IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS
Sabtu 13 Agustus 2022
- Doding Haleluya No. 459:2
- O, Tuhan tiap jam, sai hasomani au.
Ai anggo rapkon Ham, sibolis in pe lao.
Bai haganup ianan, Ham do hupindahi
Na roh do au sonari, holong ma Ham.
- Tonggo / Doa
- Ayat Harian : 1 Samuel 7:3
Jadi nini si Samuel ma hubani ganup halak Israel, “Anggo mulak nasiam hubani Jahowa hun bani gok ni uhurnasiam, padaoh nasiam ma hun tongah-tongah nasiam naibata na legan pakon Astarot, anjaha marsijoloman ma uhur nasiam bani Jahowa, anjaha pitah-Si ma balosi nasiam, ase ipaluah nasiam hun tangan ni halak Palistim.
Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.”
- Renungan :
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Dalam 1 Samuel pasal 6, sebelum nas harian ini, disebutkan bahwa bangsa Israel hidup menderita dibawah penjajahan bangsa Filistin selama dua puluh tahun. Walaupun Tabut Allah (symbol kehadiran Allah) sudah kembali ke tanah Israel dan orang Filistin pun sebenarnya jera menghadapi Yahweh karena dewa dagon tidak sanggup menghadapi keperkasaan-Nya. Tapi Israel tidak pernah sungguh-sungguh beribadah kepada Allah, mereka masih menyembah dewa-dewa Kanaan. Sementara bangsa Israel terus mengeluhkan penindasan yang mereka alami. Atas semuanya itu, Samuel menjawab dengan ajakan pertobatan. Samuel berkata dengan tegas agar Israel dengan segenap hati berbalik kepada TUHAN; para allah asing dan para Asytoret segera dijauhkan. Israel harus bertobat sehingga persembahan kurban mereka diterima oleh Tuhan dan Filistin dapat dikalahkan. Sebagai wujud pengakuan bahwa Tuhanlah yang telah membela umat-Nya, maka Samuel mendirikan tugu dan menamainya “Eben-Haezer”.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Lewat pengalaman bangsa Israel ini, sebagai umat Tuhan boleh juga berefleksi bahwa kekalahan demi kekalahan yang kita alami dalam hidup, atau ketika bergumul atas tantangan dan cobaan yang kita alami, itu disebabkan hati kita yang mendua. Kita tidak sungguh-sungguh percaya pada-Nya. Banyak diantara kita orang-orang percaya mengaku Kristen dan ber-Tuhankan Kristus, tetapi mata dan hati kita melirik ilah-ilah dunia ini. Bisa berupa kepercayaan-kepercayaan tradisi suku kita, bisa berupa pendewaan terhadap uang, harta, atau teknologi. Oleh karena itu, tidak heran TUHAN mendiamkan, membiarkan kita tergantung pada ilah palsu yang kita sembah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pertobatan yang sungguh-sungguh sajalah menjadi kunci agar Tuhan berkenan lagi mengampuni dan menolong kita. Pertobatan adalah cara terbaik mengalami pemulihan, berkat dan bahkan kemenangan. Pertobatan sejati ditunjukkan dengan hanya menyembah Tuhan. Hidup berimankan Tuhan disetiap waktu, itulah kekuatan kita menghadapi masalah apapun. Akui dosa-dosa yang telah diperbuat kepada Tuhan, keluarga dan sesama dan mohon pengampunan-Nya. Tunjukkanlah perbuatan yang terbaik bagi-Nya dengan mengandalkan kasih-Nya saja niscaya hidup kita akan dipulihkan dan diberkati Tuhan. Amin.
- Mandoding Haleluya 102:1
- Ham tong-tong ihutkononku, Jesus Sipagoluh au.
Seng anjai tadingkononku, Ham na paluahkon au.
Humbai haganup dousangku, pakon humbai uhum in.
Na tongtong habiaranku, ibaen pardousaonkin.
- Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa Kami.
Departemen Persekutuan GKPS