1. Mandoding Haleluya No. 240:1+5
Jahowa pangajamankin, pangapoh bai uhurhu;
Na patorangkon dalankin, sonang ibaen langkahku.
Sonang tongtong, bai uhurhon, ibahen Naibatangku,
titahNi harosuhku.
Sai ondos ma Bamu tongtong, au on, o Naibatangku.
Uhurhu tarik Ham gomos, Bamu o Naibatangku;
Sai togu Ham hu surga au, bai rotap ni hosahku,
ai Ham do ayakanku.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Korint 4:16
“Halani ai seng marnaloja hanami, ai lambin roh burukni pe hajolmaonnami pardarat on, tapi parbagas ai, ari-ari do ipabayu.”
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
seperti yang telah pernah kita dengarkan dalam renungan Ibadah Harian Keluarga GKPS sebelumnya tentang surat 2 Korintus, yaitu bahwa surat 2 Korintus ini ditulis oleh rasul Paulus dengan isi yang berbeda dari isi surat 1 Korintus. Dalam surat 2 Korintus, nada berbicara rasul Paulus begitu emosional. Di satu sisi, rasul Paulus marah dan kecewa karena penderitaan luar biasa yang dialaminya, bahkan hampir mati. Ia sampai mencucurkan air mata. 2 Korintus 2:4 mengatakan, “Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu sedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.” Tetapi di sisi lain, rasul Paulus sangat bersukacita karena jemaat di Korintus tetap menerimanya sebagai rasul, dan pengharapannya tetap besar kepada Allah.
Di dalam surat 2 Korintus ini, rasul Paulus sangat tegas melawan “saingan-saingannya,” yaitu: rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus (2 Kor. 11:13). Rasul-rasul palsu itu mencoba mencuri hati jemaat di Korintus. Faktanya, ada banyak juga pada akhirnya jemaat di Korintus yang terpengaruh. Maka, ada dua pilihan bagi jemaat di Korintus, yaitu: 1) memilih tetap percaya kepada Tuhan melalui rasul Paulus; atau, 2) meninggalkan rasul Paulus dan mengikuti rasul-rasul palsu. Tapi sebelum jemaat Korintus membuat pilihan, rasul Paulus memberikan imbauan atau nasihat kepada mereka. Salah satu nasihatnya adalah ayat harian kita hari ini, yaitu tentang menjaga hati agar tidak tawar.
Rasul Paulus mengatakan bahwa ia tidak tawar hati. Dalam situasi di zaman kita saat ini, salah satu godaan yang paling besar adalah menjadi “tawar hati,” bukan hanya “kecil hati.” Kalau kecil hati, masih ada emosi yang bisa dimainkan atau dimanfaatkan di situ. Tapi kalau sudah tawar hati, perasaan atau semangat yang mana lagi yang mau diandalkan? Karena tawar hati itu berarti hatinya sudah hambar, tidak berasa apa-apa lagi. Benci tidak, cinta juga tidak. Sedih tidak, sayang juga tidak. Rajin tidak, malas juga tidak. Mengapa rasul Paulus bisa berpotensi menjadi tawar hati, walaupun ia tidak mangalaminya? Jawabannya adalah karena ia dan para pemberita Injil lainnya saat itu mendapatkan tekanan dan intimidasi dari mana-mana. Tetapi semua tekanan dan intimidasi itu tidak membuat rasul Paulus menjadi tawar hati. Bahkan, ia mengatakan bahwa manusia batiniahnya semakin dibaharui, walaupun manusia lahiriahnya semakin merosot.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya berharap dan pantang menyerah. Kita sendirilah yang mampu menjaga dan memelihara perasaan kita, bukan orang lain atau keadaan lain. Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita diajarkan dan dibangun dengan kekuatan firman Tuhan yang mencegah hati kita menjadi tawar dan mencegah manusia batiniah kita mengalami degradasi. Ajakan ayat harian hari adalah agar kita semakin tegar hati sekaligus rendah hati, sambil manusia batiniah (spiritualitas) kita dibaharui. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 118:3
Baen suruhanMu ma ahu, ai seng soya hataMu.
Janah Ham homa manogu, ganup jolma roh Bamu,
ganup jolma roh Bamu, ganup jolma roh Bamu;
Holong ateiMu sai togu, ganup jolma roh Bamu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS