1. Mandoding Haleluya No. 350:1
Holong na hun bani Tuhan, na roh hunbai Jesus in.
Sai totap do marsinondang, holong ni Tuhanta in.
Sai sondangkon ma holongNi das bai hagolapan in.
Ase haganup pardousa ipaluah Naibata.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Esra 3:11
“Jadi mandoding ma sidea marsibalos-balosan mamuji ampa mangkatahon tarima kasih hubani Jahowa, ai pardear layak do Ia, anjaha sadokah ni dokahni do idop ni uhurNi mangidah Israel. Jadi ipagogoh bangsa ai ma sorani, laho mamuji-muji Jahowa, halani na dob itibalhon batu onjolan ni rumah ni Jahowa ai.”

 

“Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya kepada Israel. Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.”

 

4. Renungan
Setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan Babel oleh karena kemurahan Tuhan, maka mereka yang berasal dari Yerusalem juga kembali ke rumah mereka masing-masing. Memang rumah dan kota itu telah hancur dan mereka masuk ke kota itu serta mulai membenahi rumah mereka agar mereka dapat memulai hidup baru setelah pembuangan Babel. Setelah mereka hidup di rumah dan kota masing-masing, maka para imam keturunan Lewi memulai lagi ibadah kepada Tuhan dengan perayaan yang sudah ditetapkan bagi mereka. Namun keadaan Bait Allah saat itu sudah hancur oleh kekuatan Babel.

 

Dalam kitab Ezra ini diberitahukan bahwa setelah dua tahun mereka kembali dari pembuangan, maka dimulailah pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Orang Lewi ditugaskan untuk mengawasi pembangunan Bait Allah tersebut. Karena kerinduan umat untuk bisa beribadah di Bait Allah dan karena mereka bersukacita bisa kembali ke tanah perjanjian, maka sangat bersukacitalah umat itu ketika pembangunan dimulai dengan peletakan dasar Bait Allah tersebut. Para imam memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, orang Lewi membawa ceracap untuk memuji Tuhan.

 

Lagu pujian umat Israel berisi pengakuan bahwa Allah itu baik. Ini adalah ungkapan iman yang keluar dari pengalaman hidup umat Allah yang merasakan karya Allah yang luar biasa kepada mereka, sehingga mereka hanya bisa menyimpulkan bahwa Allah itu baik. Pernyataan tersebut diikuti dengan keterangan bahwa kasih setiaNya untuk selamanya kepada umat Israel. Meskipun bangsa itu telah dibuang ke Babel, tetapi akhirnya mereka mengakui bahwa itu semua dilakukan karena kasih setia Tuhan. Tuhan tidak membuang mereka selamanya karena kasih Tuhan itu untuk selamanya kepada bangsa Israel.

 

Firman hari ini menyegarkan kembali pengakuan kita, tentunya tentang kebaikan Allah yang membuat kita harus mengucap syukur. Kalau kita renungkan tentu kita juga telah ikut merasakan kebaikan Tuhan. Karena itu biarlah kita senantiasa memuji Tuhan dengan sukacita. Tuhan tidak pernah melupakan umatNya. Kasih setiaNya selalu menaungi kita, sehingga kita merasakan kebaikanNya hari demi hari. Amin.

 

5. Mandoding Lagu Rohani “S’bab Tuhan Baik”
Syukur bagi Dia, Allah yang kuasa, yang menjadikan segalanya.
Ajaib perkasa yang di perbuat-Nya, di hadapan s’gala bangsa.

 

S’bab Tuhan baik, bahwasannya untuk selamanya, kasih setia-Nya.
S’bab Tuhan baik, bahwasannya untuk selamanya, kasih setia-Nya.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS