1. Mandoding Haleluya No. 138:1
Jahowa Naibatanta do, tarbaen batar-batarta.
Munsuhta ningon talu do, ibaen parlingodanta.
Ai anggo munsuh in, sibolis gorannin, bajan do akalnin
parseda jolma in, seng dong na pag mangkubu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jesaya 37:16
“Ham Jahowa Zebaot, Naibata ni Israel, na marparatas bani herubim! Sahalak Ham do Naibata ni haganup harajaon na i tanoh on! Ham do na manompa langit pakon tanoh on.”
“Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
setiap orang pernah merasa dalam posisi terdesak. Setiap orang pernah merasa dalam masa ketersesakan, seolah-olah tidak ada tangan yang membebaskannya, dan ini akan membuatnya semakin terdesak dan merasa tidak ada jalan keluar. Lalu dalam kondisi seperti itu, tentu hal yang sangat dibutuhkan adalah hadirnya pihak atau seseorang yang dapat melepaskan dan menyelamatkannya dalam kondisi terdesak itu. Bisa dikatakan keadaan yang sama juga pernah dialami oleh raja Hizkia ketika raja Asyur mengepung kota Yerusalem dan bahkan menghina Allah, dengan mengatakan bahwa Allah Israel tidak mampu mengalahkannya. Benar bahwa pada saat itu bangsa Israel di bawah kepemimpinan raja Hizkia mengalami keterdesakan situasi karena raja Asyur yang menyerang bangsa Israel. Lalu dalam keadaan yang seperti itu apa yang dilakukan oleh raja Hizkia?
Jemaat Tuhan,
tidak ada pengakuan tanpa pengenalan. Tentu hal ini juga yang mendasari raja Hizkia, sehingga pengenalannya akan Allah membuat Hizkia menyatakan dan mendeklarasikan pengakuannya. Apa yang disaksikan Hizkia tentang Allah? Adanya pengakuan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim. Pengakuan ini sekaligus deklarasi bahwa Allah Israel adalah Allah yang Mahatinggi. Pemerintahan Allah mempunyai kedudukan yang tinggi dan tidak ada yang dapat melampaui kemahakuasaanNya, siapa pun tidak. Bahkan kebesaran, kemahakuasaan, dan keagungan Allah diwujudnyatakan dengan menjadikan langit dan bumi. Tentu ini menjawab sikap raja Asyur yang menganggap dirinya lebih di atas segalanya. Dan pengakuan ini justru semakin memproklamasikan tentang siapa dan bagaimana Allah bagi umat-Nya, bahwa Dia adalah Allah yang siap menolong umat yang datang, memohon, dan berdoa kepada-Nya, karena sejatinya kemampuan Allah melebihi segalanya.
Jemaat Tuhan,
tentu hari ini kita diminta untuk mampu menyatakan, memproklamirkan pengakuan yang sama sebagai wujud bahwa kita telah mengenal Allah. Dalam segala situasi yang kita hadapi, bahkan di tengah-tengah keterdesakan, baik karena apapun itu, maka nyatakanlah pengakuan kita. Karena orang percaya yang mengaku atas pengenalannya pada Allah, adalah orang yang tidak mudah menyerah, yang selalu bergantung dan bersandar kepada-Nya, karena telah meyakini bahwa Dialah sumber pertolongan kita. Amin.
5. Mandoding K. J. No. 410:1-2
Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Di malam yang gelap benar, di taman indah dan segar,
di taupan dan di laut tenang tetap tanganku dipegang.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS