
1. Mandoding Haleluya No. 220:1
Nasiam ganup hasoman, ringgas bei martangkap tangan,
lao mardingat Tuhan in.
Nini Jesus do ijia: on do titah i bannima:
Marsihaholongan in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 5 Musa 4:10
“naha bani ari parjongjongan i lobei ni Jahowa, Naibatamu, i Horeb, ihatahon Jahowa hu bangku, “Patumpu ma bangsa in Bangku, ase Hupabogeihon bani sidea hatang-Ku, ase iguruhon sidea marhabiaran hu Bangku sadokah manggoluh sidea i tanoh on, anjaha iajarhon sidea sonai hubani anak ni sidea.”
“yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu, di Horeb, waktu TUHAN berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka.”
4. Renungan
Musa sangat berkeinginan keras untuk memastikan bahwa umat Israel tidak akan pernah melupakan semua hal besar yang telah Allah lakukan bagi mereka dan yang telah mereka lihat dan saksikan. Oleh karena itu, ia memerintahkan agar para orang tua Israel mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang mukjizat-mukjizat besar Allah. Prinsip seperti ini masih tetap perlu dan relevan hingga saat ini, yaitu bahwa kita harus mengajarkan kepada generasi muda tentang sejarah kebesaran Allah yang kita alami dalam kehidupan kita bertahun-tahun. Dengan merefleksikan pengalaman bersama Allah, maka kita dapat memiliki prinsip hidup bahwa jalan Tuhan adalah jalan yang terbaik dalam menjalani kehidupan. Sungguh menakjubkan melihat kembali bagaimana mukjizat Tuhan yang kita alami hingga kita dapat hidup sampai saat ini. Pengalaman bersama Allah adalah suatu kekuatan bagi kita menghadapi segala tantangan dan lembah kekelaman di dalam kehidupan ini. Membagikan pengalaman-pengalaman seperti itu dapat menolong kita semakin bertumbuh dalam iman dan memusatkan pandangan kita hanya kepada Allah. Sungguh suatu hal yang menakjubkan apabila kita mewariskan prinsip seperti ini kepada semua orang dari satu generasi ke generasi lainnya.
Tidak mengherankan mengapa Musa sangat memberikan perhatian kepada anak-anak Israel dalam petuah terakhirnya. Dengan berlalunya satu generasi maka pengalaman tentang kebesaran Allah akan diwariskan kepada generasi berikut dan generasi sesudahnya hingga mereka tetap setia kepada perjanjian dengan Tuhan. Pelajaran pahit telah mereka alami di padang gurun sebagai akibat dari ketidaktaatan mereka. Itu sebabnya nas hari ini berbicara tentang pentingnya mengajarkan kepada generasi muda agar takut akan Tuhan supaya mereka dapat juga menikmati berkat Tuhan dalam kehidupannya. Maka, tidaklah cukup kalau hanya mempersiapkan masa depan anak menjadi sukses secara duniawi, namun yang terpenting juga adalah mempersiapkan mereka secara spiritual, yaitu beriman dan takut akan Tuhan. Lebih daripada itu, harus juga melibatkan mereka dalam pekerjaan Tuhan sejak dini. Anak-anak yang sering sekali disinggung dalam kitab Ulangan bukan hanya berarti sebagai generasi penerus umat Allah, sehingga keterlibatan mereka harus menunggu waktu sampai mereka dewasa. Namun sesungguhnya, mereka adalah pelaku dan subjek dalam keselamatan dan penerima berkat-berkat Allah. Maka pelayanan kepada anak dan generasi muda tidak dapat disepelekan karena faktor kesibukan dan tugas-tugas lainnya di tengah-tengah jemaat karena sesungguhnya justru inilah tugas yang sangat penting di tengah-tengah jemaat Tuhan.
Mengajarkan tentang Tuhan kepada anak adalah memang suatu strategi terbaik untuk masa depan gereja, namun ternyata ada hal yang lebih penting lagi daripada itu. Anak-anak dan generasi muda gereja adalah juga warga keluarga Allah dan pewaris karunia Allah di dalam Yesus yang sama seperti kita. Maka kita harus berterimakasih kepada Tuhan atas keberadaan saudara dan saudari kita yang lebih muda dari kita. Dan marilah kita senantiasa berkeinginan mengajarkan kepada mereka tentang Allah dan firman-Nya, karena semua kita adalah sama-sama pewaris kerajaan Allah. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 193:1-2
Ise do angging-Ku atap botou-Hin
Nini Tuhan Jesus bai dakdanak in.
Ganup sihorjahon hatang-Kin torang,
sai pasu-pasuon ase sai sonang.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS