Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 25 Agustus 2022
- Mandoding Haleluya No. 115: 1,2,4 “Sadokah ho i tanoh on”
Sadokah ho i tanoh on papintor uhurmin,
padingat-dingat ma tongtong nidok ni Tuhanmin.
Sai songon hayu dear ho ramos parbuahniin.
Bulung ni pe tabun homa usihi ma sonin.
Ambungkon humbai uhurmin na so margagan in.
Ganup na humbai Tuhan in ramot ma jaga in.
- Tonggo
- Ayat Harian: Jesaya 59:12-13
Ai buei do panlanggaronnami i lobei-Mu, anjaha dousanami do mangaduhon hanami; talar do bennami panlanggaronnami, anjaha ibotoh hanami do hajahatonnami. Marbalik anjaha marnalangkon Jahowa do hanami anjaha itundali hanami do Naibatanami; mansahapkon pangodoh-odohon do hanami ampa parbalikon; iluarhon hanami do hata ladung humbagas uhurnami.
Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami: kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.
- Renungan
Jemaat Tuhan …
Saat ini berita viral tentang tewasnya Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. yang terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 di rumah dinas Irjen. Pol. Ferdy Sambo mencuri perhatian semua kalangan. Mulai dari rakyat biasa, sampai kepada Presiden Joko Widodo bersuara atas kejadian ini. Setiap orang selalu penasaran tentang akhir dari kasus ini, sehingga tidak heran bila berita tentang tewasnya Brigadir J. menjadi trending topik, menanti dengan segala perasaan yang berkecamuk dalam hati. Lalu saat ditemukan bukti-bukti dan melalui pengusutan yang dilakukan Tim Khusus yang dibentuk Kapolri, satu demi satu terkuak pengakuan dan pernyataan dari orang-orang yang terkait dengan kejadian yang sebenarnya, dan dengan pernyataan dan pengakuan itu, perlahan-lahan membuka tabir satu demi satu, dan kasus tersebut semakin terang untuk mempermudah penuntasannya. Sebuah kalimat yang mengandung pengakuan dapat menolong untuk mengurai kejadian yang sebenarnya.
Jemaat Tuhan …
Agaknya pengakuan yang mengandung kejujuran dan keterbukaan masih sangat aktual dan relevan, bukan hanya saat ini, tetapi masa/zaman setelah bangsa Israel keluar dari pembuangan Babel. Waktu diberikan Allah kepada Israel untuk memberikan pengakuan dan pernyataan atas segala dosa yang telah mereka lakukan selama ini, bahkan saat mereka mencoba untuk menduakan Tuhan, perlu keterbukaan untuk itu, mengapa? Karena sejatinya dosa mempunyai peran sebagai penghambat bagi umat manusia menerima kasih dan anugerah Allah. Maka dibutuhkan pengakuan dan pertobatan, yang diharapkan dilakukan oleh bangsa Israel. Sehingga kalau kita melihat secara keseluruhan pasal 59 berisi tentang mazmur pertobatan, semacam ibadat tobat, yang dinyatakan awal zaman sesudah pembuangan, yang secara garis besar berisi: Keselamatan yang diharapkan belum kunjung datang juga. Tetapi ini bukan oleh karena Tuhan tidak setia dan tidak berkuasa tetapi oleh karena dosa-dosa manusia, bangsa itu (ay.1-2). Maka tidak mengherankan bahwa nas kita hari ini adalah merupakan pengakuan dari bangsa itu tentang segala dosa yang mereka lakukan. Keberdosaan mereka memakan korban, yaitu diri mereka sendiri melalui rusaknya hubungan mereka dengan Allah. Hal itu disadari oleh bangsa itu, maka mereka datang dan menyatakan pengakuan dan pertobatan mereka. Bangsa itu menyakini bahwa keberanian, keterbukaan, kejujuran mereka mengakui kesalahan dan dosa mereka akan membawa mereka kepada sebuah fase hidup yang lebih baik lagi.
Jemaat Tuhan …
Tentu nas ini juga relevan bagi kita saat ini, ketika kita diperhadapkan dengan besarnya kemungkinan untuk melakukan dosa di hadapan Tuhan, sadar atau tidak sadar keberdosaan kita menjadi penghambat bagi kita untuk menikmati hubungan yang harmonis dengan Allah. Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak ada kata terlambat dalam menyatakan pengakuan, karena sejatinya Allah kita adalah Allah yang penuh kasih dan sabar menantikan kita. Tanggungjawab kita umat berdosa adalah datang ke hadapan-Nya, mengakui dosa dan menyatakan tekad akan pertobatan dalam hidup kita. Diperlukan keberanian, kejujuran dan keterbukaan untuk mengakui semua dosa, sehingga satu hal yang indah akan menanti kita, saat kita mau melakukan semua itu, yaitu hubungan yang harmonis dengan Allah, dan hidup yang penuh sukacita. Untuk itu selamat menyatakan pengakuan dan hidup dalam pertobatan, karena Allah menanti kita. Amin.
- Bernyanyi Kidung Pujian “I lobei mu Tuhan”
I lobei-Mu Tuhan talar do haganup seng dong na lingod
I lobei-Mu Tuhan tangkas do haganup seng do na sungkot…
Pangabak…panlakkah…parsahap ge parlahou
lang dong pasangapkon goran-Mu
lang dong pamalaskon uhur-Mu
Tonduy-Mu ma namarsora bai uhurhon mangajari, mamodahi au
Paubah paubah au Tuhan, bere uhur na bayu
holong-Mu ma na manggoki goluhkon mangajari ganup pikkirankon
paubah-paubah ham Tuhan bere uhur nabayu (2x)
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS