1. Mandoding Haleluya No. 237:1-2
Roh ham bai Jesus, roh ham botul, tangar Hata-Ni jalo bujur.
Na roh do Jesus pagoluh ham, asal porsaya ham.
Malas do uhurta in use, ai borsih humbani dousa pe.
Sai roh ma hita hu surga in, ai sonang do ijin.
Roh ham bai Jesus, akuhon ma, pambahenanmu na so tama;
Sai sasapon-Ni dousamu in, ibaen daroh-Ni in;
Malas do uhurta in use, ai borsih humbani dousa pe;
Sai roh ma hita hu surga in, ai sonang do ijin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Johannes 1:9
“Anggo isopothon hita dousanta, hatengeran ni uhur anjaha bonar do Ia manasap dousanta ampa paborsih hita humbani haganup hagedukon.”
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
sekalipun manusia telah dikuduskan oleh Allah, telah dipisahkan dari dosa melalui pengorbanan AnakNya, Yesus Kristus, sehingga kita disebut sebagai orang percaya, namun unsur kedagingan menjadikan orang yang sudah percaya sekalipun tidak luput dari kegagalan dan perbuatan jatuh ke dalam dosa (Matius 26:41). Dalam kitab Pengkhotbah 7:20 dikatakan, “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” Ini membuktikan bahwa orang percaya yang sudah percaya dan mengenakan kekudusan dari Allah, tidak luput dari perbuatan dosa. Oleh karena itulah selalu dimintakan kepada orang percaya untuk senantiasa mengejar kekudusan hidup (Ibrani 12:14). Hal ini menjadi ciri hidup orang percaya bahwa manusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran harus menjaga kekudusan hidupnya.
Sesuai dengan pesan firman Tuhan dalam ayat harian ini, ada cara yang dapat kita lakukan dalam menjaga kekudusan. Cara itu adalah dengan mengaku dosa. Dengan mengaku dosa maka Tuhan akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan itu setia akan firman-Nya, Ia akan mengampuni dosa-dosa kita karena Kristus, Anak-Nya (Kis. 10:43). Tuhan itu adil dalam darah Yesus Kristus yang telah memuaskan tuntutan keadilan-Nya, sehingga dapat mengampuni dosa-dosa kita (Mat. 26:28). Hubungan kita yang dekat dengan Tuhan akan dipulihkan ketika kita mengaku setiap dosa yang kita lakukan. Frasa kata “mengaku dosa” dalam 1 Yohanes 1:9 berasal dari istilah Yunani “homologomai” dalam bentuk present (bentuk sekarang). Pengakuan yang benar adalah mengakui dengan jujur, sama persis seperti dosa yang telah diperbuat. Istilah homo berarti “sama seperti yang telah diperbuat dan dilakukan.” Kata “mengaku” sebenarnya berarti “mengatakan hal yang benar.” Mengaku dosa berarti mengatakan hal yang sebenarnya tentang dosa itu, sama seperti apa yang dikatakan Allah tentang dosa itu. Pengakuan yang benar ialah menyebutkan satu per satu dosa yang disebutkan oleh Allah, seperti: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya.
Pengertian yang luas tentang mengaku dosa tersebut juga menghindarkan kita untuk melakukan pengakuan dosa yang borongan atau sekali mengaku dosa atas segala dosa yang kita lakukan. Anugerah Tuhan memang tersedia bagi orang berdosa, apapun dosa yang telah diperbuat manusia (Yesaya 1:18), namun perlu pengakuan setiap kali jatuh dalam dosa. Sesuai dengan pesan ayat ini, yang perlu digarisbawahi adalah istilah “mengaku” ditulis dalam bentuk present (sekarang), hal ini menjelaskan bahwa tidak mungkin dosa yang diakui dan dibereskan saat ini (present) berlaku juga untuk dosa yang mungkin dilakukan pada waktu yang akan datang (future). Dampak dari sikap hidup mengaku dosa dengan sungguh-sungguh akan mendatangkan sukacita dan keadilan Allah nyata dalam hidup kita. Dalam Mazmur 32:1-5 disebutkan, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.” Setiap dosa apapun yang kita perbuat, saat itu juga kita harus mengakuinya dengan mulut; maka kita akan diampuni dan diselamatkan. Tetapi jika kita tidak mau mengakui dosa dan bertobat, maka kita tidak akan selamat, karena upah dosa adalah maut/kematian. Mengakui kesalahan dapat memperbaiki banyak hal. Ini berlaku tidak hanya kepada sesama, tetapi Tuhan juga mensyaratkannya bagi anak-anak-Nya. Ada pengakuan, ada pengampunan. Sehingga dengan ayat ini kita ditanya: dosa apa yang belum kita akui kepada-Nya supaya Ia menyucikan kita? Selamat mengaku dosa dan mengalami sukacita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
nadoyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin.
salosei hape utangkin, ibaen layakNi in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS