1. Mandoding Haleluya No. 264:1
Sada do naporlu bangku, Jesus bere Ham ma au.
Atap aha do nadong bangku, seng na boi pasonang ahu.
Ge arta ge sangap, ganup habayakon,
seng boi in mamboban au bai hasonangan.
Ai anggo madapot nasasada in,
sai malas uhur hu hinorhon ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Petrus 2:1
“Ai pe, ambukkon nasiam ma sagala hajahaton, sagala pangoto-otoion, hasipahulah-hulahon, subil ampa sagala tukas-tukas.”
“Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam renungan hari ini kita diingatkan kembali untuk tetap memiliki hidup yang baik. Hidup yang baik itu tentu harus ditunjukkan dalam sikap dan tingkah laku kehidupan sehari-hari. Secara spesifik, hidup yang baik itu ditegaskan dengan kemampuan untuk “membuang segala.” Penulis surat Petrus mengajak kita untuk membuang semua itu agar hidup kita baik di hadapan Tuhan. Dalam ayat harian ini kita menemukan ada 3 (tiga) kali kata “segala” di depan kata-kata “kejahatan,” “tipu muslihat,” dan “fitnah.” Sedangkan 2 (dua) kata yang lain, yaitu “kemunafikan” dan “kedengkian” tidak didahului oleh kata “segala” tetapi untuk kedua kata itu digunakan kata bentuk jamak. Kata “segala” ini hendak menunjukkan bahwa suatu dosa mempunyai bermacam-macam perwujudan. Oleh karena itu, nas hari ini dengan tegas mengatakan bahwa kita harus mempunyai kemampuan untuk membuang semua perwujudan dari dosa. Mengapa? Karena dosa itu mempunyai beberapa cabang, dan kalau kita sudah memotong satu cabangnya, maka kita harus mencari dan memotong cabang-cabang yang lain.
Kita dapat menerjemahkan kemampuan membuang segala dosa dan cabang-cabangnya itu dengan melakukan pengenalan atau identifikasi yang baik akan dosa. Misalnya, kejahatan bisa mempunyai perwujudan seperti: iri, dengki, berusaha mencelakakan orang, berniat jahat menghancurkan orang lain, senang membuat orang lain susah dan suka bertengkar. Contoh yang lain yaitu tentang fitnah yang dapat mempunyai perwujudan dalam hal: menggosip, menyebar berita hoax, berpikir negatif, melihat kesalahan orang lain dan merasa diri paling benar.
Dari ayat ini dapat muncul pertanyaan, “mengapa dosa-dosa ini yang dijadikan penulis surat Petrus sebagai contoh?” Sesuai dengan konteks surat 1 Petrus dijelaskan kepada kita bahwa perlakuan dosa yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan ini adalah bagian dari dosa yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa, tidak oleh anak kecil. Juga dijelaskan bahwa dosa-dosa ini merupakan dosa-dosa yang banyak terdapat dalam kehidupan umat Kristen yang berlatar belakang Yahudi. Bahkan dapat juga kita refleksikan bahwa dosa-dosa seperti yang tertulis dalam ayat harian ini adalah dosa-dosa yang paling merusak persekutuan Kristen dan kasih persaudaraan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
berefleksi dari nas ini kita sekarang harus mampu “membuang segala” dosa itu dengan cara terus-menerus belajar dan hidup di dalam Firman Tuhan. Pengikut Kristus yang mampu membuang segala dosa akan memiliki kerinduan yang terdalam untuk semakin rindu untuk mengerti dan memahami maksud Tuhan dalam hidupnya. Sedangkan orang yang tidak bisa membuang dosa maka ia pun akan sulit untuk belajar Firman Tuhan. Mereka yang memelihara kebencian dan iri hati dalam hati mereka maka sesungguhnya mereka akan kehilangan nafsu makan terhadap makanan surgawi, yakni Firman Tuhan. Oleh karena itu, ketika kita menginginkan sesuatu yang baik, maka hal-hal yang tidak baik atau “sampah-sampah” yang masih ada di area hidup kita harus dibuang. Sayangnya, kita selalu punya seribu satu alasan untuk tetap menyimpan dan menyembunyikan sampah-sampah atau hal-hal yang kotor. Rasul Petrus menegaskan bahwa agar hidup kita dapat dipakai sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, maka kita harus berani membuang “…segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian, dan fitnah.” Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 115:4-5
Ambungkon humbai uhurmin na so margagan in.
Ganup na humbai Tuhan in ramot ma jaga in.
Sai tiru Tuhan Jesus in na roh mangkopkop ho.
Pambaen-Ni ge hata-Ni in hagoluhanmu do.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS