1. Mandoding Haleluya No. 348:2
Hasadaon totap toguh bani onjolan in,
ai ma haporsayaonni si sada Tuhan in.
Sada bai pandidion in na humbani Bapa in,
ai ganup na porsaya da, mamuji Ham Tuhan.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Korint 3:10
“Domu hubani idop ni uhur ni Naibata, na binereni bangku, hupauli onjolan ai, songon binahen ni tukang na pandei; tapi na legan do na pajongjongkon iatasni. Tapi ganup ma mardiateihon, sonaha parjongjongni iatas ni ai.”

 

“Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
setiap pembangunan rumah atau gedung atau bangunan, biasanya dimulai dengan mengeruk tanah sedemikian dalam untuk meletakkan batu penjuru. Kedalaman dan lebar posisi batu penjuru itu menentukan seberapa tinggi dan kuat bangunan itu nantinya dibangun. Setelah pekerjaan meletakkan batu penjuru ini selesai, barulah pekerjaan berikutnya bisa dimulai, sehingga bangunan tersebut menjadi sebuah bangunan yang layak untuk ditempati. Dasar dari segala sesuatu itu memang sangatlah penting. Kita juga harus melewati sekolah dasar (SD) dulu untuk bisa menjadi seorang sarjana. Tidak ada seorang ahli yang tidak melewati tahapan-tahapan dasar dalam karirnya.

 

Rasul Paulus sebagai seorang ahli bangunan paham betul bagaimana caranya memulai segala sesuatu agar mampu bertahan dengan baik dan benar. Bagi rasul Paulus, dasar dari semua tugas pelayanannya kepada Tuhan Yesus adalah kasih karunia Allah. Pengalamannya bertemu dan diutus oleh Tuhan Yesus menjadi karunia terbesar yang diterimanya dari Allah. Itulah bentuk kasih Allah kepadanya; dan itulah yang mendasari semua pekerjaan dan pelayannya. Sehubungan dengan itu, ia pun mengakui bahwa orang lain memiliki dasar kehidupan yang berbeda-beda. Tetapi ia mau, agar orang yang mau membangun di atas dasar yang berbeda-beda itu mengetahui tentang kelayakan dan keberadaan dasar tersebut. Rasul Paulus sebenarnya hanya mengharapkan agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan di tengah-tengah jemaat Korintus.

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
usaha mengadakan pertumbuhan dan perkembangan itulah yang harus memperhatikan dasar yang telah dibuat sebelumnya. Melalui ayat harian hari ini, kita ditanya tentang apa yang menjadi dasar dari seluruh dimensi kehidupan kita. Walau jawaban kita bisa berbeda-beda, tetapi semua itu haruslah berpangkal pada kasih karunia Allah. Dari sinilah kita bisa melanjutkan hidup kita. Kita adalah manusia berdosa, yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Inilah dasarnya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan kita berikutnya tidak bisa melupakan atau menyangkal dasar ini. Dan atas dasar ini jugalah kita membantu orang lain untuk bertumbuh dan berkembang. Semua ini kita upayakan dan lakukan agar hanya nama Tuhan yang kita muliakan dalam hidup kita, sehingga kita terhindar dari ambisi pribadi dan kesombongan diri. Ini semua bisa terjadi jika dasarnya sudah tepat dan kuat. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 101:5
Holong ateiMu, suan HataMu.
Masuk bani uhurnami, in ma pangguruannami,
Sai hombar hujin gabeinai in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS