1. Mandoding Haleluya No. 12:1
O Jesus Panondang i dunia on.
Mulani na torang tangar hatangkon.
Sai holong atei-Mu bai pardousa on.
Ham ma mangapohi na marhoru on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jesaya 44:3
“Ai useihonon-Ku do bah bani tanoh na horah, ampa bah mardalan bani tanoh dorging-dorging: Useihonon-Ku do Tonduy-Hu bani dakdanakmu ampa pasu-pasung-Ku bani ginomparmu.”
“Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
bangsa Israel yang menderita merasa “kekeringan” jasmani dan rohani, karena kota kebanggaan mereka, yakni Yerusalem, dihancurkan oleh Nebukadnezar pada tahun 563 SM dan telah menjadi puing. Selain dari itu Bait Suci juga dihancurkan raja Babel dan seluruh penduduknya diangkut ke pembuangan Babel. Di negeri asing itu hidup mereka serba dalam kesengsaraan dan ketidakpastian. Beban penderitaan yang mereka alami seperti tempat tinggal yang belum jelas di mana, hilangnya rasa aman dan masa depan, ditindas dan kerja paksa.
Tuhan melalui nabi Yesaya memberikan penghiburan dalam situasi serba berat tersebut. Kemudian Tuhan juga memberikan peneguhan bahwa Ia akan tetap menyertai, melindungi dan akan memberikan apa yang mereka butuhkan. Tanah yang kering akan berubah menjadi debu, tapi bisa menjadi subur dan menumbuhkan bibit kehidupan jika hujan turun. Tuhan akan memberikan apa yang mereka butuhkan kepada umat Israel di pembuangan, seperti curah hujan di atas tanah. Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya ke atas keturunan bangsa Israel dan ke atas anak cucu, yakni berkat-Nya. Roh dalam pemahaman pertama adalah Roh yang memberikan semangat. Kedua, adalah tanda Tuhan tetap bersama mereka. Mereka tidak sendirian, Tuhan mendampingi dan menguatkan mereka dengan Roh-Nya. Ia memberkati anak cucu bangsa Israel, bangsa Israel akan menjadi bangsa yang besar. Inilah janji pemulihan Tuhan atas bangsa Israel di pembuangan Babel.
“Tidak ada penderitaan yang tidak berakhir,” ungkapan ini mengartikan bahwa setiap penderitaan yang kita alami pasti suatu saat akan berakhir. Dalam proses menghadapi ataupun mengalami penderitaan berat sekalipun kita harus tetapi beriman teguh kepada Tuhan. Ia pasti akan menyertai dan melindungi kehidupan kita dengan Roh-Nya. Sabar dan tabahlah melangkah, ikuti kehendak-Nya. Tuhan sedang membentuk kita kepada yang lebih baik. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 254:4
Ham, o Tuhannami sai sondangi Ham.
Ganup huannami i Sumatera.
Nai hasoman Kristen Indonesia, ase gabe saksi na bujur, bonar.
Nai hasoman Kristen Indonesia, ase gabe saksi na bujur, bonar.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS