
1. Mandoding Haleluya No. 6:1-2
Ham do ipuji uhurhon, Jahowa Tuhankin.
Huambilankon do tongtong, ganup binaen-Mu in.
Hubotoh Ham do bona ni na dear haganup.
Ibere Ham buei hunjin bannami haganup.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jesaya 45:6-7
“ase ibotoh halak na i hapoltakan pakon na i hasundutan, na so adong Naibata sobali Ahu. Ahu do Jahowa, seng dong na legan, na manjadihon haliharon anjaha na mangadongkon na golap, na mambahen hadameion ampa na mangadongkon hamagouan. Ahu do Jahowa sibahen haganupan ai.”
“supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kita punya Allah yang tidak pernah berubah. Namun kadang kala kita lupa atas apa yang telah Allah perbuat bagi kita. Seperti itulah juga sikap yang diperlihatkan umat Israel dalam konteks nas hari ini, sehingga Allah mengingatkan mereka dan juga kita tentang siapa Dia dan apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita. Allah menyatakan bahwa Dialah Tuhan, tidak ada yang lain di luar Dia. Dialah yang menjadikan damai dan hukuman. Allah memperingatkan agar umat-Nya jangan pernah melawan Penciptanya. Di atas segala sesuatu, Allah adalah sumber segala sesuatu yang baik. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran (Yak. 1:17). Segala sesuatu yang kita baca dalam Firman Tuhan tentang hakekat Bapa kita di sorga adalah konsisten; tidak ada kejahatan dan kegelapan di dalam Dia. Tentu kita bertanya, bagaimana dengan nas hari ini yang mengatakan, “Akulah TUHAN…. yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini.” Bukankah hal ini bertentangan? Apakah memang Allah menciptakan hal yang jahat?
Pertama, kita harus memahami cara dan metode komunikasi para nabi dalam Perjanjian Lama dan nubuatan yang dipercayakan kepada mereka. Sesungguhnya para nabi tidak tahu apa-apa mengenai Iblis kecuali sekedar tahu figurnya, karena tidak ada penyataan tentangnya. Sehingga bagi para nabi, segala sesuatu yang terjadi, yang baik dan yang jahat datangnya dari Allah. Namun, Yesus sendiri memberikan pencerahan kepada orang Farisi dengan mengatakan, “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.” (Mat. 19:8). Dengan kata lain, perintah tersebut datangnya dari Musa, bukan dari Allah. Karakter dan prinsip kepribadian Allah yang sesungguhnya adalah seperti yang difirmankan-Nya dalam Kejadian 1:31, “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Dia sama sekali tidak menciptakan yang jahat, dan lebih daripada itu, di dalam Yesus Kristus, Dia menyatakan Diri-Nya selaku Allah Maha Kasih dan penuh kasih karunia.
Sesungguhnya yang jahat dan pembuat kejahatan adalah Iblis. Iblis pada hakekat awalnya tidak jahat karena Allah hanya menciptakan yang baik. Iblis adalah malaikat yang bernama Lucifer, yang artinya “anak fajar,” sebagai duta Allah memerintah bumi. Segala sesuatu yang ada pada dirinya awalnya sempurna, namun karena kesombongannya, Iblis kehilangan kedudukannya, dibuang, dan menjadi jahat. Demikianlah awalnya kejahatan datang ke dalam dunia. Allah kita adalah sumber segala kebaikan dan bukan kejahatan. “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (1 Kor. 14:33). Terpujilah Allah kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenan-Mu gok halonganan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu,
marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin,
timbul janah pansing do goran-Mu ijin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS