1. Mandoding Haleluya No. 341:1
Ari na madear tumang lao marayakkon Tuhan in.
Hubaritahon Ham Tuhan bujur au mandalankon in.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Korint 1:18
“Ai haotoon do hata pasal silang in bani halak na laho magou, tapi hogogohon ni Naibata do in banta, na jumpahan haluahon.”
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam beberapa tahun belakangan ini, motivator tampaknya menjadi figur yang cukup digemari masyarakat. Kata-kata para motivator seolah-olah menjadi sabda yang wajib didengar, sehingga tidak heran bila beberapa stasiun radio dan televisi, media sosial dan lain-lain, memiliki program khusus bagi mereka. Mungkin perlu diselidiki, apakah orang Kristen lebih menggemari kata-kata motivator dibanding mendengar firman Tuhan. Kemudian, bagaimana sikap orang Kristen dalam mendengarkan berita Injil? Rasul Paulus mengatakan bahwa pemberitaan Injil yang ia lakukan menghasilkan dua efek yang berlawanan. Pertama, Injil merupakan kekuatan Allah bagi orang yang diselamatkan. Kedua, Injil dianggap sebagai kebodohan oleh orang-orang yang akan binasa. Menurut rasul Paulus dengan mengutip kitab Yesaya 29:14, dikatakan bahwa hikmat manusia tidak ada artinya di hadapan Allah. Manusia tidak akan mampu mengenal Kristus dengan hikmat dan kebijaksanaan yang dimilikinya. Demikian juga tidak akan mampu membebaskan mereka dari dosa-dosa mereka. Hanya “kebodohan” untuk percaya pada Injil Kristuslah yang akan memampukan orang untuk memiliki pengenalan akan Kristus hingga dosa-dosanya diampuni. Dan saliblah sebagai tanda pembuktian kemahakuasaan Kristus. Walaupun salib bisa saja dianggap sebagai tanda kutuk atau hukuman, yang memperlihatkan ketidakmampuan Kristus membebaskan diri dari salib.
Itulah yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengenai superioritas Injil di atas segala hikmat. Kiranya kita menghargai Injil melebihi segala hikmat dan kata-kata bijak yang disampaikan motivator yang terkenal. Kiranya kesukaan dan ketersediaan waktu kita untuk merenungkan firman Tuhan lebih besar dari pada kesukaan akan buku-buku motivasi dan inspirasi. Karena bagi kita yang sudah diselamatkan, Injil itu adalah kekuatan Tuhan. Mari kita imani dan lakukan kabar baik ini dengan lebih sungguh serta memberitakannya kepada sesama kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 25:1
Pasu-pasu Ham ma, ale Tuhan nami.
Sai sondangkon bohi-Mu, bai na humpul on ganup.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS