Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 19 Agustus 2022
- Mandoding Haleluya No. 346:1
Roh Panambari na gogoh, in ma Tuhanta Jesus.
Bai Tuhan in ma hita roh, sai malum ibaen Jesus.
Dear ni in barita in, malas ni uhur banggal in.
Sai ipuji uhurhin Jesus, Jesus, Jesus.
- Tonggo
- Ayat Harian: Markus 5:34
Tapi nini ma dompaksi, “Haporsayaonmu do na paluahkon ham, inang!
Mulak ma ham ibagas damei, anjaha malum ma naboritmu in!”
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kita sering mendengar nasehat kepada orang yang sedang sakit mengatakan: “Dokter terbaik itu sesungguhnya diri kita sendiri!” pernyataan ini hendak membangkitkan semangat dan kemauan yang sungguh dari yang sakit untuk berjuang melawan penyakit yang dideritanya dan supaya memiliki iman yang sungguh-sungguh serta bersandar kepada Tuhan supaya harapan untuk sembuh semakin besar. Dalam nas ini diperkenalkan kepada kita seorang ibu yang luar biasa karena memiliki daya tahan yang kuat dan pengharapan untuk sembuh. Dalam dirinya ada perjuangan dan iman yang kuat sehingga ketika dia berjumpa dengan Tuhan Yesus menghasilkan(membuahkan) kesembuhan dan sukacita.
Dalam Kitab Markus pasal 5 ini dituliskan bagaimana mujizat yang dilakukan Yesus selama melayani. Mulai dari Yesus mengusir setan dari seorang yang kerasukan roh jahat dan sangat berbahaya yang tinggal di sisi tenggara Danau Galilea hingga menyembuhkan orang-orang yang percaya kepada jamahan tangan Tuhan. Saat berada di daerah Danau Galilea, orang-orang di sana meminta Yesus untuk meninggalkan daerah mereka. Dan Yesus-pun meninggalkan mereka, dan menyeberang danau itu, kembali ke pantai sebelah barat. Segera banyak sekali orang yang datang dan berdesak-desakan mengelilingi-Nya, ketika mereka tiba. Seorang pria menerobos kerumunan orang banyak yang berdesak-desakan itu. Ketika ia berhasil mendekati Yesus iapun tersungkur di kaki Tuhan Yesus dan mengatakan kepadanya bahwa putri kecilnya sedang sekarat. Ia memohon agar Yesus datang bersama dengan dia dan meletakkan tangan-Nya atasnya “supaya ia selamat dan tetap hidup.” Yesus pergi bersama dengan orang itu, dan orang banyak itu mengikuti Dia dan memadati-Nya, mendesak-desak Yesus ketika Dia berjalan.
Di tengah kerumunan orang banyak itu ada seorang wanita yang sedang sakit. Dia mengalami pendarahan, dan dia telah mengalami pendarahan itu selama dua belas tahun. Dia telah pergi kepada banyak tabib, dan telah menghabiskan semua uangnya pada mereka, tetapi keadaanya justru semakin memburuk. Dia mendengar bahwa Yesus menyembuhkan orang sakit. Dia menerobos kerumunan orang banyak yang berdesak-desakan itu dan menyentuh jubah-Nya. Pada saat itu pendarahanya berhenti dan dia secara fisik sembuh. Yesus merasakan kekuatan keluar dari diri-Nya ketika wanita itu menyentuh jubah-Nya dan disembuhkan. Yesus berkata, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid berkata bahwa banyak orang dalam kerumunan itu yang telah menyentuh-Nya. “Perempuan itu, menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya” (Markus 5:33). Dan Yesus berkata kepadanya, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Ketika kita membaca kisah perempuan yang terkena sakit pendarahan seperti disampaikan di dalam ayat harian ini, ada beberapa hal yang perlu kita teladani. Pertama, perempuan yang sakit pendarahan ini benar-benar memiliki iman ingin sembuh. Kedua, perempuan ini mempunyai iman dan upaya yang sungguh-sungguh untuk berjumpa dengan Yesus. Ketiga, ketika perempuan itu menyentuh jubah Yesus, seketika itu juga ia sembuh. Seperti kata Yesus, imanmu telah menyelamatkan engkau. Iman percaya kita akan menjadi obat paling mujarab dalam banyak hal.
Selalu ada jalan jika kita mau berusaha. Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, tetapi yang menjadikan seseorang tampil sebagai pemenang adalah bagaimana cara yang dia tempuh mengatasi masalahnya. Perempuan itu mendengar kabar tentang Yesus, lalu timbullah iman di dalam hatinya. Kemudian dia dating kepada Yesus. Ada tertulis “…iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Melalui kesaksian banyak orang timbullah iman dalam diri perempuan ini dan ia pun mulai melangkah dalam ketekunan. Harapannya kembali timbul, dan karena pengharapannya itu ia mampu menerobos ribuan orang yang sedang mengerumuni Yesus. Perempuan ini tidak mempedulikan kodisi fisiknya yang lemah tetapi ia tetap bertekun dan berusaha menjamah jubah Yesus. Mata perempuan itu hanya tertuju kepada Yesus. Untuk berjumpa dengan Yesus ada banyak sekali penghalang karena Yesus selalu dikelilingi oleh banyak orang. Ia juga tidak peduli dengan cemoohan dan hinaan orang-orang di sekitarnya. Karena fokusnya adalah bertemu Yesus ia beroleh kekuatan. Perempuan itu percaya dengan iman bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar. Iman adalah hal yang paling penting, karena tanpa iman tidak seorang pun dapat berkenan kepada Tuhan. Amin.
- Mandoding Haleluya No. 460:1+3
Sanggah loja au bani horja, sai marhoih janah tariluh.
Pitah sada do huparsinta, o Tuhan pargogohi Ham au.
Pitah sada do huparsinta, o Tuhan pargogohi Ham au.
Sanggah bai na ngayotan ahu, roh do Ham mansahap-sahapi.
Tangan-Mu manompuk gurungku, mambaen malas uhurhu ijin.
Tangan-Mu manompuk gurungku, mambaen malas uhurhu ijin.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS