1. Mandoding Haleluya No. 7:1
Porini dong maribu hali, paraloling ni sorangkin.
Boisni gogoh inggananni, mamuji Naibatanta in.
Ibaen malas ni uhurhin, hinorhon ni pambaen-Ni in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Musa 2:3
“Ipasu-pasu anjaha ipapansing Naibata ma ari papituhon ai, halani bani ari ai do Ia marsaran humbani sagala horja panompaon-Ni ai.”

 

“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
dari nas renungan ini nyata bahwa Tuhan memberkati dan menguduskan hari ketujuh. Kemudian Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya. Apakah tujuan Tuhan berhenti dari segala pekerjaanNya? Tujuannya yang pertama adalah karena Tuhan telah menyelesaikan semua karya penciptaan-Nya secara sempurna. Karena itu, hari ketujuh adalah hari perayaan atas maha karya itu. Dengan berhenti bekerja pada hari Sabat (kata sabat berasal dari kata kerja syabat yang berarti berhenti), kita sedang ikut dalam perayaan sukacita bersama Tuhan dalam mengagumi dan menikmati keindahan dan kesempurnaan karya-Nya itu.

 

Tujuan kedua Tuhan berhenti dari pekerjaan-Nya pada hari ketujuh, adalah karena Ia menyediakan model pola keteraturan kerja bagi manusia. Tuhan memberi mandat dan tugas mengelola dunia ini hanya kepada manusia. Manusia yang terdiri dari roh dan tubuh memiliki keterbatasan secara fisik, tidak bisa bekerja terus menerus tanpa henti, tapi butuh istirahat untuk memulihkan tenaganya. Peraturan Sabat juga mengajarkan hal yang jauh lebih penting bagi manusia, yakni bahwa hidup bukan untuk bekerja saja, tetapi juga untuk menikmati hasil kerja, seperti Tuhan juga menikmati segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya yang sungguh amat baik itu.

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
di hari ketujuh adalah saatnya bagi kita menerima pemulihan diri. Saatnya kita bersama-sama keluarga dan saudara seiman datang menghadap Tuhan sebagai komunitas orang beriman, bisa menghangatkan kasih, kebersamaan, dan keutuhan dalam keluarga. Mari kita tetap peduli dalam mengambil waktu melakukan persekutuan tersebut, karena melalui persekutuan itu, Tuhan memberkati hidup kita, sehingga ada semangat dan sukacita yang baru dalam melanjutkan pekerjaan kita masing-masing di hari yang baru. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 20:1
Haleluya ari Minggu, ari sidearan in.
Anggo diri lao martumpu, ‘pa hasoman Kristen in.
Ari na sumurung in pamalaskon uhurhin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS