1. Mandoding Haleluya No. 471:1-3
Na pansing, na pansing, do Ham Naibata nami.
Sigomgom haganup tanoh on, na pansing do Ham!

Na pansing, na pansing, do Ham Naibata nami.
Ai domma roh hanami Bamu, jalo Ham ganup.

Na pansing, na pansing, do Ham Naibata nami.
Sai sasap dousa nami ganup, ‘se talup Bamu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Samuel 7:4
“Jadi ipadaoh halak Israel ma Baal pakon Astarot, anjaha pitah Jahowa mando ibalosi sidea.”

“Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
mencintai seseorang membutuhkan kesetiaan, dan dalam kesetiaan dibutuhkan sebuah komitmen. Walau terkadang untuk mempertahankan komitmen ada hal yang harus kita lepaskan, yang selama ini sudah menjadi bagian dalam hidup kita. Tentu ini membutuhkan proses dan sebuah tekad yang bulat serta tidak tergoyahkan, karena sedikit saja kita memberi peluang untuk beranjak atau bergeser dari komitmen kita, maka kita akan dibawa dalam ketidaksetiaan, dan apabila kita tidak setia, maka cinta dan kasih yang ada dalam hidup dan hati kita juga akan dipertanyakan keberadaannya. Jadi antara cinta, kesetiaan, dan komitmen adalah merupakan tiga hal yang saling terkait satu sama lain serta tidak terpisahkan.

Jemaat Tuhan,
nas kita hari ini mengisahkan tentang bangsa Israel yang berada dalam kekuasaan (penindasan) orang Filistin. Sebuah kondisi yang menyiksa dan mereka membutuhkan sebuah pertolongan untuk keluar dari kondisi itu. Lalu Allah, melalui Samuel, menyampaikan kepada bangsa itu bahwa kelepasan dari Filistin adalah hal yang dapat mereka terima, tetapi harus ada komitmen dari bangsa itu. Apa yang harus mereka lakukan? Nas kita menuliskan bahwa bangsa itu harus menjauhkan diri dari para Baal dan para Asytoret. Oleh bangsa Israel, Baal dipandang sebagai tuan/dewa yang diyakini sebagai dewa kesuburan yang berkuasa atas bumi serta menghasilkan panen. Sedangkan Asytoret adalah dewi cinta dan kesuburan. Kepada keduanyalah bangsa Israel menyembah. Dan tentu ini bukankah hal yang diinginkan oleh Allah saat Allah mengeluarkan mereka dari tanah Mesir kembali ke Kanaan. Lalu situasi selanjutnya adalah saat mereka dikuasai oleh tentara Filistin, yang dapat membebaskan mereka dari situasi itu hanyalah Tuhan Allah saja. Tetapi untuk itu, mereka harus mengambil sebuah keputusan, bahwa mereka harus meninggalkan yang selama ini mereka sembah, dan kembali serta beribadah kepada Allah.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
sampai saat ini, kita masih akan tetap berhadapan dengan persoalan dalam kehidupan. Bahkan ada saatnya kita merasa terbelenggu dalam persoalan itu. Lalu nas ini meminta kita untuk datang dan beribadah kepada Allah. Karena hanya dengan datang dan beribadah kepada Allah maka kita akan memperoleh kelepasan dari setiap persoalan yang dihadapi. Dan untuk sampai kepada tahap datang dan beribadah kepada Allah, maka langkah awal adalah mengambil keputusan, membangun suatu komitmen, bahkan kita akan melepaskan hal-hal yang dapat menghalangi perjumpaan kita dengan Allah, apakah itu sikap kita atau tindakan kita. Karena tanpa kita sadari bahwa sikap dan tindakan kita justru dapat menghalangi kita untuk melihat dan menerima kasih dan anugerah Tuhan. Maka nas ini mengharapkan kita agar membangun komitmen, memperlihatkan kesetiaan, serta membuktikan kasih dan cinta kita kepada Allah dengan datang dan beribadah kepada-Nya. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenanMu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu,
marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahniin,
timbul janah pansing do Goran-Mu ijin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS