1. Mandoding Haleluya No. 459:1
O Tuhan tiap jam, au mamorluhon Ham.
Ai Ham tumang na boi, pasonang uhurhin.
Bai haganup ianan, Ham do hupindahi.
Na roh do au sonari, holong ma Ham.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 107:23-24
“Sidea na markapal i laut, na marboniaga mandipari bah bolag, na mangidah jadi-jadian ni Jahowa, ampa halongangan na binahen-Ni ibagas laut,”

 

“Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas; mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Mazmur ini adalah sebagai ucapan syukur pemazmur kepada Tuhan. Karena kekuasaan Tuhan melebihi segala ciptaan-Nya di bumi ini. Alam yang ganas bukanlah penakluk-Nya. Bahkan manusia yang paling pintar pun bukanlah saingan-Nya. Karena itu berbahagialah manusia yang menjadi umat-Nya. Mungkin peristiwa Yunus yang melarikan diri ke Tarsislah yang dirujuk oleh pemazmur (bdk. Yunus 1). Kasih setia Tuhan pada Yunus dan orang-orang di kapal, menyelamatkan mereka dari amukan laut ganas. Kekuasaan Tuhan itu dinyatakan lewat firman-Nya dan perbuatan tangan-Nya.

 

Pengalaman pelepasan yang kini disaksikan adalah ancaman yang orang alami dari alam di dalam situasi bekerja. Bahaya dan ancaman dalam dunia kerja dilihat pemazmur sebagai kendali penuh Allah dalam dunia ini. Laut adalah dunia kerja pelaut. Di dalam situasi kerja sehari-hari para pelaut senantiasa berada di dalam situasi ketika keahlian dan keberanian sehebat apapun tidak akan pernah membuatnya mampu mengendalikan dunia kerjanya itu. Hal itu juga berarti kesempatan untuk mengakui bahwa Allahlah pengendali dunianya. Di dalam ketidak-menentuan hidup dan dunia ini, orang beriman tidak saja menyadari keterbatasan dirinya, tetapi juga mensyukuri kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.

 

Tidak ada kuasa alam sedahsyat apapun yang tidak takluk pada perintah Tuhan, termasuk kuasa-kuasa adikodrati yang mencoba mengacaukan kehidupan umat-Nya. Ia berdaulat baik atas lautan harfiah maupun lautan kehidupan umat-Nya yang juga tidak jarang dilanda badai mengamuk yang begitu mengerikan, seolah tidak ada yang bertahan menghadapinya. Di saat kita atau keluarga kita menghadapi badai kehidupan, mari kita percayakan hidup kita kepada Tuhan. Tuhan pasti sanggup menyelamatkan kita. Marilah kita senantiasa bersyukur atas kasih setia-Nya tersebut. Amin.

 

5. Mandoding Kidung Jemaat No. 427:1
‘Ku suka menuturkan cerita mulia,
cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.
‘Ku suka menuturkan cerita yang benar,
penawar hati rindu, pelipur terbesar.
‘Ku suka menuturkan, ‘ku suka memasyhurkan
cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS