1. Mandoding Haleluya No. 408:1
Haleluya puji ma Tuhan, pasangap marhiteihon gonrang na laingan.
Irandu inggou na lurlur homa tangaron.
Dodingkon ma, doding na baru, puji ma Ia bai hotakNi na i babou.
Janah olobkon ma riap marmalas uhur.
Sai tarbarita baen goranNi, gok halongangan ganup jadi-jadianNi.
Puji Tuhan, Haleluya!
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Timoteus 4:12
“Ulang ma adong na marmapas ni uhur bam halani haposoonmu, tapi gabe siusihan ma ham bani na porsaya, ibagas hata, parlahou, holong ni uhur, haporsayaon age hapormanon.”
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
banyak cara bisa dilakukan oleh orang tua untuk membuat anak-anaknya menjadi orang yang berhasil. Misalnya dengan memberikan makanan dan minuman yang bergizi, menyekolahkan anak-anaknya di sekolah favorit, memasukkan anak-anaknya ke tempat kursus/les/bimbingan yang bergengsi, atau mengajak anak-anaknya piknik ke tempat wisata yang edukatif. Tapi walau semua itu sudah diupayakan oleh orang tua terhadap anak-anaknya, tetap saja ada kemungkinan anak-anak ini tidak menjadi orang yang berhasil. Salah satu hambatannya adalah karena anak-anak tersebut nakal.
Banyak cara bisa dilakukan oleh seorang guru untuk membuat murid-muridnya menjadi orang yang sukses. Misalnya dengan mendidik dan mengajar para muridnya dengan sepenuh hati, memberikan les tambahan bagi muridnya, memberangkatkan muridnya ke olimpiade sains, atau memfasilitasi ruang belajar dan ruang penelitian bagi para muridnya. Tapi walau semua itu sudah diupayakan oleh seorang guru terhadap murid-muridnya, tetap saja ada kemungkinan murid-murid ini tidak menjadi orang yang sukses. Salah satu hambatannya adalah karena murid-murid tersebut malas.
Banyak cara bisa dilakukan oleh seorang dokter atau perawat untuk membuat pasiennya sembuh. Misalnya dengan memberi obat yang terbaik dan berkhasiat, memberikan terapi yang sesuai, menyampaikan edukasi tentang pola hidup sehat kepada para pasiennya. Tapi walau semua itu sudah diupayakan oleh seorang dokter atau perawat terhadap para pasiennya, tetap saja ada kemungkinan para pasiennya tidak kunjung sembuh. Salah satu hambatannya adalah karena pasien tersebut lupa untuk melakukan semua yang dianjurkan oleh dokter atau perawat.
Tapi, tidak ada banyak cara bagi rasul Paulus untuk membuat anaknya di dalam iman, yaitu Timotius, agar menjadi seorang pemimpin rohani. Rasul Paulus berkeinginan agar Timotius menjadi pemimpin rohani. Apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk menghadapi pengajar sesat. Tetapi mereka menemui hambatan. Hambatannya bukanlah karena Timotius seorang yang nakal, atau malas, atau pelupa, melainkan karena Timotius masih muda. Semuda apa sebenarnya Timotius? Sebenarnya saat itu Timotius berumur sekitar 40 tahun. Namun seorang pemimpin rohani saat itu harus berumur 50 tahun ke atas.
Oleh karena itu, kalau umur telah menjadi penghambat bagi seseorang, seperti Timotius, untuk menjadi pemimpin rohani, maka rasul Paulus menemukan jalan keluarnya. Jalan keluarnya adalah bahwa Timotius harus unggul dalam hal-hal lain, yaitu: perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Dengan kata lain, bagi rasul Paulus, tidak ada hambatan bagi orang muda untuk menjadi teladan dalam hal-hal ini. Jika seseorang unggul dalam hal-hal tersebut, walaupun ia masih muda, maka ia dapat menjadi teladan. Inilah yang firman Tuhan pada hari ini sampaikan kepada kita, agar kita semua berlomba-lomba melakukannya, yaitu unggul dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 112:1-3
Sai bujur ma ho mangimbang hajahatonmin ganup.
Taram sogop uhur holong ni Tuhanta in bamu.
Imbang, ai haru do dalan, na sompit bahalni in;
Tading do bai hamagouan, na so lao hu surga in.
Imbang, ase tong marringgas pabulatkon uhurmin.
Bai Tuhanta Jesus Kristus; Sai tundalhon dousa in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS