PEMATANG SIANTAR. GKPS.OR.ID. Sebagai bagian dari unit pelayanan GKPS dalam bidang pendidikan, Yayasan Pendidikan (YP) GKPS selalu berupaya meningkatkan kualitas dan mempercepat transformasi pendidikan sekolah GKPS ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut, YP GKPS setiap tahunnya rutin mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada kepala sekolah, guru, pegawai dan siswa.

Pada tahun 2022 ini, YP GKPS mengadakan pembinaan dan pelatihan dengan konsep Harungguan Bolon, yang bertemakan pembinaan pada bidang konseling dan implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan ini diadakan di Retret Center GBKP Sukamakmur, Sibolangit-Deliserdang, pada Minggu-Rabu, 17-20 Juli 2022, dan diikuti oleh 31 Sekolah dan 217 orang peserta.

Sebelum Harungguan Bolon dibuka dengan resmi oleh Pimpinan Sinode GKPS pada Minggu (17/7) malam, terlebih dahulu diadakan ibadah pembukaan, dimana firman Tuhan disampaikan oleh Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar.

Dalam khotbahnya yang mengutip Matius 28: 19-20, Ephorus GKPS menekankan makna penting pembelajaran dalam hidup.

“Ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam kehidupan, dan pembelajaran itu merupakan sumber bagi kita dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas manusia. Karena itu kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai sumber pembelajaran bagi YP GKPS dan seluruh komponen di dalamnya untuk meningkatkan kualitas diri dan sekolah,” ucap Pdt. Deddy Fajar Purba.

Sesudah ibadah pembukaan berakhir, Ephorus GKPS yang turut di dampingi Ketua YP GKPS Jepri Sipayung, memukul gong, tanda dibukanya seluruh rangkaian Harungguan Bolon GKPS.

Mengawali sesi pertama Harungguan Bolon, pada Senin (18/7) pagi, terlebih dahulu diadakan ibadah, dan sesudah ibadah pagi, masuk materi Biblical Counseling yang disampaikan oleh Untung Suseno, M. Th.

Pada paparan materinya, Untung Suseno mengajak seluruh peserta agar berperan sebagai konselor yagn baik bagi siswanya.

“Guru juga harus mampu menjadi konselor yang baik bagi siswa, sebab tantangan terberat sebagai pendidikan adalah menghadirkan suasana aman dan nyaman bagi para siswanya. Jadi, jangan sampai siswa kita takut untuk pergi ke sekolah, dan merasa sekolah sebagai momok bagi siswa,” terangnya.

Melalui materi sesi konseling ini, para peserta mendapatkan bekal bahwa kebersamaan dan kejujuran merupakan dua hal yang patut diterapkan di sekolah. Oleh sebab itu, sekolah harus merancang dan menerapkan materi konseling yang lebih baik, sehingga proses layanan konseling di sekolah menjadi penghiburan dan penguatan bagi setiap siswa.

Sebagaimana pada hari kedua Harungguan Bolon, ibadah pagi menjadi kegiatan pertama bagi para peserta mengawali seluruh rangkaian pembinaan dan pelatihan pada hari ketiga. Ibadah pagi dilayani oleh Pdt. Enny Purba.

Sesudah ibadah pagi, dilanjutkan dengan sesi kedua penyampaian materi bertemakan Implementasi Kurikulum Merdeka, yang dibawakan oleh August Sinaga, S. Pd, ST, MAP, Dr Juniastel Rajagukguk, S. Si, M. Si, Drs. James Siagian, M. Si, Drs. Irmewanto Manurung, M. Pd, Tim Pelatih Ahli Implementasi Kurikulum Merdeka Provinsi Sumatera Utara, dan dibantu oleh Guru Sekolah GKPS yang terseleksi menjadi Guru Penggerak.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum pendidikan yang pemberlakuannya dimulai pada tahun ajaran 2022/2023, di setiap sekolah. Dengan Kurikulum Merdeka, para insan pendidik diajak untuk untuk mengajar siswa sesuai dengan kemampuannya, dan siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri dan meningkatkan keaktifan belajar karena sudah diarahkan sesuai dengan kemampuan siswa. Melalui materi ini diharapkan kepada seluruh peserta, sekembalinya dari pembinaan dan pelatihan, baik kepala sekolah maupun guru-guru dapat langsung mengimplementasikannya di sekolah.

Di hari terakhir Harungguan Bolon YP GKPS, sesudah ibadah pagi yang dipimpin oleh Penginjil Rosmalina Damanik, Tim Pelatih Ahli Implementasi Kurikulum Merdeka Sumatera Utara menyampaikan materi pembinaannya tentang Presentasi Modul Bahan Ajar sesuai Kurikulum Merdeka bagi setiap sekolah GKPS. Di sesi ini, para pelatih ahli memberikan banyak masukan tentang modul bahan ajar yang akan dilaksanakan di sekolah GKPS.

Sesudah sesi ketiga berakhir, maka berakhir pulalah seluruh rangkaian Harungguan Bolon YP GKPS yang telah berlangsung selama empat hari lamanya. Sebelum para peserta meninggalkan Retret Center GBKP, Harungguan Bolon ditutup di dalam ibadah dan Horja Banggal Napansing (Perjamuan Kudus), yang dipimpin oleh Pdt. John Rilman Sinaga.

Dalam khotbah, Pdt. John Rilman berpesan agar para peserta Harungguan menjadikan sekolah sebagai bagian dari pelayanan.

“Para pengajar harus menghilangkan segala ketakutan dan keraguan karena Tuhanlah yang memegang dan menentukan segala sesuatunya. Jadikanlah pengajaran di sekolah sebagai bagian dari pelayanan hidup,” ujar Praeses GKPS Distrik X ini.

Terima kasih atas partisipasi dan antusiasme para Kepala Sekolah, Guru, dan Pegawai Sekolah GKPS. Semoga segala materi dan pembelajaran yang di dapatkan selama Harungguan Bolon dapat segera diimplementasikan di Sekolah GKPS. Sampai jumpa di Harungguan Bolon YP GKPS tahun depan. Sekolah GKPS Hebat, YP GKPS Maju!

Pewarta: Esra Purba (Koordinator Humas YP GKPS)