1. Mandoding “Kau yang Terindah”
Kau yang terindah, di dalam hidup ini,
tiada Allah Tuhan yang seperti Engkau,
besar perkasa penuh kemuliaan.
Kau yang termanis, di dalam hidup ini.
Kucinta Kau lebih dari segalanya,
besar kasih setia-Mu kepadaku.
Kusembah Kau ya Allahku, kutinggikan nama-Mu selalu.
Tiada lutut tak bertelut, menyembah Yesus Tuhan Rajaku.
Kusembah Kau ya Allahku, kutinggikan nama-Mu selalu.
Semua lidah ‘kan mengaku, Engkaulah Yesus Tuhan Rajaku.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jeremia 1:17
“Tapi anggo ho, gonditi ma binongeimu; misir ma ho, anjaha hatahon ma hubani sidea haganup na Hutonahkon bam. Ulang ma ho tarsonggot mangidah sidea, ase ulang bajoraon ho Hupaturut ibahen sidea.”
“Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
nabi Yeremia adalah seorang nabi yang saat dipanggil oleh Tuhan untuk melayani umat-Nya menyatakan alasan atas ketidakmampuan dan ketidaksiapannya menjadi seorang yang diminta untuk melayani umat-Nya. Salah satu alasan yang disampaikan oleh nabi Yeremia adalah bahwa Yeremia pada saat itu terlalu muda dan ia tidak memiliki kemampuan untuk berbicara. Hal itu mendukung ketidaksiapannya dan mencoba untuk menawar perintah Tuhan kepadanya. Walaupun alasan lain selain ketidakmampuannya tersebut adalah bahwa ada kekuatiran untuk menjadi nabi di tengah-tengah umat Yehuda karena pada saat itu terjadi krisis moral, kepemimpinan, dan bahkan agama yang menerpa bangsa itu, sementara Yeremia harus menyuarakan suara kenabiannya di tengah-tengah pemimpin yang besar pada saat itu. Situasi ini semakin membuat Yeremia merasa tidak mampu atau tidak layak menjadi nabi bagi bangsa-Nya.
Tetapi seperti yang tertulis dalam nas kita hari ini, justru hal itu juga yang dilihat oleh Allah yang memerintahkan Yeremia. Rasa yang dirasakan oleh Yeremia terpantau oleh Allah, maka dalam nas hari ini kita membaca sosok Allah yang meneguhkan, menguatkan dan meyakinkan Yeremia di tengah-tengah ketidaksiapannya. Kata “bersiap dan bangkit,” adalah kata yang mengisyaratkan siap untuk melakukan sesuatu. Tidak menunggu waktu dan tidak melihat kondisi. Saat Allah menyatakan bersiap dan bergerak, itu artinya Yeremia seharusnya mempersiapkan dirinya untuk melakukan apa yang akan Tuhan nyatakan kepadanya. Agaknya ini yang diharapkan Tuhan kepada kita saat ini, saat Allah memerintahkan sesuatu kepada kita, maka hal yang pertama bagi kita adalah “bersiap dan bergerak.” Tidak mengulur waktu, tidak tawar menawar dengan hati, harus siap dan harus bergerak. Bersiap dan bergerak untuk apa? Untuk menyatakan apa yang telah Tuhan perintahkan kepada Yeremia atau kepada kita. Dalam konteks umat itu yang mengalami kemerosotan moral, kepemimpinan, dan keagamaan, maka Yeremia harus menyatakan kebenaran di hadapan umat itu. Walaupun itu sesuatu yang pahit untuk dinyatakan bagi jemaat, tetapi kebenaran dan perintah Tuhan harus disampaikan. Walaupun dengan segala konsekuensi yang ada? Ya, karena justru Tuhan menyatakan kepada Yeremia agar jangan gentar, supaya Tuhan tidak menggentarkan Yeremia. Kita memahami sosok Allah yang selalu menyertai umat-Nya, menyertai orang yang datang dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Karena sejatinya ketika Allah memerintahkan sesuatu yang akan dilakukan oleh orang yang diperintahkan-Nya, maka Ia juga akan selalu menopang, menguatkan, dan memberi kekuatan serta kepercayaan diri kepada orang tersebut.
Jemaat Tuhan,
kita berada dan hidup di tengah-tengah dunia yang harus terus-menerus berjuang karena kita berhadapan dengan banyak hal yang membuat kita terkadang kuatir dan tidak berani untuk bertindak. Firman hari ini menyatakan bahwa kebenaran harus tetap dinyatakan, bahkan jika nilai kebenaran itu akan menyentuh atau mengganggu “orang-orang tertentu,” tapi faktanya, kebenaran harus tetap dinyatakan. Di tengah-tengah kemerosotan iman atau bahkan banyaknya situasi yang mempertontonkan tindakan keserakahan, tidak takut pada Tuhan, maka firman ini menyatakan “bersiap dan bergeraklah,” jangan takut dan jangan gentar, karena Allah juga akan tetap bersama dengan kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 453:1-2
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh,
humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluhkon.
Tonduy Na Pansing, bere Ham bannami on,
sai useihon Ham bai uhurnami ‘se sintong.
Ase dong pargogoh manlawan, kuasani dunia na bajan.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS