1. Mandoding Haleluya No. 303:1+3
Na Pansing Na Pansing Tuhan parkuasa,
ari on hanami mamuji Naibata.
Na Pansing Na Pansing janah marjumbalang
Sitolu sada na sangap tumang.

Na Pansing, Na Pansing na seng boi tandaon
ni ganup pardousa na butak na golap.
Gok hapansingon-Mu, Ham do parkuasa,
gok haholongon, Ham o Naibata.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jesaya 30:15
“Ai sonon do hata ni Tuhan Jahowa, Na Pansing ni Israel, ‘Marhitei na mulak ampa na sip do maluah hanima, marhitei na soh pakon marhatengeran margogoh hanima.’ Tapi seng ra hanima,”

“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
untuk memahami pesan yang disampaikan dalam nas kita hari ini, maka kita semestinya masuk pada situasi dan latar belakang saat nas ini dituliskan. Nas ini masuk ke dalam bagian Proto-Yesaya, dengan latar belakang bangsa Yehuda yang memperlihatkan ketidaktaatannya kepada Allah. Pada ayat 9 dituliskan bahwa mereka adalah sekelompok bangsa yang memberontak, suka bohong, dan enggan mendengar pengajaran Allah. Pola hidup yang seperti itu tentu memperhadapkan mereka kepada Allah yang menjadi pemilik kehidupan mereka. Allah yang telah mengangkat mereka menjadi bangsa-Nya, Allah yang terus-menerus memperlihatkan kasih dan pengampunan-Nya. Meskipun dalam pemberitaannya, nabi Yesaya menyampaikan bahwa Allah Yang Mahakudus mempunyai sikap terhadap orang-orang yang hidup dalam ketidakpatuhan mereka kepada-Nya, dan itu tertulis pada Deutero-Yesaya, di mana bangsa itu jatuh ke dalam pembuangan Babel, dan merasakan salah satu dampak dari keberdosaan mereka kepada Allah.

Jemaat Tuhan,
nas kita hari ini membawa kita kepada suatu situasi saat Allah justru memberi ketenangan dan kekuatan juga peneguhan kepada bangsa-Nya tersebut. Melalu nabi Yesaya, Allah Yang Mahakudus, Allah Israel, mengatakan, “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan.” Allah yang mengenal bangsa itu menawarkan keselamatan dan kekuatan bagi mereka. Dan untuk hal ini, Allah meminta sikap pro aktif dan tanggung jawab dari bangsa itu agar mereka memperoleh keselamatan dan ketenangan yang dipersiapkan Allah kepada mereka. Lalu apa yang ditawarkan Allah? Bertobat dan tinggal diam. Kalimat ini berarti agar hendaknya bangsa itu kembali kepada Allah dan bersandar pada Dia sebagai tempat beristirahat. Kembali dari jalan yang jahat, yang membuat mereka tersesat, dan beristirahat serta menetap di dalam jalan Allah. Dengan bertobat (perubahan hati dan hidup seutuhnya) dan tinggal diam (memasrahkan sepenuhnya jiwamu kepada Allah dan merasa nyaman di dalam Dia), maka bangsa itu akan diselamatkan. Memperoleh ketenangan dengan menjaga jiwa tetap bergantung kepada Allah, kuasa dan kebaikan-Nya, bersandar pada Allah dan mengandalkan Dia dengan keyakinan yang kudus bahwa Dia sanggup melakukan apa yang Dia kehendaki dan akan melakukan yang terbaik bagi umat-Nya. Inilah yang akan menjadi kekuatan bangsa itu. Tetapi pada kalimat terakhir dituliskan, “Tetapi kamu enggan.” Agaknya ini sebuah sikap lain yang memperlihatkan pemberontakan bangsa itu kepada Allah Yang Mahakudus, dan ini menjadi salah satu penyebab kejatuhan bangsa itu pada pembuangan Babel (Deutero-Yesaya). Konsekuensi dari kekerashatian mereka untuk menyambut tawaran Allah harus mereka bayar dengan jatuh kepada bangsa Babel.

Jemaat Tuhan,
adalah baik mempunyai waktu untuk mendengar suara Allah dalam hidup kita. Setiap orang pernah melakukan salah dan dosa, karena sejatinya tidak ada manusia yang sempurna, tetapi melalui nas ini, kita dibawa kepada sebuah perenungan, adalah baik untuk introspeksi atas kesalahan dan dosa yang kita lakukan, yang kelak membawa kita kepada suatu proses pertobatan dan tinggal diam di dalam Allah, sehingga kita akan memperoleh ketenangan dan keselamatan dari-Nya. Jika kita melakukan dosa dalam bentuk apapun, maka nas ini justru meneguhkan kita untuk bergerak dari perbuatan dosa, menuju kepada suatu yang diinginkan Allah Yang Mahakudus, yaitu pertobatan. Tidak perlu mengeraskan hati, karena konsekuensi dari pemberontakan dan kekerashatian adalah hukuman bagi kita. Maka akuilah dosa kita, bertobat dan tinggal diamlah di dalam Dia, maka kita akan tenang dan selamat. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 353:1-2
Marsora do Tonduy ni Tuhanta in.
Gati lang itangar, itulak ham in.
Sai tanda dousamu sopotkon homa.
Holong do atei-Ni isasap do in.

Marunduk ni uhur sopotkon ma in,
pambaen mu na jahat ampa jungkatmin.
Ondoskon bai Jesus bulat dirimin,
tongtong ma sai dingat pangkopkop-Ni in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS