PEMATANG SIANTAR.GKPS.OR.ID. Pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,8 SR yang mengoncang Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10/22) pukul 02.00 WIB, tidak hanya memakan korban jiwa serta merusak rumah warga dan bangunan fasilitas umum, namun juga menyisahkan rasa trauma yang mendalam bagi warga, terkhusus anak-anak. Hal ini disampaikan oleh Pengantar Jemaat GKPS Tarutung St. Alkari Purba, SP dan beberapa warga pada saat kunjungan Pimpinan Sinode GKPS (Ephorus) Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dan rombongan dari kantor Sinode, pada Selasa (11/10/22) siang ke Tarutung.

“Setelah gempa bumi yang pertama pada sekitar jam dua pagi, kami masih merasakan beberapa kali guncangan gempa susulan. Banyak warga yang masih takut tinggal di rumahnya dan memilih mengungsi ke rumah sanak keluarga yang bangunannya masih berdiri kokoh. Saat ini kami masih merasa trauma dengan gempa bumi. Mendengar suara kendaraan yang melintas dan getaran tanah akibat tonase kendaraan, membuat kami terlebih anak-anak takut, kalau-kalau itu adalah suara dan getaran gempa susulan,” ungkap St. Alkari.

Pada kunjungan ini, Pendeta GKPS Resort Tarutung Pdt. Joko Saragih pun memberi laporan kepada Ephorus GKPS bahwa ada sebanyak 44 Kepala Keluarga di GKPS Tarutung terkena dampak langsung gempa bumi.

“Sebanyak 44 kepala keluarga merasakan langsung dampak gempa bumi ini, dimana terjadi kerusakan ringan dan menengah terhadap rumah mereka. Namun saat ini yang sangat mendesak untuk dilakukan renovasi terhadap bangunan adalah rumah dinas Pendeta Resort dan gedung Gereja GKPS Tarutung”, terang Pdt. Joko.

Kondisi dapur rumah dinas Pendeta GKPS Resort Tarutung pasca gempa bumi melanda Tapanuli Utara. Foto: Pdt. Bima Gustav Saragih

Dari pantauan di lapangan, memang benar kondisi rumah dinas Pendeta Resort dan gedung gereja cukup memprihatinkan. Lantai di ruang tamu, dapur dan teras rumah dinas Pendeta Resort, amblas sekitar 20 cm dan berrongga, serta di beberapa titik fondasi bangunan juga bergeser. Kerusakan yang sama pun dialami gedung gereja GKPS Tarutung. Lantai dekat pintu samping kiri gereja amblas sekitar 10 cm, dan di beberapa titik fondasi dan tembok gereja mengalami keretakan, sehingga apabila matahari terik, akan ada celah sinar matahari menembus masuk ke dalam gedung gereja.

Kondisi terhadap rumah dinas Pendeta dan gedung gereja menjadi suatu hal yang mendesak untuk perlu direnovasi ataupun direhab. Untuk itu Pengurus GKPS Resort Tarutung telah membentuk kepanitiaan kecil yang diketuai oleh PSSB GKPS Resort Tarutung St. Iptu Pol. Krisman Saragih.

Kondisi bangunan gedung gereja GKPS Tarutung pasca gempa bumi yang menggoncang Tapanuli Utara.

“Sebagaimana yang telah pak Ephorus dan bapak/ibu Pendeta lihat sendiri, rumah dinas Pendeta dan gedung gereja mengalami kerusakan yang cukup parah. Harus ada tindakan segera untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari. Dalam rangka tersebut, Pengurus GKPS Resort Tarutung telah menghunjuk St. Iptul Pol. Krisman Saragih sebagai Ketua Panitia yang turut di dampingi Sekretaris dan Bendahara Kuria,” ucap Pdt. Joko

Ia pun berharap agar Pimpinan Sinode GKPS turut mendukung program tersebut, serta turut mendoakan dan mamboras tengeri beberapa keluarga yang hadir saat itu, yang mewakili ke-44 kepala keluarga lainnya.

Gayung pun bersambut, Ephorus GKPS beserta dengan Ketua Majelis Pendeta GKPS Pdt. Anita Dearni Saragih, Kadep. Pembinaan Pdt. Tri Putri Saragih, Kadep Pelayanan Pdt. John Christian Saragih, Pdt. Jenny R.C. Purba, Pdt. Etika Saragih, Pdt. Hotmaida Malau dan Pdt. Bima Gustav Saragih, masing-masing mendoakan perwakilan warga gereja yang terkena dampak gempa bumi.

Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba menyampaikan bantuan sosial dari keuangan umum GKPS kepada warga GKPS di Tarutung yang terkena dampak gempa bumi.

Selain mendoakan, Pimpinan Sinode GKPS pun turut menyampaikan bantuan sosial dari keuangan umum dan mamboras tengeri masing-masing warga yang hadir pada pertemuan tersebut, serta berharap agar warga GKPS dimanapun berada dapat turut membantu sebagaimana surat yang telah disampaikan Pimpinan Sinode kepada seluruh jemaat GKPS.

Ephorus GKPS Meresmikan Posko Diakonia Bersama Gempa Tapanuli Utara

Setelah acara mendoakan warga jemaat GKPS Tarutung yang menjadi korban gempa bumi, pada sore harinya, Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju HKBP Lumban Baringin, untuk meresmikan Posko Diakonia Bersama Gempa Tapanuli Utara. Setibanya di lokasi, Ephorus GKPS disambut hangat oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt. Debora Sinaga, Sekda Tapanuli Utara Indra Simaremare dan rombongan, serta Koordinator Wilayah I GMKI Hendra L. Manurung, SP.

Sebelum diresmikan, Ephorus GKPS menyampaikan bahwa Posko Diakonia ini didirikan atas dasar kebersamaan dan persaudaraan di antara gereja-gereja anggota UEM.

“Kita bersyukur bahwa gereja-gereja anggota UEM di Sumatera Utara bersatu hati untuk memikirkan peran gereja di tengah-tengah kesusahan warga masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Posko Diakonia yang akan kita resmikan sesaat lagi merupakan bentuk kesehatian, kebersamaan dan persaudaraan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh warga Kabupaten Tapanuli Utara yang terkena dampak bencana gempa bumi”, terang Pdt. Deddy Purba yang juga ketua Sekber UEM.

Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba meresmikan Posko Diakonia Bersama Gempa Tapanuli Utara yang berlokasi di HKBP Lumban Baringin, Simanungkalit Kec. Sipoholon.

Ephorus GKPS pun berharap dengan hadirnya Posko Diakonia, gereja dan pemerintah berjalan bersama untuk memulihkan keadaan pasca gempa.

“Kami bangga Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bergerak cepat untuk memberi perhatian di tengah bencana alam yang tidak dapat diprediksi secara akurat kapan akan terjadi. Hadirnya pak Bupati yang diwakilkan oleh pak Sekda menjadi satu gambaran bahwa gereja dan pemerintah akan bersama-sama hadir memulihkan keadaan pasca gempa bumi. Gereja akan terus mengambil peran menjalankan tugas panggilannya, menyatakan syalom Allah dan menyatakan kepada umat manusia bahwa Tuhan tidak pernah tidur, dan Ia senatiasa mengasihi dan memperhatikan ciptaan-Nya”, ujar Ephorus GKPS mengakhiri sambutannya.

Sementara itu Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar mengharapkan dengan adanya Posko Diakonia, akan membantu seluruh warga masyarakat Tapanuli Utara untuk bangkit dan pulih dari situasi bencana.

“Terima kasih kepada Sekber UEM yang diketuai oleh Ephorus GKPS, yang telah menginisiasi berdirinya Posko Diakonia ini. Tentu yang kita lakukan ini akan menjadi sebuah catatan bersejarah yang akan menjadi pelajaran kita bersama”, tutup Pdt. Robinson. (bgs/hks)