1. Mandoding Haleluya No. 5:1
Hu puji holong ni atei-Mu, o Tuhan Jesus Rajangkin.
Bamu huondoskon tonduyhu, ai do na pinindoMu in.
Hu halupahon ma diringku mamingkir holong ni atei-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Daniel 9:9
“Tapi Bamu do Tuhan, Ham Naibatanami, idop ni uhur ampa hasasapan ni dousa. Tongon, sipanlawan do hanami,”
“Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
bagaimana pengenalan dan pandangan kita tentang Allah adalah hal yang sangat penting dalam hidup ini, karena salah persepsi tentang Allah akan menyebabkan kehidupan kita dipenuhi takut dan kuatir serta tertekan sepanjang waktu. Ada banyak orang yang memiliki pandangan yang salah terhadap Allah dikarenakan dari dahulu banyak generasi yang mengenal-Nya selaku Tuhan yang kejam, keras, tanpa perasaan dan suka menghukum setiap orang yang melakukan kesalahan dan dosa. Akibatnya, banyak orang takut kepada Allah dengan cara yang tidak benar, dan ketika mereka menganggap Allah sebagai oknum yang akan menghukum mereka maka mereka merasa tidak akan mungkin dapat terbebas dari dosa, kejahatan, ketakutan, dan kekuatirannya. Jika kita selama ini memandang Allah sebagai Tuhan yang pemarah dan penghukum dalam hidup kita, maka nas hari ini menunjukkan kepada kita bagaimana karakter Allah kita yang sesungguhnya, dimana dikatakan Daniel, “Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia.” Inilah Allah kita! Allah kita adalah kasih! Penuh kasih karunia, sabar, dan maha pengampun. Kita bersyukur atas firman Tuhan yang hari ini membawa kita kepada kebenaran tentang siapa Allah kita. Kita patut bersuka cita karena kita dipanggil untuk melayani seorang Juruselamat yang selalu memberkati kita dengan penuh kasih karunia dan pengampunan yang sangat kita perlukan dalam hidup, walaupun sesungguhnya kita tidak layak menerimanya, karena memang tidak ada sesuatupun yang dapat kita banggakan di hadapan-Nya.
Allah adalah Juruselamat kita yang luar biasa, yang selalu dengan penuh kasih menerima orang berdosa yang datang dengan kerendahan hati dan penuh ketulusan kepada-Nya dan bersandar pada tangan pengasihan dan pengampunan-Nya. Allah telah menyatakan bagaimana besarnya kasih-Nya kepada kita melalui pengorbanan Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus, yang telah mati untuk menebus kita. Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yoh. 14:9–10). Tuhan Yesus tidak pernah membenci dan menghukum orang-orang berdosa, tetapi Ia marah kepada orang yang menganggap dirinya benar, keras hati, membanggakan diri seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak mau bertobat. Tuhan Yesus adalah sahabat bagi orang berdosa yang menyesali dosanya dan meminta pengampunan berlandaskan kasih dan karunia-Nya. Kasih karunia-Nya bukan untuk memanjakan orang berdosa agar terus melakukan dosa, tetapi kasih karunia-Nya adalah untuk menyelamatkan orang berdosa. Kasih karunia-Nya datang untuk mengembalikan manusia berdosa kepada keberadaannya yang seutuhnya serta membaharui hidup mereka menjadi manusia baru. Kasih karunia-Nya bukan untuk membinasakan melainkan menguduskan orang berdosa.
Di dalam Tuhan Yesus kita menemukan pengharapan, sukacita, dan kemerdekaan untuk melakukan perbuatan baik. Kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan membawa kita kepada pertobatan dan pembaharuan, sehingga hidup kita menjadi baru, memiliki arah dan tujuan hidup yang baru. Di sinilah nyata kekuatan dari kasih karunia, kesayangan, dan keampunan dari Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah kasih karunia yang mengubah hidup kita dari sisi dalam, bukan sisi luar ataupun lahiriah. Maka, marilah kita hidup penuh sukacita dan rasa syukur karena kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepada kita senantiasa yang membaharui hidup kita sepanjang masa menuju kekudusan dan kekekalan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
nadoyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin,
salosei hape utangkin, ibaen layak-Ni in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS