1. Mandoding Haleluya No. 8:1-2
O Jesus hasomani, hanami haganup;
Pasada uhur nami, ase torang ganup.
Seng boi dalanonnami sanlangkah na torsa;
Dob Ham hasomannami, torang age huja.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Tangis-tangis 3:41
“Dear ma angkat hita uhurta ampa tanganta bani Naibata na i surga.”
“Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
doa adalah praktik yang paling penting bagi kehidupan orang percaya, yang melaluinya kita dapat berkomunikasi dengan Allah dan percaya kepada-Nya. Doa adalah nafas orang percaya, sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus banyak berdoa. Kita harus selalu berdoa, apakah itu doa ucapan syukur, doa meminta pertolongan Tuhan ketika kita dilanda masalah atau persoalan hidup, doa pagi, doa sebelum tidur, atau pun doa sebelum makan. Doa merupakan suatu pengalaman berkomunikasi dengan Tuhan secara hakiki.
Dari nas hari ini kita dapat melihat bahwa kita harus memiliki koneksi yang baik serta tulus dengan Allah dan dengan sungguh-sungguh mempersembahkan hati kita di hadapan Allah. Jadi, bagaimanakah cara kita melakukan doa yang efektif kepada Tuhan? Firman Tuhan mengatakan bahwa, “Doa bukanlah sekedar praktik yang dilakukan dengan suatu formula, atau menaati aturan, atau mengucapkan firman Tuhan.” Dengan kata lain, doa bukanlah menghafal kata-kata atau meniru orang lain. Dalam doa kita harus mempersembahkan hati kita kepada Allah, mencurahkan isi hati kita kepada Allah, sehingga kita dapat disentuh oleh Allah. Jika kita ingin doa kita efektif, maka doa kita harus berakar dan berlandaskan pada apa yang kita baca dalam firman Tuhan. Hanya doa yang berlandaskan firman Allah saja yang akan memberikan kepada kita pencerahan dan berkat-berkat-Nya. Doa yang benar terlihat dari adanya kerelaan hati untuk bersedia melakukan apa yang dikehendaki Allah, dan ingin melakukan semua keinginan Tuhan. Dengan kata lain, membenci dan menjauhkan diri dari apa yang dibenci Allah, berdasarkan apa yang telah kita ketahui tentang kehendak Allah serta memahami betul dengan jelas kebenaran yang telah diajarkan Tuhan. Memiliki keyakinan, tekad, iman dan pengetahuan serta bagaimana caranya melakukan kehendak Tuhan setelah berdoa, dan hanya inilah yang dapat disebut sebagai doa yang sejati dan efektif.
Lebih daripada itu, doa harus dibangun pada dasar kecintaan akan firman Tuhan dan keinginan untuk berjumpa dengan Tuhan melalui firman-Nya. Doa yang demikian memungkinkan hati kita benar-benar rindu akan Tuhan dan mengalami kedamaian di hadapan Tuhan. Doa yang demikian akan membawa kita kepada pengalaman bersatu dan berbaur dengan Tuhan. Dengan demikian, di sanalah kita menemukan jalan bagaimana melakukan apa yang kita doakan itu sesuai dengan firman Tuhan. Kata kunci suatu doa adalah berkomunikasi dengan Tuhan dari hati kita yang paling dalam berdasarkan firman-Nya, serta berkomitmen dalam melakukannya. Doa yang demikian akan dipenuhi kuasa Roh Kudus. Doa yang demikian saja yang dapat menguatkan kita, mencerahkan kita melalui terang Tuhan. Maka bersyukurlah kepada Tuhan atas inspirasi dan tuntunan-Nya. Marilah kita melakukannya secara bersama-sama agar doa yang kita panjatkan menyenangkan hati Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 307:1-2
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binere-Mu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitaranon-Nin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuh-Mu Tuhan.
Atap aha husurahon na dear bai goluhkon.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuh-Mu.
Mangauhon ‘pa porsaya ‘ge galek pe uhurhon.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuh-Mu Tuhan.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS