1. Mandoding Haleluya No. 471:1-2
Napansing, Napansing, do Ham Naibata nami.
Sigomgom haganup tanoh on, napansing do Ham!
Na pansing, na pansing, do Ham Naibata nami.
Ai domma roh hanami Bamu, jalo Ham ganup.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Pangungkabon 15:4
“Ise ma na so mangkabiari Ham, ale Tuhan, janah na so pasangapkon goran-Mu? Ai Ham do hansa na pansing, anjaha sagala bangsa roh ma marsombah Bamu, ai domma talar panguhum-Mu na pintor in.”
“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kalau ayat ini dibaca tanpa mengingat apa yang dikatakan dalam Kitab Wahyu (dan kitab lain) mengenai hukuman bagi mereka yang tidak rela dikuduskan oleh darah Anak Domba Allah, maka orang dapat mengambil kesimpulan dari ayat ini, bahwa setiap orang dari semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Tuhan sebagai Juruselamat. Tetapi kebenaran Firman Tuhan dikabarkan bagi kita pada hari ini jika kita membaca Wahyu 20:11-15 yang mengatakan bahwa ada yang selamat dari hukuman kekal, yaitu semua orang yang percaya. Tetapi ada juga yang tidak luput dari hukuman kekal, yaitu mereka “yang diam di bumi,” yang menolak penebusan dalam Yesus Kristus. Akan tiba saatnya, ketika semua yang tertulis dalam Kitab Wahyu sudah digenapi, maka mereka akan bernyanyi dan mengatakan telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu. Memang, saat ini banyak yang belum nyata mengenai segala hal yang telah dinubuatkan dan banyak hal yang tidak benar seolah-olah datang dari Tuhan. Tetapi pada akhir zaman, kita akan bersukacita karena semua menjadi jelas dan telah nyata kebenaran segala penghakiman Tuhan.
Melalui penglihatan (wahyu) yang diberikan Allah kepada Yohanes, kita diingatkan kembali tentang sifat Allah yang adil dan benar. Allah yang menghukum dan memulihkan, Allah yang dalam segala perbuatan-Nya selalu mengingatkan umat akan perbuatan-perbuatan-Nya terdahulu. Dalam penglihatan Yohanes ini dapat kita bandingkan dengan keadaan yang terdapat di kitab Keluaran pasal 14 dan 15. Penglihatan ini memaparkan kepada kita tentang ungkapan syukur orang-orang Israel kepada Allah ketika menyeberangi Laut Merah, dan diselamatkan dari kejaran orang-orang Mesir, yang tewas dalam laut. Ungkapan syukur bagi Allah tersebut mereka kumandangkan lewat nyanyian pujian di tepi laut itu. Dalam nyanyian tersebut terungkap pengakuan kekal sepanjang masa bahwa Allahlah yang membebaskan mereka.
Sama seperti yang terjadi kepada bangsa Mesir yang ditenggelamkan Tuhan ketika mengejar umat Israel, begitu juga halnya kondisi menjelang akhir zaman, kedahsyatan murka Allah berlipat ganda dan yang tersisa hanyalah kengerian. Puncak murka Allah dilukiskan melalui ketujuh cawan yang berisi malapetaka yang mendatangkan kematian dan kehancuran dunia dan segala isinya. Dalam Kitab Wahyu dilukiskan ketujuh cawan yang memperlihatkan isi dan tujuan penghakiman Allah. Cawan itu melambangkan kegenapan murka Allah. Ini memperlihatkan bahwa kesempatan bertobat telah ditutup. Selain cawan, terlihat lautan kaca bercampur api dan umat Allah (Wahyu 15:2). Kondisi ini memperlihatkan bagaimana umat Allah harus bertarung melawan kekuatan anti-Kristus. Di tengah pertarungan itu, umat Allah harus mampu mempertahankan imannya, walau ditindas dan kehilangan nyawa. Di mata dunia, kematian umat Allah merupakan kekalahan. Di mata Allah, kematian umat-Nya ialah kemenangan. Sama halnya kematian Kristus ialah lambang kehinaan, maka kebangkitan Kristus adalah lambang kemenangan atas maut dan dunia ini.
Dengan demikian, dari makna ayat harian ini diperlihatkan bahwa kekalahan dan kebinasaan si jahat hanya menunggu waktu. Kemenangan besar sudah ada di depan mata bagi umat Allah. Umat Allah akan bergembira dan menyanyikan lagu kemenangan mereka (Wahyu 15:3-4). Lagu kemenangan ini memiliki dua makna. Pertama, tuntutan rasa keadilan umat Allah telah terpenuhi. Kedua, semua perjuangan mereka di dunia mendapat upahnya. Seperti Musa telah membebaskan Israel dari belenggu perbudakan, demikian halnya umat Allah mendapat tempat perhentiannya yang abadi, yaitu surga mulia. Kemenangan ini patut dirayakan karena Allah itu adil dan benar. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 370:1-2
Hupaima do Tuhanku, sai masihol uhurhin,
bai parroh ni Tuhan Jesus, songon binagahkon-Niin.
Marhasoman olob-olob, hanai on managam Ham.
Maranata roh ma Tuhan, amen sai podas Ham roh.
Malas uhur na tarlobih do manggoki uhurhon.
Dob hubogei in sora-Ni, bai parroh ni Tuhan in.
Marhasoman olob-olob hanai on managam Ham.
Maranata roh ma Tuhan, amen sai podas Ham roh.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS