
1. Mandoding Haleluya No. 306:1
Huhamegahkon do in tongtong: Jesus Tuhanku rupeihu tongon;
Au parsimada tinobusNiin napinabayu ni Tonduy in.
Marmegah-megah mandoding au mamuji Jesus parholong in.
Marmegah-megah mandoding au mamuji Jesus parholong in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Titus 3:4-5
“Tapi talarhonsi halayakon ampa holong ni uhur ni Naibata, Sipaluah hita, ipaluah do hita, sedo halani horja hapintoron na binahenta, tapi halani idop ni uhurni do, marhitei pandidion pangulakion tubuh ampa habayuon marhitei Tonduy Na pansing,”
“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan mengasihi orang-orang yang diciptakan menurut gambar-Nya, bahkan orang-orang yang telah jatuh ke dalam dosa. Hati Tuhan, sebagai Pencipta, adalah menyelamatkan, menebus, memaafkan, memulihkan, menyatukan kembali makhluk yang memberontak-Nya. Karena itu, keselamatan kita tidak didasarkan pada usaha manusia tetapi pada kehendak Tuhan. Itulah salah satu sifat yang menonjol dari pribadi Tuhan, yaitu sifat penuh anugerah atas kasih karunia. Sifat inilah yang menjadi inti kepercayaan umat Kristen, karena tanpa anugerah-Nya kekristenan kita akan sia-sia. Karena anugerah-Nya, kita beroleh keselamatan. Artinya, hidup kita yang dalam kegelapan berakhir dan hidup dalam terang dimulai.
Kita sebagai orang yang telah dibenarkan karena anugerah-Nya, “…berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Titus 3:7). Dahulu ketika kita hidup dalam kegelapan, kita hidup berlawanan dengan kehendak Tuhan dan diperbudak oleh dosa, tapi saat kita mengalami perjumpaan dengan Kristus dan menjadi umat percaya, Roh Kudus mengerjakan pembaharuan dalam hidup kita.
Rasul Paulus berpesan kepada Titus, juga bagi kita orang percaya sebagai anak-anak Tuhan, bahwa seharusnya kita senantiasa menunjukkan buah melalui perbuatan baik kita. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tunduk dan taat kepada pemerintah dan pimpinan kita. Pemimpin di sini juga bisa berarti pemimpin rohani (Pendeta/Hamba Tuhan) atau pemimpin perusahaan di mana kita bekerja. Kita harus menunjukkan sikap tunduk dan patuh sesuai tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Kita juga harus hidup sebagai pembawa damai, mempraktikkan buah Roh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (bdk. Galatia 5:22-23). Sehingga, dari dalam hidup kita terpancar damai bagi sesama, sebagai tanda terima kasih kita atas anugerah-Nya. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 426:1
Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap.
Tentang kebenaran dan kasih, dan damai yang menetap, dan damai yang menetap.
Kar’na g’lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t’rang.
Kuasa Kristus ‘kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS