1. Mandoding Haleluya No 459:1
O, Tuhan tiap jam, au mamorluhon Ham.
Ai Ham tumang na boi, pasonang uhurhin.
Bai haganup ianan, Ham do hupindahi.
Na roh do au sonari, holong ma Ham.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 109:26
“Urupi Ham ma ahu, Ham Jahowa Naibatangku, paluah Ham ma ahu romban hubani idop ni uhur-Mu.”
“Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
berjalan melewati masa-masa sulit adalah hal yang lumrah dihadapi oleh semua manusia di dunia ini. Di tengah-tengah masa yang berat, biasanya manusia akan mencari pertolongan dan dalam proses mencari bantuan tersebut terkadang manusia mengandalkan posisi, kuasa, dan kedudukannya. Tidak jarang, semakin tinggi kedudukan dan popularitas seseorang, maka semakin banyak juga masalah yang dihadapinya. Dalam meminta pertolongan maka ia akan mengandalkan kuasanya dengan mengatakan, “Kamu tidak tahu siapa saya?” dan dengan menonjolkan posisinya maka ia meminta pertolongan dengan cara sedikit memaksakan kehendaknya seolah-olah bahwa semua orang wajib menolongnya. Ada banyak orang di tengah-tengah situasi yang berat dan sulit menuntut pertolongan karena posisi atau kedudukannya. Mereka memanfaatkan pengaruhnya untuk memperoleh pertolongan yang dibutuhkannya.
Daud telah mengalami masa-masa yang sangat sulit dan berat dalam hidupnya, khususnya yang disebabkan oleh musuh-musuhnya dengan berbagai karakter masing-masing. Dia berseru meminta pertolongan Tuhan. Dia menginginkan Allah menyelamatkannya, namun bukan berdasarkan kebaikannya melainkan hanya karena kasih Tuhan semata. Bukan karena kekuatan dan kehebatannya, namun hanya oleh kekuatan Tuhan saja. Setiap orang, tidak terkecuali orang percaya, pasti akan menghadapi kesulitan dan tantangan. Dalam menghadapinya, ia sangat membutuhkan pertolongan. Maka bagi Daud adalah hal yang lumrah untuk berseru kepada Tuhan agar menyelamatkannya dari kesulitannya dan melepaskannya dari serangan musuh-musuhnya sebagaimana diserukannya dalam nas kita hari ini.
Daud tidak seperti kebanyakan orang di dunia ini yang berseru kepada Tuhan dan menyatakan kepada Allah bahwa mereka membutuhkan keselamatan dan pertolongan berdasarkan segala perbuatan baik yang telah dikerjakannya. Sikap seperti ini tidak menunjukkan kerendahan hati melainkan kesombongan dan keangkuhan diri sendiri. Maka orang percaya harus menyadari bahwa sesungguhnya bagian yang pantas baginya hanyalah kematian akibat dosa dan menerima hukuman kekal. Allah tidak punya kewajiban untuk menyelamatkannya. Namun demikian, Allah kita adalah Allah penuh kasih dan karunia. Maka dalam meminta pertolongan Tuhan, kita harus mengandalkan kasih dan kebaikan-Nya semata dan kita fokus kepada Tuhan saja, bukan kepada diri sendiri. Dalam hidup ini, kita pasti menghadapi masa yang sulit dan memerlukan pertolongan Tuhan. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk selalu berseru kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Maka dalam meminta pertolongan kepada Tuhan, janganlah berfokus pada diri sendiri melainkan pada Allah saja. Segala sesuatu yang kita lakukan haruslah demi kebesaran kasih karunia. Dan jika Allah menolongmu, itu bukan karena apa yang telah kamu perbuat, melainkan hanyalah berkat kasih-Nya yang sungguh besar. Hanya oleh kasih-Nya yang sungguh besar maka Ia ingin menolong kita dan menjadikan kita semakin bertumbuh. Oleh karena itu, sama seperti Daud dalam meminta pertolongan, maka kita harus fokus pada Dia dan bukan pada diri sendiri. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 343:1+4
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
nadoyuk kahou magou au, hape maluah do.
Hujolom padan na toguh, in ma Hata-Ni in,
ai Tuhan in do gogohkin, na hot sadokah nin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS