1. Mandoding Haleluya No. 307:3
Hupindahi apoh-apoh pitah bani holongMu.
Sanggah na tarsosak ahu Ham ma na manogu au.
Mangakuhon songon Jesus bani sitaronon-Nin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 11:9
“Halani ai huhatahon ma bannima, pangindo hanima ma, sai na bereon do bannima; pindahi hanima ma, sai na jumpahan do hanima, anjaha hartuki hanima ma, sai na ungkabon do bannima!”
“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian bagi kita hari ini menuliskan tentang pengajaran Tuhan Yesus kepada para muridNya dalam hal berdoa. Ada banyak isi dari sebuah doa, antara lain: pujian kepada Tuhan, ucapan terima kasih kepada Tuhan, dan juga permintaan kepada Tuhan. Ayat harian ini menjelaskan tentang bagian yang terakhir, yaitu bagaimana meminta kepada Tuhan dalam doa. Sebelum sampai pada ayat 9 ini, Tuhan Yesus terlebih dahulu mengatakan kepada para muridNya tentang kebiasaan orang-orang pada zaman itu, yang selalu ramah dalam menyambut tamu yang hadir ke rumahnya. Kebiasaan pada saat itu, orang-orang melakukan perjalanan di sore hari, untuk menghindari teriknya matahari di siang hari. Jika perjalanan itu dimulai sore hari, maka sudah sewajarnya ia akan tiba pada malam hari, atau bahkan tengah malam, di rumah yang ditujunya. Bagi tuan rumah yang menyambut tamu selarut ini, maka ia akan berupaya menyajikan makanan bagi tamunya, yang telah letih melakukan perjalanan berjam-jam. Makanan yang biasa disajikan adalah roti. Tapi, sangat wajar jika roti tuan rumah telah habis di malam hari atau tengah malam, karena memang biasanya mereka membuat/memasak roti hanya untuk dikonsumsi di hari itu saja, untuk menghindari roti menjadi basi jika tersisa sampai esok harinya.
Tapi walaupun demikian, kata Tuhan Yesus, tuan rumah akan berusaha menyediakan roti untuk disajikan bagi tamunya, walaupun itu harus membuatnya membangunkan tetangganya dari tidurnya. Lalu, jika ada tetangga yang mengetuk pintu rumahnya di tengah malam, maka itu pasti berhubungan dengan sesuatu yang sangat penting, sehingga tetangga itu pasti akan membukakan pintu rumahnya, walau ia sudah sempat tertidur dan menjadi terganggu karenanya. Kemudian Tuhan Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikan kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak tahu malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (ayat 8). Setelah ayat inilah maka Tuhan Yesus mengatakan, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inilah konsep berdoa kita. Diawali dengan meminta, yang berarti menyampaikan permintaan kita tersebut kepada Tuhan di dalam doa. Kemudian dilanjutkan dengan mencari, yang berarti bahwa kita juga harus mengusahakan sendiri tentang apa yang telah kita minta kepada Tuhan di dalam doa. Lalu, diakhiri dengan mengetok, yang berarti kita harus sabar menunggu jawaban Tuhan atas doa tersebut, sama seperti saat sabarnya kita menunggu pintu dibukakan oleh tuan rumah saat kita mengetok pintu rumahnya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pun demikian, jika kita telah meminta dan mencari serta mengetok, tetapi kita masih tetap harus mengetok lagi karena pintu belum dibuka, itu bukanlah karena Allah memang secara kasar dan sengaja hendak menolak permintaan kita, tetapi karena Allah mengetahui apa yang lebih baik dan lebih benar untuk kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 450:2
Sipangindoannami nuan. Sorapi uhurnami Tuhan.
Sai roh ma Ham sonari Tuhan! Podahi Ham hanami.
Sai roh ma Ham sonari Tuhan! Podahi Ham hanami.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS