan yang di sampingku, ‘ku tak mampu sendiri.
Engkaulah kuatku yang menopangku.
Kupandang wajahMu dan berseru,
pertolonganku datang dari-Mu.
Peganglah tanganku jangan lepaskan.
Kaulah harapan dalam hidupku.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Korint 3:12
“Halani adong bannami pangarapan na sonai, pag tumang do hanami,”
“Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pada tahun 2010, telah dirilis sebuah film yang diangkat dari kisah nyata yang berjudul, “Letters to God.” Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata tentang perjuangan anak penderita kanker, yang bernama Tyler. Tyler merupakan satu anak dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan penderita kanker. Kehidupan Tyler mampu menginspirasi banyak orang, tidak hanya penderita kanker sendiri namun juga orang-orang sehat di sekelilingnya. Film ini mengisahkan Tyler, seorang anak yang menderita, yang berasal dari keluarga yang telah ditinggalkan oleh sang ayah. Tyler memiliki seorang kakak bernama Ben, serta Ibu, Nenek, Samantha, dan Alex teman sekolahnya, yang sangat sayang padanya. Semenjak tahu bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan, selain keluarganya yang selalu memperhatikan dirinya, ia juga membangun persahabatan dengan Tuhan. Baginya, Tuhan adalah sahabat pena yang bisa diajak untuk berbagi. Ia cukup kuat menanggung sakitnya dan tidak pernah sekalipun mengeluh. Ia juga tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada hidupnya. Bagi Tyler, kanker yang perlahan-lahan membunuhnya tidak dapat menjadi alasan baginya untuk jauh dari Tuhan, bahkan sebaliknya. Ia justru dari hari ke hari semakin kuat dan berusaha memberkati orang-orang di sekitarnya. Tyler bahkan dapat menolong Brady, seorang tukang pos, yang suka mabuk, hingga dipulihkan hidupnya dan mengalami pertobatan. Tyler telah menjadi berkat di sisa-sisa hidupnya lewat surat-surat yang ditulisnya untuk Tuhan. Surat-suratnya berisi doa-doa untuk semua orang yang dikasihinya. Lewat pengharapan yang ada pada dirinya, ia boleh menjadi berkat dan memberi pengharapan dan pembaharuan kepada orang lain.
Kekuatan pengharapan juga dituliskan rasul Paulus dalam ayat harian hari ini. Dalam ayat sebelum perikop ini, rasul Paulus menerangkan pengharapannya dengan penuh keyakinan bahwa: (1) umat Kristen di Korintus adalah surat Kristus yang ditulis dengan pelayanan rasul Paulus dan Roh dari Allah yang hidup pada hati manusia, bukan pada loh-loh batu; (2) rasul Paulus telah disanggupkan menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang terdiri dari Roh yang menghidupkan (bukan hukum tertulis yang mematikan); (3) kemuliaan yang menyertai pemberian jabatan pelayan perjanjian baru oleh Roh, jauh melebihi kemuliaan yang menyertai pemberian jabatan menjadi pelayan hukum yang tertulis di loh batu (Taurat Musa), oleh karena kemuliaan oleh Roh tidak pernah pudar, sedangkan kemuliaan yang menyertai loh-loh batu itu segera pudar.
Dengan pengharapan tersebut, rasul Paulus bertindak dengan penuh keberanian, yaitu berani “menentang” dan menerobos segala rintangan, hambatan, penderitaan, serta ancaman penghilangan nyawa, demi umat Kristen Korintus; dan juga berani terbuka dan mencurahkan segala isi hatinya tentang pelayanannya dan tentang dirinya kepada umat Kristen di Korintus. Rasul Paulus berani membukakan rahasia Allah yang memilihnya menjadi rasul atas kehendak Allah sendiri. Ia berani memberitakan Injil yang benar, yang tidak dipalsukan; bukan demi mendapat nafkah, tetapi demi keselamatan setiap orang yang mau percaya. Rasul Paulus berani menunjukkan kemuliaan Allah semata-mata yang bekerja dalam dirinya dan kawan sekerjanya, dan kemuliaan Allah itulah yang semakin nyata dan bersinar-sinar melalui pelayanan mereka.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pengharapan kita di dalam Tuhan sudah sempurna karena Kristus sudah melampaui segala kekuatan yang menjadikan kita lemah. Oleh karena itu, mari kita pergunakan kekuatan pengharapan yang dari Tuhan untuk semakin mendorong kita memperlihatkan kemuliaan Tuhan. Mari terus dengan kekuatan iman berani berbeda dengan keinginan duniawi, karena Tuhan adalah sumber pengharapan yang telah memberikan kekuatan di dalam hidup kita. Amin.
5. Mandoding Pelengkap Kidung Jemaat No. 241:1-2
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, namun langkahku tegap.
Bukan surya kuharapkan, kar’na surya ‘kan lenyap.
O tiada ‘ku gelisah, akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus. Maka hatiku tenang.
Reff:
Banyak hal tak kupahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: tangan Tuhan yang pegang.
Makin t’ranglah perjalanan, makin tinggi aku naik.
Dan bebanku makin ringan, makin nampaklah yang baik.
Di sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh;
Di neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu.
Reff:
Banyak hal tak kupahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: tangan Tuhan yang pegang.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS