PEMATANG SIANTAR.GKPS.OR.ID. Pada Minggu (28/8) pagi, Pimpinan Sinode GKPS Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe (Sekjend) bersama dengan bersama dengan Kabiro. Administrasi Pdt. Sarinus Sipayung, S.Th, Ketua/Pengantar Jemaat GKPS Sudirman dan Panitia Sudirman Cup 2012, melakukan kunjungan ke GKPS Tuktuk-Samosir, Resort Parapat sekaligus menyerahkan fotokopi surat tanah gereja.
Dalam kunjungan tersebut, St. Dharma Serpin Purba berbagi cerita di balik berdirinya GKPS Tuktuk Samosir kepada jemaat.
“Sejarah berdirinya GKPS di Tuktuk-Samosir bermula ketika Panitia Sudirman Cup 2012 yang telah sukses menggelar kegiatan olah raga Seksi Bapa GKPS di kota Pematang Siantar dan sekitarnya, berniat untuk refreshing dengan berwisata ke Tuktuk-Samosir. Dalam persiapan untuk itu, kami mendengar ada perkumpulan orang Simalungun yang mengadakan acara sekali sebulan berupa partonggoan. Dalam persiapan untuk itu disepakati membawa siluah kepada mereka berupa: Bibel pakon Haleluya, Buku Parmahan na Madear, dan agenda GKPS sebagai cara memotivasi mereka untuk membentuk persekutuan sendiri di dalam gereja GKPS,” terangnya.
Disambung St. Dharma Purba, “sepulangnya dari Samosir adalah awal mula kami membangun mimpi besar dan selalu menjadi topik pembicaraan yang pada akhirnya diadakan pertemuan pada suatu malam di Hotel Sibigo Samosir, yang menjadi tempat menyatakan ikrar dan tekad untuk membangun GKPS Tuktuk-Samosir, yang akan dimulai dengan membentuk pos Pekabaran Injil (pos PI) dan keesokan harinya adalah ibadah pertama pos PI, bertempat di ruang lobby hotel Sibigo. Malam harinya diminta kepada mereka untuk menyatakan komitmen yang sungguh dengan cara langsung keluar dari jemaat gereja yang lama, dalam arti tidak lagi berdua hati tetapi langsung sepenuhnya beribadah di pos PI. Sebagian besar mereka dengan spontan menyatakan kesediaan keluar, yang membuat hati kami sangat kaget karena belum tahu bagaimana ke depannya,” kenang St. Dharma disambut tawa para jemaat.
Satu hal yang disyukuri St. Dharma Purba pada proses selanjutnya yakni cerita di balik pembelian pembelian tanah seharga 400 juta, di mana panitia boleh membayar setengah di awal dan sisa dibayar 2 minggu lagi, tapi sebenarnya uang untuk pembayaran sisa pelunasan belum ada.
“Kita beli tanah seharga 400 juta, yang pada awalnya kita bayar 200 juta dan berjanji akan dilunasi dua minggu kemudian. Namun hingga dua minggu berlalu, uang untuk membayar sisa pelunasan tak kunjung terkumpulkan, sementara sudah ada pihak lain yang mewarakan untuk membeli tanah tersebut seharga 700 juta. Puji Tuhan kesepakatan awal yang tidak terpenuhi dan tawaran yang datang dari pihak lain tak membuat pemilik tanah bimbang. Justru surat-surat terkait tanah sudah dilengkapi dan sudah ditandantangani sebab seluruh keluarga sepakat tanah dijual hanya untuk gereja”, terangnya.
Pada kesempatan itu St. Dharma Purba menyampaikan bahwa GKPS Tuktuk-Samosir masih memiliki utang, yakni pemanfaatan tanah yang tersisa untuk membangun rumah retret GKPS, sesuai dengan masterplan GKPS Tuktuk-Samosir. Pada masterplan, tanah lokasi gereja berdiri saat ini akan juga dibangun rumah retret yang dilengkapi dengan 16 kamar.
“Enam tahun sudah berdiri GKPS di Tuktuk-Samosir, namun masih ada satu mimpi lagi yang belum terealisasi, yakni mendirikan rumah retret di lahan gereja yang masih kosong. Kita doakan, semoga warga jemaat GKPS Tuktuk-Samosir dan seluruh pihak di GKPS, dapat merealisasikannya,” harap St. Dharma mengakhiri sambutannya.
Pada kesempatan yang berbeda, Pimpinan Sinode GKPS Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe mengucapkan terima kasih atas dukungan warga GKPS Sudirman selama pendirian pos PI GKPS Tuktuk-Samosir, dan sembari berharap dukungan dari jemaat untuk pendirian rumah retret GKPS Tuktuk-Samosir.
“Kita bersyukur orang dari luar Sumatera Utara sudah semakin dekat jaraknya bila ingin berwisata ke Danau Toba. Sudah ada Bandara Silangit sebagai bandara Internasional. Tentu ini membuat jarak ke Tuktuk-Samosir semakin dekat dan menjadi salah satu pilihan para wisatawan untuk liburan. GKPS pun mendapat ‘keuntungan’ di sini sebab sudah ada gedung gerejanya. Untuk itu kami berterima kasih kepada seluruh warga GKPS Sudirman yang telah membantu pendirian pos PI GKPS Tuktuk Samosir menjadi jemaat, dan berharap terus mendukung mimpi kita bersama yang belum terealiasi dalam hal pendirian rumah retret. Usulan dari kami, segeralah dirancang dalam waktu dekat panitia pesta yang sifatnya se-GKPS”, pungkas Sekjend GKPS ini.
Pewarta: Pdt. Sarinus Sipayung/ Kabiro. Administrasi