1. Mandoding Haleluya No. 234:1-2
Tandai Ham ma au, pareksa Ham pakon uhurhu!
Uji Ham au, papangkei Ham pakon dalanku!
Itandai Ham do au on, o Tuhan.

Holong atei-Mu, mangidah ganup parlahouhu,
ai ma tongon, hotop do sai kahou langkahku.
Sai sasap Ham dousangkin, o Tuhan.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Sakaria 8:16
“Tapi on ma na maningon sibahenonnima: Ganup ma mangkatahon hata hasintongan bani hasomanni anjaha idalankon uhum na bonar bani horbangannima.”

“Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dua orang diambil sumpahnya di pengadilan. Mereka ditanya, “Apakah saudara berjanji untuk mengatakan kebenaran, dan berjanji di hadapan Tuhan?” Keduanya menjawab, “Ya!” Akan tetapi, ketika mereka berdua diminta bersaksi, ternyata kesaksian mereka bertentangan satu sama lain. Keduanya tidak mengatakan apa yang benar. Salah satu dari mereka berbohong, namun keduanya nampaknya seperti orang yang jujur. Keduanya terlihat seperti orang yang baik dan berbicara sangat meyakinkan. Siapa di antara mereka yang mengatakan kebenaran? Sangat sulit menentukannya, bukan? Bagaimana bisa seseorang yang berbohong terlihat sangat meyakinkan? Memang sering kali manusia berbohong dalam berbagai kesempatan. Seorang murid berbohong kepada gurunya karena tidak mampu mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), padahal ia mampu. Suami berbohong kepada istri saat sedang bekerja di kantor padahal ia sedang makan malam dengan sekretarisnya. Pengusaha berbohong kepada petugas pajak bahwa telah melaporkan semua penghasilannya, padahal masih ada yang tidak dilaporkan. Siapa yang mengatakan kebenaran? Dan bagaimana kita mengetahui seseorang berbohong? Kadang ada tanda-tanda bahwa seseorang sedang berbohong, misalnya dengan menyuruh seseorang melihat kepada kita ketika ia berbicara, dan apabila ia tidak sanggup maka diduga ia berbohong. Atau bisa saja terlihat dari tanda-tanda non-verbal, seperti sinyal dari anggota tubuh misalnya: dagu, jari, suara, dan lain sebagainya. Dan untuk menganalisis tanda-tanda itu secara lebih detail diciptakanlah alat yang dinamakan “pendeteksi kebohongan” (lie detector), yang mendeteksi tekanan darah, nafas, dan detak jantung ketika berbicara. Walaupun mesin ini dianggap akurat, namun hasilnya tidak diakui sebagai alat bukti di pengadilan, sehingga mesin ini belum seratus persen bisa menentukan seseorang berbohong atau tidak.

Memang tidak ada manusia yang dapat mengetahui secara pasti siapa yang mengatakan kebenaran dan siapa yang berbohong, kecuali orang tersebut yang mengetahui kata hatinya apakah ia sedang mengatakan kebenaran atau sedang berbohong. Namun walaupun manusia tidak dapat mengetahui secara pasti siapa yang berbohong, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang tersembunyi dan Ia mengetahui segalanya dan kebohongan yang tersembunyi saat ini akan menjadi jelas di kemudian hari di hadapan Tuhan. Sejalan dengan itu, dalam nas hari ini Allah mengingatkan, “Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.”

Lebih dari 170 kali Alkitab menuliskan tentang kebohongan pembohong, dan barangsiapa melakukannya akan mendapat hukuman. Walaupun kebohongan bisa menguntungkan seseorang untuk sementara di dunia yang sudah tercemar ini, namun semuanya itu tidak berguna dalam kekekalan. Ada beberapa tabiat manusia yang sangat dibenci Allah, sehingga Ia harus mengeluarkan orang yang melakukannya pada hari penghakiman-Nya kelak. Ketidakjujuran atau kebohongan adalah salah satu di antaranya. “Orang yang tinggal di luar” kata Yohanes ketika dia membicarakan tentang surga dalam kitab Wahyu adalah “anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya.” (Wahyu 22:15). Jadi di hadapan Allah siapa yang mengatakan kebenaran dan siapa yang berbohong adalah jelas dan sangat jelas. Maka selaku pengikut Kristus katakanlah kebenaran senantiasa! Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 238:1-2+4
Sai hulobei-Mu Tuhanku, huuseihon uhurhon;
Sai pasiat Ham tonggongku, pakon ganup iluhkon.

Husolsoli do uhurhu, na gok dousa in tongtong;
Ai buei ari-aringku hu parambur-ambur tong.

Halaniin unduk uhurhu nuan in i lobei-Mu;
Sai holong ma Ham, o Tuhan, dousangkin sai sasap Ham.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS