1. Mandoding Haleluya No. 407:1
Puji ma Jahowa Tuhan Naibata, ai marjumbalang do GoranNi in.
Haganupan jolma sai marsombah ma, sai hagoluhkon HataNi in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malas ni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap, rap mangolobkon goranNi in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Samuel 2:30
“Halani ai sonon do hatani Jahowa, Naibata ni Israel: Domma huhatahon hinan ginomparmu pakon ginomparni bapamu marugas i lobei-Hu ronsi sadokah ni dokahni, tapi sonari, nini Jahowa do: Daoh ma in hum-Bangku. Tapi barang ise na pasangap Ahu marsangap bahenon-Ku; na pahiri Ahu, mahiri bahenon-Ku.”
“Sebab itu – demikianlah firman TUHAN, Allah Israel – sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang – demikianlah firman TUHAN – : Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada kisah dimana seorang ayah berjanji akan mengurus SIM C bagi seorang anak laki-lakinya sesudah anak tersebut berumur 17 tahun. Suatu saat, sang ayah melihat anaknya membentak ibunya sendiri karena ada permintaannya yang tidak dikabulkan. Atas kejadian tersebut, sang ayah pun membatalkan janjinya. Ternyata sang ayah ingin memberikan pengajaran kepada anaknya tentang perlunya menghormati orang tua. Hukuman harus diberikan dengan tujuan agar ada pembaharuan hidup kepada yang lebih baik.
Inti dari buku 1 Samuel adalah bahwa orang akan berhasil kalau setia kepada Allah, dan celaka kalau mendurhaka. Hal ini dituliskan dalam pasal 2:30 di atas, ketika Tuhan berkata kepada imam Eli: “Yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi yang menghina Aku akan Kuhina.” Sebelumnya, Ia berfirman dan berjanji bahwa keluarga imam Eli akan hidup di hadapan Tuhan selama-lamanya. Selanjutnya dituliskan, “Sekarang jauhlah hal itu dari pada-Ku!” Tuhan membuat perubahan itu karena anak laki-laki Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, adalah orang-orang dursila, tidak mengindahkan Tuhan dan imam Eli sendiri lebih menghormati anak-anaknya daripada Tuhan. Dosa inilah yang menyebabkan Tuhan membatalkan janji-Nya, sehingga keluarga Eli tidak dapat lagi melayani Tuhan.
Beberapa hal yang diingatkan Tuhan pada kita, orang-orang percaya, adalah pertama, jangan bermain-main dengan pelayanan dan urapan Tuhan. Jadilah hamba yang dapat dipercayai, yang menghormati Tuhan dengan segala kesalehan dan kekudusan. Kedua, anak-anak haruslah hormat kepada orang tua melalui perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketiga, orang tua harus tegas dalam mendidik anak-anak dan berperilaku yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ingatlah bahwa Tuhan memberi otoritas kepada orang tua untuk mendidik anak dengan penuh kasih, dan dengan tujuan agar hidupnya memuliakan Tuhan. Di saat gagal mendisiplinkan anak berarti lalai dalam mengasihi mereka, namun di saat berhasil mendisiplinkan anak berarti berhasil dalam mengasihi mereka. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 328:1
Jesus Tuhanku simada au on, na patorsahon ganup goluhkon.
‘Ge pe roh munsuh manosak au on, Ham batar-batarhin.
Ham batu gingging tongon, Parlingodanku na sai toguh.
Togu au hun dalan na golap in, das hubai na lihar.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS