1. Mandoding Haleluya No. 5:1
Hupuji holong ni atei-Mu, o Tuhan Jesus Rajangkin.
Bamu huondoskon tonduyhu, ai do na pinindo-Mu in.
Hu halupahon ma diringku mamingkir holong ni atei-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 38:10
“Ham Jahowa, talar do i lobei-Mu sagala pangindoanku, anjaha hoih-hoihku pe seng ponop ai hun Bamu”

“Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu;”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pemazmur dalam ayat di atas berdoa, meskipun ia ditinggalkan, ditertawakan, dan difitnah oleh sesamanya yang paling dekat. Karena ia mengalami sakit penyakit yang parah. Ia berdoa karena ia percaya dan berharap bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya. Meskipun keadaannya sudah sangat parah, kerinduannya untuk hidup tidak pudar. Dari sikap pemazmur ini dapat kita katakan bahwa kita perlu menundukkan kepala menghormati iman dan kepercayaannya yang begitu besar. Dari doa ini kita dapat melihat bahwa selama ada kepercayaan dan pengharapan bahwa Tuhan akan mendengarkan doa kita, selama itu masih ada kesempatan untuk berdoa.

Raja Daud sebagai pemazmur di sini mengaku bahwa sakit yang dideritanya adalah hukuman Tuhan atas dosa-dosanya. Pada zaman kita ini juga, masih banyak orang sakit melihat sebab-sebab kesakitannya, entah dalam kesalahannya sendiri dan dalam dosa-dosanya terhadap Tuhan. Mungkin orang menghubungkan penyakit dengan dosa, mungkin karena orang beranggapan bahwa kesehatan adalah tanda perkenaan, kasih, dan perlindungan Tuhan. Dengan keras Kristus telah menghukum pandangan bahwa kesakitan adalah tanda seorang telah berdosa. Harus kita akui memang bisa ada hubungan antara penyakit dan dosa, tetapi itu tidak berarti bahwa setiap penyakit adalah tanda dosa.

Pemazmur berseru kepada-Nya agar jangan meninggalkannya atas musuh-musuhnya yang besar jumlahnya dan mengeluh karena merasa disendirikan dan ditinggalkan. Bagi orang sakit, kebutuhan akan kontak adalah besar, mereka ingin dikunjungi dan didengarkan. Kita perlu juga bercakap secukupnya dan menunjukkan tanda-tanda cinta yang ikhlas dan diakhir kunjungan berdoa bersama mereka, untuk menguatkan iman dan pengharapan saudara yang sakit itu. Kita juga patut meneladani sikap pemazmur dalam situasinya itu, yakni tidak meminta Tuhan untuk menghukum lawan-lawannya dan tidak memberontak. Ia hanya berserah, beriman, dan berpengharapan kepada Tuhan. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 346:1
Roh panambari na gogoh, in ma Tuhanta Jesus.
Bai Tuhan in ma hita roh, sai malum ibaen Jesus.
Dear ni in barita in, malas ni uhur banggal in.
Sai ipuji uhurhin Jesus, Jesus, Jesus.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS