
1. Mandoding Haleluya No. 450:1
Sihol do uhur nami Tuhan. Pajumpah bohi pakonni Ham.
Sai roh ma Ham sonari Tuhan! Podahi Ham hanami.
Sai roh ma Ham sonari Tuhan! Podahi Ham hanami.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Kronika 18:13
“Tapi nini si Mika ma, “Songon sintongni manggoluh Jahowa, barang aha na hinatahon ni Naibatangku, ai do hatahononku.”
“Tetapi Mikha menjawab: “Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
sebagai manusia, kita cenderung mencari informasi yang mendukung pendapat kita. Penelitian menunjukkan bahwa kita sebenarnya berusaha untuk mencari informasi yang mendukung posisi kita. Demikianlah raja Ahab mengumpulkan 400 nabi untuk menolongnya memberi pertimbangan serta mengambil keputusan, apakah berperang melawan Aram atau membatalkannya. Karena Ahab sendiri yang menunjuk mereka menjadi nabi, mereka selalu mengatakan apa yang menyenangkan telinga Ahab. Termasuk menyatakan bahwa Ahab boleh maju berperang karena Allah akan menyerahkannya.
Tetapi Yosafat (raja Yehuda) bertanya kepada Ahab, apakah ada nabi lain yang telah dipilih Tuhan untuk memberi petunjuk-Nya. Ahab mengatakan kepada Yosafat bahwa ada nabi Mikha. Setelah Mikha dipanggil dan diminta pertimbangan oleh Ahab dan Yosafat, ia menyampaikan apa yang difirmankan Tuhan kepadanya (ay. 13), yakni nubuat malapetaka dan kekalahan. Ahab tahu bahwa itu adalah kebenaran, tetapi ia enggan mendengarkannya. Sebetulnya ia percaya bahwa hal itu memang bakal terjadi. Ia pasti tewas dalam peperangan ini. Karena itu ia berusaha mengakali Tuhan dengan menyuruh Yosafat maju berperang dengan pakaian kebesaran, sedangkan Ahab maju berperang dengan cara menyamar. Taktik itu memang bisa mengakali pasukan Aram, namun tidak bisa mengakali Tuhan yang Mahatahu. Dalam peperangan ini, Ahab mati terbunuh oleh panah yang ditembakkan asal-asalan (ay. 33). Kita sebagai orang percaya kepada Tuhan, cenderung menghindari nasihat yang bijak apabila itu tidak menyenangkan telinga kita. Kita mungkin bisa mengakali manusia saat jatuh dalam dosa, tetapi kita tidak bisa mengakali Tuhan. Karena itu, saat kita jatuh dalam dosa, jangan berusaha lari dari-Nya, tetapi akuilah dan bereskan. Dengarkan suara kebenaran firman-Nya, walaupun bertentangan dengan kemauan dan pemikiran kita sendiri. Ia selalu menepati setiap firman-Nya. Tetaplah mengerjakan hal-hal yang diperkenankan-Nya, agar kita menuai hal-hal yang mendatangkan kebaikan dalam hidup. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 353:1
Marsora do Tonduy ni Tuhanta in.
Gati lang itangar, itulak ham in.
Sai tanda dousamu sopotkon homa.
Holong do atei-Ni isasap do in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS